setelah selesai mandi, Erza Noor Assifa, cewek yang baru saja masuk SMA Budi Harapan itu memakai perlengkapan sekolah ala MOS seperti rambut kuncir dua dengan pita warna-warni, papan nama dengan tulisan acak-acakan dan wajahnya yang putih mulus dihiasi oleh spidol hitam kiri kanan serta memakai kaos kaki warna beda sebelah diikuti sepatu yang beda warna. tapi tetap aja memangnya sudah ditakdirkan untuk cantik, didandan apapun tetap kelihatan cantik.
"hua... gue keliatan orang gila baru kabur dari RSJ daripada anak sekolah." keluh erza ketika melihat dandanannya.
setelah selesai dandan ancur mengalahkan ondel-ondel, erza langsung keluar dari kamarnya dan disambut pelototan dari mamanya yang sengaja datang dari singapura untuk anak semata wayangnya yang paling cantik dan paling bikin dia pusing sendiri karna sifatnya yang keras sekeras batu karang.
”Astaga Eza! Kamu mau sekolah atau mau jadi orang gila?!.” Teriak mamanya shock ketika melihat anaknya turun dari tangga dengan dandanan seperti itu.
“habis gimana lagi ma, wong disuruh dandan kayak gini! Udah dulu yah ma.. erza mau berangkat. Bye.” Kata erza kemudian mencium tangan mamanya.
“hati-hati sayang. eh… entar cariin yah anaknya tante jenni yah, dia kakak kelas kamu. Terus dekatin siapa tau dia bisa lindungin kamu kalo ada yang usil.” Pesan mamanya yang bikin erza pusing.
“gimana mama mau nyari kalo mama gak ngasih tau siapa nama anaknya?! kalo anaknya cewek sih erza ok aja dekatin, kalo cowok gimana? Entar dibilang ganjen lagi!.” tolak erza mentah-mentah.
“hehehe.. itung-itung usaha za. yasudah kamu berangkat sana.” Kata mamanya erza sambil mendorong anaknya keluar dari rumah dan erza masuk dalam mobil Audi yang dibelikan orang tuanya karna berhasil masuk lulus UN SMP dengan nilai tertinggi disekolah dan bisa masuk di SMA favorit di bandung.
“ok deh ma bye.” Kata erza sambil menjalankan mobilnya meninggalkan halaman rumahnya menuju sekolah.
sementara itu, dirumah seseorang yang mungkin beberapa tahun kedepan, siap menjungkir-balikkan hidupnya.
“ma..putra berangkat dulu yah.” kata putra sambil mencium pipi mamanya yang asyik duduk menikmati sarapan pagi buatan mpok ijah, pembantunya.
“hati-hati sayang. eh… jangan lupa pesan mama yah.” kata mama putra sambil menjawil hidung anaknya yang mancung seperti dirinya dan suaminya.
“pesan apaan ma? Oh,,, nyariin anak tante meizsa itu? Gimana mau nyari kalo mama lupa sama nama anaknya! makanya ma, telpon tante meizsa dong!.” Kata putra gemas melihat mamanya Cuma tertawa.
“pengennya sih, tapi mama pengen kamu nemuin sendiri aja deh. Udah kesekolah sana! Masa Ketua Osis telat ke sekolah sih?.” Kata mama putra dengan gaya mengusir.
“iya..iya.. bye ma.” Kata putra sambil mengambil kunci mobil BMW model terbaru pemberian kedua orang tuanya sebagai hadiah dia memenangkan banyak lomba di sekolah baik bidang eksak atau olahraga selama setahun dan berjalan sambil bersiul menuju garasi mobilnya, setelah sampai, dia masuk lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.
sesampai disekolah…
erza yang duluan tiba kesekolah, tertunduk lesu melihat dirinya telat masuk dan memarkir mobil sembarangan lalu segera berlari menuju halaman sekolah sambil berdoa semoga dewi fortuna sedang berfihak padanya agar dia tak kena hukuman pada MOS pertama.
pas erza lari menuju halaman sekolah, tiba-tiba dia ditabrak oleh putra yang juga lari kea rah berlawanan, bisa dibayangkan mereka saling tubruk dan akhirnya terjatuh dan membuat semua anggota MOS beserta panitia OSIS melihat kea rah mereka.
“haduh… sakit..” keluh erza sambil mengelus pantatnya yang sakit dan melirik putra yang dengan coolnya langsung berdiri tanpa meliriknya, apalagi membantunya berdiri.
“huaaaa! Dasar tuh cowok! Udah nabrak orang, gak nolongin lagi! emang gue gak keliatan apa jadi dianggap ngilang gitu?!.” sungut erza dalam hati.
setelah berdiri susah payah, dia langsung berdiri dan nyeletuk “huh! udah nabrak, minta maaf kek, nolongin kek atau apa gitu, ini malah dicuekin! Dikira gue patung kali yah jadi dicuekin?!.” kata erza lalu berlari menuju barisan terlambat meninggalkan putra yang menoleh dan menatapnya yang sekarang hendak dihukum oleh kak rico, sahabatnya.
“buset dah nih cewek, baru kali ini gue diteriakkin sama adek kelas! Cewek lagi! belum tau pesona gue nih anak kayaknya. Gue jahilin ah..” kata putra dalam hati.
“Rico…” teriak putra saat melihat erza diteriakkin oleh rico tepat didepan wajah gadis itu yang membuat dia menunduk.
rico menoleh dan melihat putra, entah kenapa ada wajah jahil dibalik senyuman putra dan sesekali melirik gadis yang dia omeli.
“ada apa put?.” kata rico sambil menghampiri putra yang berdiri jauh di belakang erza sambil cengengesan.
“gue kerjain lo! siapa suruh nyeletuk seenak dengkul?!.” Kata putra dalam hati.
“gue boleh gak ngomelin cewek yang itu tuh?.” Kata putra sambil menunjuk erza.
rico bingung dengan permintaan putra yang baru kali ini menjabat ketua osis, langsung turun tangan mengomelin peserta MOS yang telat, tapi dia Cuma bisa angkat bahu “terserah lo deh, tapi awas jangan bikin dia nangis!.” Ancam rico yang membuat putra tertawa.
“engak dong, palingan gue bikin tuh cewek terpesona, terus gue tinggalin deh.” Kata putra lalu berjalan meninggalkan rico yang melihat aksinya.
“kenapa lo telat? Dirumah lo gak ada jam dinding? Atau lo merasa ini sekolah punya lo jadi bisa datang seenak hati lo, tuan nama lo siapa? Erza noor assifa eum….. Bagus juga nama lo.” Kata putra sambil memegang papan nama yang tergantung di leher erza dan menatap gadis itu yang semakin menundukkan wajahnya.
“gila! Sangar bener nih cowok!.” Kata erza dalam hati.
merasa tak ada jawaban yang keluar dari bibir tipis erza, membuat putra emosi dan langsung mengangkat dagu erza dengan tangannya dan menatap tajam di manic mata erza yang coklat terang.
“gila nih cewek! cantik banget! Tapi kayaknya keras kepala deh, asekk.. ada mainan baru nih.” kata putra dalam hati.
“kenapa lo gak jawab pertanyaan gue? gak punya mulut? Atau lo mau gue paksa untuk buka mulut?.” Kata putra dengan wajah mesumnya dan perlahan mendekatkan wajah kearahnya yang membuat erza jengkel.
“jangan mentang-mentang lo panitia osis jadi lo seenaknya mainin cewek! dan lo salah tebar pesona sama gue kak!.” kata erza ketus lalu menginjak kaki putra hingga cowok itu kesakitan.
rico yang melihat tingkah putra, langsung menghampiri mereka berdua sebelum terjadi keributan, karna dia tahu sifat putra, sekali mengincar seseorang, dia harus mendapatkannya sampai dapat.
“wess…. Lo mending urus yang lain deh put. daripada bikin huru-hara disini.” Lerai rico tanpa mempedulikan tatapan sinis putra, dan sempat dia melihat, erza menatapnya dengan tatapan mengejek.
“udah pergi lo sana! Bikin hidup gue ancur aja!.” sungut erza dalam hati.
Putra pergi meninggalkan erza dengan tatapan ‘liat aja lo nanti bocah!.” Ke arah erza, dan dibalas erza “emang gue takut sama lo?!.” dan membuat rico pusing sendiri.
Lalu rico menatap erza dan akhirnya melanjutkan omelannya lagi, tentang peraturan sekolah, dsb yang membuat erza ingin menyumpal mulut rico dengan sabun cuci!
alhasil, setelah diomelin rico panjang lebar, akhirnya erza disuruh lari keliling lapangan yang luasnya naudzubillah itu sebanyak 3kali, karna erza terbiasa olahraga, jadi dia santai aja waktu disuruh rico untuk lari. Diikuti yang lainnya.
putra yang asyik melatih anak-anak mos, melihat gadis yang jadi incerannya, langsung mendekati rico.
“Rico… gue ngurus yang itu yah.” kata putra dengan tatapan ke erza yang asyik lari meninggalkan yang lain dibelakang.
rico menatap putra dengan tatapan bingung, tapi Cuma bisa angkat bahu. “terserah lo deh put mau lo apain tuh cewek, asal jangan kayak pagi tadi. terlalu frontal!.” Kata rico yang membuat putra tertawa.
“lo liat aja entar apa yang akan gue lakuin ama tuh cewek.” kata putra nyengir lalu mendekati erza yang sekarang duduk di taman bersama yang lain.
“siapa yang suruh lo istirahat?! Ayo berdiri! Hukuman lo belum selesai!.” Kata putra berdiri di depan erza sambil berkacak pinggang.
“kalo aja dia bukan panitia MOS, gue benyek-benyek nih cowok!.” sungut erza dalam hati.
erza pun berdiri dengan tatapan menantang. Putra cekikikan sendiri dalam hati melihat tingkah adek kelasnya yang bikin dia gak bosan untuk ngerjain, “gue mau kasih hukuman sama lo! lo harus teriak “gue cinta sama lo, putra eduardo pradipta! Gue mau jadi cewek lo!.” dengan suara paling nyaring di depan kita semua di lapangan basket! Lo gak boleh berhenti sampai gue nerima cinta lo! jelas?!.” Kata putra yang buat erza shock.
“what?! Nembak cowok macam lo?! cuih!! Gaki suci lagi deh bibir gue ngomong kayak gitu! jatuhin pasaran gue aja!.” sungut erza dalam hati,
“enggak.” kata erza singkat, padat, jelas dan sukses bikin putra takjub.
“buset dah! Mau main paksa? Ok deh, gue layanin dengan senang hati.” Kata putra dalam hati.
“lo gak mau?.” Kata putra kalem dengan tatapan berbahaya.
“yap. Kakak dengar sendiri kan erza ngomong apa? Atau telinga kakak mendadak error karna teriak mulu?.” Kata erza menatap putra menang.
“wah….. lo adek kelas yang paling berani yang pernah gue MOS. Salut gue.” kata putra memuji sambil memikirkan siasat bagaimana caranya supaya erza mengikuti keinginannya.
“iya dong kak! Apalagi kalo nantang kaka kelas macam kakak! Gak ngaruh tuh.”
.l,uKata erza santai.
“sekarang, lo ikut gue! ric.. gue pinjem anak asuh lo bentar yah!.” teriak putra kepada rico yang asyik ngobrol dengan restu, sahabatnya sambil mencekal tangan kiri erza hingga gadis itu kesakitan.
“lepasin gue kak! Lo apa-apaan sih?!.” Omel erza tapi tak digubris putra.
“silahkan lo bawa deh put. asal lo ingat pesan gue aja!.” kata rico acuh sambil mengibaskan tangannya tanda mengusir yang membuat putra senang, tapi tidak dengan gadis itu.
merasa mendapat angin segar, putra langsung menarik tangan erza dan menuju taman belakang
Sesampai di taman belakang, dia melepas cekalannya dan berjalan mendekati erza yang perlahan-lahan berjalan mundur sehingga terduduk dikursi taman dan memandang putra ngeri.
“baru satu hari gue MOS! Masa langsung dihadapin cowok sakit jiwa macam dia sih?! Ya ALLAH, apa salah gue?.” batin erza dalam hati.
“lo mau apain gue kak?! Lo dekat-dekat, gue teriak nih! jangan mentang-mentang lo cakep jadi bisa mainin cewek, termasuk gue!.” kata erza dengan wajah pucat pasi memandang putra yang senyum kemenangan.
“lo ngakuin gue cakep? Bagus deh berarti mata lo normal. Lo mau tau keinginan gue? gampang! Lo tinggal biilang apa yang gue suruh dan hidup lo akan damai 3 tahun kedepan tanpa gangguan dari gue. jelas cantik?.” Kata putra sambil menyentuh rambut erza yang dikuncir kemudian memilinnya.
“kalau gue gak mau?.” Kata erza keukeuh dengan keputusannya, menolak permintaan cowok itu mentah-mentah.
“hidup lo gak akan tenang selama 3 tahun, gue akan neror lo terus sampai lo gak bisa didekatin oleh cowok-cowok disekolah ini karna gue!.” kata putra dengan ekspresi puas.
“fine! Gue tetap gak mau! Puas?! Lo salah kalau maksa tentang kehendak lo sama gue kak! Lagipula gue senang-senang aja tuh gak didekatin cowok-cowok disini, secara gak langsung lo akan menjadi bodyguard gue. iya kan? Udah ah,, erza mau baris dulu. Bye kak putra.” Kata erza meninggalkan taman dengan ekspresi menang karna bisa membuat putra mati kutu.
“eittss…… lo mau kemana? Enggak bisa cantik! Lo udah nabrak gue, nginjek kaki gue dan sekarang lo membantah kata-kata gue? bener-bener minta cara kasar yah.” kata putra lalu menarik tangan gadis itu dan mendorong erza ke dinding lalu dia melepas semua kunciran hingga rambut erza terurai indah dan mengambil saputangan untuk menghapus coreng-moreng di wajahnya sehingga putra bisa melihat nih kecantikan erza yang jujur, membuat dia terpesona untuk pertama kalinya dan merasa gadis itu cewek yang paling cantik dia lihat selain ibunya *lebay lo putra!.* *getok putra pake rinjing biar amnesia*
“gila nih cewek cantik banget! Gue yakin deh, habis MOS dia pasti bakal dilirik sana-sini. Ohh…. Tak bisa ini.. gue harus bikin stempel dibadannya biar semua orang liat kalau dia milik gue! she’s mine!.” Tekad putra dalam hati.
di saat putra terpesona dengan kecantikannya, erza malah risih dengan tingkah putra sambil mencari cara agar bisa lolos dari siluman singa jadi-jadian ini.
“enaknya gue pites dibagian mana yah supaya nih cowok gak neror gue lagi? risih gue diliatin kayak gue makanan paling enak gitu!.” batin erza dalam hati.
tiba-tiba….
“WADDAW! SIALAN LO NGAPAIN GUE?! BALIK LO!.” teriak putra kesakitan ketika kakinya lagi-lagi diinjak erza keras-keras lalu perutnya sakit karna disikut yang membuat putra lari terbungkuk-bungkuk.
“rasain lo! makanya jangan remehin gue! makan tuh injekan kaki gue!.” teriak erza riang sambil memeletkan lidahnya ke putra yang dibalas cengiran penuh siasat dari putra.
“wah nih cewek! bener-bener ngajak ribut dah! Mana nyikut gue gak tanggung-tanggung lagi!.” sungut putra dalam hati.
melhat putra sudah tak kelihatan lagi, erza buru-buru baris sebelum cowok itu menemukan kesalahannya lagi lalu menyuruh dia untuk melakukan diluar batas kewajaran manusia normal.
sesampaiya di lapangan basket, dia langsung berkumpul di tengah barisan dan tak mempedulikan tatapan orang-orang yang meliriknya penuh kagum dengan rambutnya yang sudah pada lepas dari ikatan karna ulah putra begitu juga dengan wajahnya yang tak ada coreng moreng lagi.
setelah setengah hari menjalani MOS pertama dengan ditemani oleh terik matahari yang sungguh membakar kulit, akhirnya acara hampir selesai juga. Erza yang hampir menghela napas lega, mendadak mulas ketika melihat putra berjalan ditengah lapangan dengan penuh senyuman yang sukses membuat cewek-cewek yang melihat pada terpesona, tapi bikin dia muntah darah saking bencinya.
“ERZA NOOR ASIFA HARAP MAJU KE DEPAN SEKARANG!.” Teriak putra pake toa yang sukses membuat semua orang tertuju padanya. Dan putra yang melihat reaksi itu, senyum-senyum puas.
“makanya jadi cewek itu yang anggun dong! Gak ribet begini kan hidup lo?.” kata putra dalam hati.
erza hanya bisa menghela napas seolah baru saja diumumkan dia akan kena hukuman pancung pada hari ini dan disuruh menulis pesan terakhir untuk ibunya dirumah yang setia menunggunya *lebay bener lo re* lalu menatap putra dengan penuh geram “ini cowok maunya apaan sih?!! Baru masuk aja langsung ngajak perang dunia! Gue lempar ke kandang buaya juga tuh cowok lama-lama!.” Sungut erza dalam hati.
lalu dia berjalan ke depan tanpa menghiraukan bisik-bisik penuh tanya dari beberapa cewek yang memang ditakdirkan untuk selalu bergosip dan cowok-cowok yang sekarang duduk di kursi dekat lapangan basket yang menatap erza dengan tatapan kagum akan kecantikannya. Putra yang melihat tatapan teman-temannya itu, Cuma tersenyum penuh arti dan mengakui dalam hati bahwa erza memang cewek yang sempurna.
“gila tuh cewek cantik banget! Cenyat-cenyut gue!.” kata seorang cowok yang tatapan matanya tak lepas dari erza.
“betul banget bro! tatapan matanya itu lo!! gila keren banget! Ini cewek apa bidadari yah?.” sahut yang lain.
akhirnya erza berdiri di depan putra dengan tatapan menantang yang dibalas cowok itu dengan tatapan jahil dan sesekali memilin rambut panjang erza yang hitam mengkilat.
“karna lo datang telat, gue pengen lo lakuin apa yang gue mau siang tadi atau lo gak akan gue ijinin pulang! Biarin aja lo di sekolah ama pak ujang, gue gak peduli.” Kata putra ekspresi puas melihat erza shock.
“mampus deh gue! bener-bener nyari mati lo kak!.” Gerutu erza dalam hati.
“kenapa lo diem? mendadak bisu? Lo pilih deh, mau lakuin apa yang gue mau atau lo mau temanin pak ujang malam ini di sekolah? Gue denger sih disini banyak hantunya lo.” bisk putra di telinganya yang membuat gadis itu mati kutu.
“lo yang jadi hantunya kak! Ketuanya malah! .” Kata erza ketus lalu menatap putra dengan tatapan memelas seolah minta diringankan hukumannya yang membuat beberapa yang melihat kejadian itu pada senyam-senyum sendiri.
melihat putra menatapnya balik dengan tatapan tegas, membuat erza menghela napas dan menginjak kaki cowok itu pelan lalu mendesis “awas lo kak! Gue balas!.” Kata erza lalu berdiri di depan lapangan dan akhirnya…
“GUE CINTA SAMA LO KAK PUTRA EDUARDO PRADIPTA! CINTA BANGET MALAH! TAPI MAAF GUE GAK BISA TERIMA CINTA LO KARNA GUE MENDADAK ILFEEL DENGAN APA YANG LO LAKUIN SAMA GUE SIANG TADI!.”teriak erza yang sukses membuat putra shock dan anak-anak yang lain pada melongo balik mendengar seorang putra yang jarang suka sama cewek, ternyata pernah kenal dengan erza sebelumnya dan cintanya ditolak oleh erza mentah-mentah *pray for putra*
sadar sekarang kondisi berbalik 360 derajat, dia langsung menarik tangan gadis itu lalu memeluknya di depan seluruh peserta MOS “lo, nyari mati sama gue! ok sayang… jangan biarkan hidup lo tenang dalam beberapa tahun ke depan! Karna gue gak akan biarkan lo dekat sama cowok lain!.” kata putra lalu mengelus rambut erza dan membiarkan gadis itu kaget sekagetnya dengan tingkah dia yang sumpah bikin malu!
Rico dan restu melihat kejadian itu Cuma bisa menghela napas dan saling menatap seolah berkata “ the battle is begin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar