Laman

Sabtu, 02 Maret 2013

Jatuh cinta sama lo?! NO WAY! PART 1 - DASAR COWOK SENGAK!


Jatuh cinta sama elo?! NO WAY! Part 1- dasar cowok sengak!

“Kak putra! Lo bisa enggak sih jangan ganggu gue sehari saja? Lo sengaja kan nabrak gue? lo gak liat apa Gue lagi sibuk?! Dasar sengak !.” Teriak seorang cewek  di koridor kelas sambil memungut bukunya yang sukses bergelimpangan di lantai  karena ditabrak cowok dihadapannya yang cengar-cengir puas.

“gue enggak bisa sehari saja enggak ganggu lo za, rasanya badan gue bakal sakitan gitu kalo gue gak ganggu lo. Kayaknya setiap gue ganggu elo, lo pasti manggil gue dengan panggilan berbeda, hari ini lo panggil gue sengak,  kemarin lo panggil gila, 2 hari yang lalu lo manggil gue cowok sableng, dan beberapa hari yang lalu lo panggil gue iblis berwujud manusia, dan…” kata putra pura-pura  menghitung dengan tampang mengejek.
“cukup! Gila gue dekat elo! Pergi elo!.” Kata erza sambil berjalan meninggalkan putra tapi tangan kirinya di pegang putra  membuat dia berbalik dan menatap dengan penuh kebencian.
“lo kasar deh jadi cewek, kayaknya semua panggilan itu karna elo sayang sama gue kan? Ngaku aja deh cantik, gue mau kok jadi cowok elo. Gak usah lo sok galak sama gue.” Kata putra sambil kedipin matanya nakal dan mengelus rambut panjang erza sambil mengeluarkan senyum manis andalannya yang buat para cewek pada kena serangan jantung. Erza yang melihat Cuma mencibir sambil memalingkan wajahnya. membuat mereka yang melihat kejadian tersebut Cuma tersenyum geli dan beberapa cewek memandang erza penuh iri dan mengkhayal  pengen ada di posisi dia.
“gue? Suka ? sama cowok macam lo? Ngarep! lo jangan kepedean deh gue suka sama elo, biar seluruh cewek disini muji elo bagai dewa matahari, menatap elo penuh pesona dan elo kakak kelas gue, jangan harap gue akan seperti mereka dan lo dapat hormat dari gue kayak cewek-cewek yang ngejar elo! Ngerti lo?! .” Kata erza sambil melepas tangannya yang dicekal putra dan berlari meninggalkan putra sebelum ditangkap lagi.
“gak ngejar dia put? Hobi bener lu goda gadis galak gitu.” Kata eriko yang sedari tadi bersandar di tembok dan menepuk pundak  putra yang tersenyum melihat erza lari kencang sampai menabrak bak sampah yang ada di depannya dan membuat bukunya sukses berjatuhan lagi.
“enggak deh rik, habis dia lucu kalau gue goda. Haaha.” Kata putra tertawa melihat erza bersungut-sungut sambil membetulkan bak sampah yang dia tabrak dan berlari lagi.
“tapi kasihan juga dia put lo gangguin mulu, emang dia ada dosa apa sih sama elo jadi digituin?.” Kata restu yang baru datang dan berdiri di samping eriko sambil menatap sahabatnya penuh Tanya.
“kagak ada sih sebenarnya, Cuma wajah dia itu yang bikin gue gemes pengen buat dia marah. Udah ah cabut, bentar lagi bel masuk bunyi. Gue males masuk telat, bukannya karna gue rajin, tapi malas diceramahin sama ibu resa yang galaknya gak nanggung-nanggung!” Kata putra sambil berjalan menjauh meninggalkan kedua temannya yang saling menatap bengong.

selama perjalanan menuju kelas, mereka dipandangi penuh puja oleh cewek-cewek SMA Budi Harapan dan adik kelas yang menatap mereka malu-malu  sambil bisik-bisik heboh kayak segerombolan tawon lagi arisan.  Wajar saja mereka begitu, siapa sih yang enggak kepincut dengan pesona Putra Eduardo Pradipta, cowok blasteran jerman,belanda dan indo yang sekarang sekolah di SMA Budi Harapan yang paling elite di kota bandung ini mempunyai hidung semancung pinokio,tampan, berbadan atletis, mempunyai mata berwarna hijau terang  dan tatapan mata yang tajam,rambut hitam legam dibikin Mohawk yang kontras dengan kulitnya yang putih bersih, hobi tersenyum sampe dengan memamerkan kedua lesung pipinya yang dalam dan tatapan matanya berubah mendadak menjadi lembut sukses besar melelehkan hati para cewek di sekitarnya,  cowok tajir yang hartanya kagak habis tujuh turunan ini mempunyai  kedua orang tuanya yang bekerja sebagai direktur perusahaan asing dan mempunyai dua buah mall besar di bandung,  dengan tinggi badan sekitar 180cm, dia sukses menjadi ketua basket yang setiap tahun selalu memenangkan lomba basket baik antar sekolah atau nasional dan judo, juara kelas dari kelas 1 dan beberapa waktu lalu memenangkan lomba olimpiade fisika dan matematika tingkat nasional yang juga meraih juara 1, ketua OSIS yang beberapa bulan lagi akan pensiun  karena sebentar lagi akan menghadapi UN, Eriko Andrian,sahabat putra sejak SMP, dengan tinggi badan sama dengan putra, bekulit kuning langsat, wajah manis dengan tatapan mata lembut, anggota basket dan karate sabuk hitam dan judo tingkat 4, hidung bangir, mempunyai senyum manis banget dan tajir dengan kedua orang tuanya yang bekerja sebagai direktur sebuah bank swasta.  Dan yang terakhir adalah Restu Shahab prasetya, cowok yang bersahabat dengan mereka berdua sejak SMA, mempunyai wajah indo dengan  arab, india dan Indonesia mengalir di tubuhnya, bermata almond dengan warna mata hitam pekat dan alis yang tebal, hidung mancung, bibir tipis, anggota basket, futsal dan berenang, dan sama tajirnya dengan orang tua Putra dan Eriko dengan bekerja sebagai kepala  MPR. Mereka diibaratkan oleh cewek-cewek SMA budi harapan adalah jelmaan malaikat nyasar ke bumi dan gak mau pulang ke surga lagi saking betahnya. *author ngayal*  dan satu hal yang membuat mereka semakin dikejar para cewek adalah…. Sama-sama JOMBLO! Itu yang buat para cewek beringas dekatin mereka bertiga dengan berbagai macam cara. Mereka meladenin semua tingkah gila cewek itu dengan penuh senyum dan seolah olah memberi harapan kepada cewek- cewek malang itu. Ketika yakin cintanya terbalas oleh sang cowok pujaan, mereka pergi untuk menyatakan cinta dan pulang dengan mata sembab dan hati hancur karna ditolak dengan alasan enggak pengen pacaran. *jahat ikh!*
Ketika  melewati kelas 11 ipa,  mereka bertiga melihat Erza berbicara di depan pintu kelas  dengan mata berbinar kepada teman-temannya yang sesekali dia menatap kelas seberang yang dihuni oleh anak kelas 12 Putra cs. Dan beberapa anak cowok mencuri pandang kearah Erza yang tertawa lepas bersama temannya.  Sesekali cowok-cowok yang disekitar kelasnya terpesona melihat  seorang  Erza Noor Assifa, cewek keturunan arab dengan mempunyai mata almond dengan warna cokelat terang dan alis yang tebal memayungi kedua matanya yang indah itu, berkulit putih bersih, bertubuh semampai dan rambut hitam lurus agak ikal yang selalu tergerai, mempunyai kedua lesung pipi yang dalam dan bibir tipis berwarna kemerahan dan ketika tersenyum atau tertawa, membuat dia semakin cantik. jago menari dan main voly, selalu menang dalam debat bahasa inggris dan mempunyai suara yang luar biasa merdu juga jago bermain gitar, biola dan piano. Orang tuanya  kaya raya karena mereka bekerja sebagai direktur perusahaan asing. Tapi kesepian karena kedua orang tuanya sekarang tinggal di singapura dan dia di bandung Cuma tinggal sendiri dengan seorang pembantu yang selalu pulang setiap sore. Seperti Putra yang dipuja oleh kaum Hawa , Bagi kaum Adam, Erza bagi mereka adalah bidadari nyasar ke bumi dan gak bisa balik ke khayangan karna kehilangan selendang ajaibnya. *ketok pake panci*

“erza? Kok lo ngelamun sih? Sambil liat kelas kak putra lagi! Hayoooo.. lo suka kan sama kak putra? Ngaku aja deh.” Kata Dinda, sahabat Erza yang juga teman sebangkunya beserta  kedua temannya lagi cekikikan langsung terdiam ketika melihat si objek berdiri di samping mereka dan memberi isyarat supaya mereka diam.
Erza tersadar dari lamunan mendengar ucapan dinda, tanpa mengalihkan pandangannya dari kelas seberang, langsung sewot dan berkata “gue? Suka sama cowok sengak macam kak putra itu?! Ogah! Lo tau kenapa gue benci dia? Karena dia SOK KEREN! SOK CAKEP! Mentang-mentang semua cewek suka sama dia, dia bebas mainin hati cewek seenaknya! Lo ingat Novi kan? Dia ada nembak si sengak itu kemaren, dan lo tau jawabannya apa? DITOLAK! Kalau dari awal gak suka kenapa harus memberi harapan sama novi dan cewek-cewek yang lain?! Lo tau kan kalo Novi itu juga sahabat gue! Lo kenapa diam din? Lo enggak kes…” kata erza membalikkan badannya dan terdiam dengan mata melotot karna sang objek yang dia benci ada dihadapan dia sambil menatap tajam dan dinda langsung menatap penuh maaf kepada erza.
“kalau lo enggak tau apa-apa soal gue. Gak usah banyak ngoment buruk soal gue.” Kata putra dingin
“suka-suka gue dong mau ngomong apa. Toh gue ngomong sesuai fakta kan dan gak ada unsur mitnah elo. Ngapain ada disini? Lupa kalau kelas lo ada diseberang?.” Kata erza sengit.
“kayaknya mereka bakal perang lagi rik, coba aja lo liat kerumunan itu.” kata restu sambil menunjuk kerumunan yang mulai bisik –bisik ke arah erza dan putra yang dibalas dengan anggukan dan helaan napas pasrah dari eriko
“suka-suka gue dong mau kemana, Cuma gue enggak suka aja. Serasa jadi artis kalau diomongin ama elo. Elo ngapain natap kelas gue? Kangen sama gue yah? Bilang saja deh lo suka sama gue.” Kata putra sambil kedipin matanya.
“iya, elo artis rumah sakit jiwa! Ogah gue kangen sama elo!.” Kata erza pergi ninggalin putra dan masuk kedalam kelas.
melihat itu, putra langsung masuk ke dalam kelas erza dan berjalan mendekati erza . melihat itu, erza semakin panic dan berjalan mundur sampai mentok ke dinding. Putra yang melihat erza panic, langsung mendekati erza dan menunduk sambil berbisik di telinga erza  dengan suara lirih“ jangan galak dong sayang. Entar cantik elo hilang, entar gue gak suka lagi sama elo.” Sambil  meniup lembut tengkuk erza yang harum akan bau parfum mahal dan wangi rambutnya.
erza merinding karena tengkuknya ditiup oleh  putra  ditambah betapa dekatnya jarak mereka sampai dia bisa mencium harum parfum mahal di tubuh cowok itu.  “please kak, menjauh deh. Malu tau!.” Kata erza dengan suara pelan
putra yang tersenyum geli mendengar itu kemudian  berkata “gue mau kok, asal ada syaratnya?.”
“apaan?.”kata erza  sambil menengadahkan wajahnya untuk menatap putra yang jauh lebih tinggi dari dia.
putra tidak menjawab, tapi malah menatap erza tajam dengan tangan kanannya yang menyusuri bentuk wajah erza dan mengelus bibirnya erza dengan ibu jarinya dan tangan kirinya mengunci pergelangan erza yang hendak melawan dan menahannya di dinding. “ini cewek, benar-benar cantik banget.terbius gue sama tatapan mata dia. Kok dia gak ngelawan yah?.” Kata putra senang dalam hati.
penonton yang melihat adegan tersebut Cuma bisa diam seribu bahasa dan saling melotot apabila ada penonton lain buat onar, dinda hanya bisa mengirim doa agar sahabatnya selamat dari pesona kaka kelasnya, sedangkan eriko dan restu Cuma bisa garuk-garuk kepala di samping pintu kelas melihat sahabatnya “bermain” dengan primadona sekolah itu.
sadar bahwa suasana mendukung, putra tersenyum manis menatap erza yang reflex menundukkan wajahnya sambil menutup matanya saking malunya dengan menggigit bibirnya dan wajahnya yang merah, melihat itu, putra mengangkat dagu erza dan wajahnya mendekat sampai hidung mereka saling bersentuhan, putra bisa merasakan erza menahan napas dan akhirnya….

cup! Sebuah ciuman manis sukses mendarat di pipi kanan erza dan di keningnya. erza yang sedari tadi menutup matanya, mulai memberanikan diri membuka matanya dan mengelus dadanya yang serasa jumpalitan saking gugupnya. Kemudian dia menatap sinis putra yang masih ada di depan dia. Melihat tatapan sinis erza, putra Cuma tersenyum sambil meletakkan jarinya ke bibirnya, kemudian meletakkan lagi di bibir erza sambil berkata “ lo masih kecil, gak pantas gue kasih first kiss. Entar aja nunggu lo sudah 17 taun. Baru gue cium. Tapi di tempat yang sepi yah sayang?.” Kata putra kedipkan matanya kemudian tertawa lepas dan meninggalkan erza dan kerumunan lainnya yang bengong akan tingkah dia barusan.

Melihat putra pergi, erza segera sadar dari lamunannya dan dengan emosi merobek kertas di hadapannya kemudian di lempar dan sukses mendarat di kepala putra dan berteriak “dasar cowok gila, gak waras, omes! Gak pantas lo jadi ketua osis dengan tingkah lo kayak gitu!”.
putra yang kaget dengan serangan erza, langsung berbalik dan menatap tajam erza sambil mengambil kertas yang dilempar erza itu. Kemudian berkata “ lo akan nyesal karna lemparin gue dengan ini za. Karna gue akan buat hidup elo kayak neraka!.”
“silahkan saja elo lakuin semua itu! Gue gak takut!.” Kata erza balas menantang putra yang keluar dari kelasnya sambil memegang kertas itu.
“Sudah za, tenang kenapa? Lo gak apa-apa kan?.” Kata dinda sambil tenangkan erza yang masih shock.
“gak apa-apa gimana? Sama aja dia ngelecehin gue din! Tuh cowok kenapa harus selalu gue yang dijahilin? Kayak gak ada cewek lain aja yang bisa dia mainin!.” Kata erza sewot
“justru karna elo ngelawan dia makanya dia jahilin elo mulu. Coba kalo elo diam saja di usilin dia, malah semakin pengen digangguin, pasti dia enggak akan ganguin lo kayak gini. Lagipula, banyak cewek yang pengen di posisi elo za, termasuk gue.” kata dinda mesem-mesem sambil melihat erza dengan muka kepengen.
“dasar gila!.” Kata erza geleng-geleng kepala sambil duduk di kursinya yang disusul oleh dinda yang buru-buru duduk disampingnya diikuti ama teman-temannya yang masih bisik-bisik membicarakan adegan pagi tadi sambil melihat erza geli, yang merasa di tatap Cuma bisa menghela napas dan bersyukur karena guru pelajaran pertama sekarang sudah masuk.

Selama pelajaran berlangsung, erza tidak konsen dengan pelajarannya. Dia masih terbayang dengan kejadian pagi tadi dengan putra. Kemudian dia menepuk kepalanya sendiri dan berkata dalam hati “sudah za! Lo sebel sama dia kan? Ngapain elo ingat putra?! Dia Cuma mainin elo za!.” Tapi sisi hatinya yang lain membantah “ tapi dia lakuin ke gue pasti ada maksud kan? Bagaimana kalo dia suka sama gue? gue gak bohong kali ini, tapi dia itu cakep banget diliat lebih dekat! Belum lagi bau parfumnya bikin mabuk kepayang! Apa merk parfum dia yah? Gue mau beli ah.”
“SUDAH CUKUP! ENYAH LO DARI HIDUP GUE! LO BIKIN GUE GILA!.” Teriak erza tiba-tiba sambil menggebrak meja dengan keras yang membuat semua temannya kaget dan menatap erza yang mulai senyam-senyum gak keruan.
“ERZA NOOR SAFIRA! KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA SEKARANG JUGA! KAMU GAK PERHATIKAN PELAJARAN SAYA KAN?.” Kata Pak dendy, guru matematika yang berumur 40an yang gosipnya belum menikah sampai saat ini dan terkenal dengan kegalakan yang luar biasa dan tugas yang gak tanggung-tanggung.
“tapi pak..” kata erza membantah.
“Tidak ada bantah-bantahan! Sekarang bawa tas kamu keluar dan pulang sekarang juga!.” Kata pak dendi marah.
erza lesu mendengar ucapan pak dendi. Dengan membawa tasnya, dia keluar dari kelas dengan tatapan lesu.
“Setelah ini gue kemana? Sekarang mah masih jam 10.an. masa gue pulang kerumah? Atau gue ke mall saja kali yah?.” Kata erza bingung sambil jalan menuju parkiran dan tanpa sengaja menabrak enriko yang membuat mereka jatuh keduanya.
“eh maaf kak, saya gak sengaja. Sakit enggak kak? Kakak gak apa-apa kan? Ada yang luka atau patah enggak kak?.”  Kata erza panic sambil berusaha mencari luka di tubuh enriko.
“Enggak apa-apa za. Toh gue nabrak elo kan? Bukan nabrak tiang listrik kan? Emang kalo nabrak elo gue bakalan patah tulang gitu? Lo kenapa ada disini? Bawa tas lagi. Hayoooooo… bolos yah?.” Goda enrico yang membuat semburat merah di pipi erza.
“ini cewek manis banget. Pantesan aja putra ngegodain dia segitunya. Seandainya gue gak punya gebetan yang gue taksir dari dulu,sudah gue pacarin ini cewek.” Kata enrico dalam hati.
“enggak kak, tadi erza bikin ribut pelajaran pak dendy, makanya diusir keluar kak.” Kata erza lemas
“Wah…. Ribut karna kepikiran masalah dengan putra yah? Pak dendy memang gitu za. Elo yang punya tampang alim aja disuruh pulang ama pak dendy, apalagi gue bertiga dengan putra yang hobi bikin onar, bukan disuruh pulang lagi, tapi disuruh pindah sekolah!.” Kata enrico tertawa yang membuat sekilas lesung pipi sebelah kirinya muncul.
mendengar nama putra disebut, rasa sebal kepada putra yang mebuat dia dikeluarkan dari kelas muncul lagi. Kemudian dia berkata “ gara-gara teman kakak tuh erza jadi dikeluarin! Sudah ah erza mau pulang. Hati-hati aja deh kak temanan sama cowok omes gitu!.” Kata erza marah-marah kemudian dia berjalan menuju mobil audi terbarunya dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi yang ditatap rico penuh heran.
Melihat erza pulang dengan marah-marah, tak urung membuat rico tertawa geli dan langsung mengambil hp keluaran paling baru dan mengetik sms pada putra yang isinya “put, gue tunggu di parkiran. Kalo elo bosan ama pelajaran tuh guru, kita cabut aja. Ajak restu deh.”
Gak  perlu menunggu lama untuk menanti balasan seorang putra, karena setelah di sms, dia langsung datang mehampiri rico dan berkata “ lo ajak bolos bro? tumben bener. Ayo deh kita jalan saja.” Kata putra sambil menuju mobil BMW terbarunya terparkir manis di bawah pohon.
“tunggu dulu, restu mana put? Lo gak ajak dia?.” Kata rico curiga sambil berjalan di belakang putra menuju mobil CRV terbaru warna hitam yang terparkir di samping mobil BMW putra.
“bentar lagi nyusul. Tuh dia.” Kata putra sambil menunjuk restu yang lari seperti dikejar waria.
“ayookk cabut.” Kata restu tanpa babibu langsung masuk ke dalam mobil mazda 8 terbaru dan langsung melaju meninggalkan kedua temannya yang bingung melihat tingkahnya dalam mobil masing-masing.

“kita cabut kemana guys?.” Kata restu menelpon kedua temannya menggunakan call conference
“terserah lo aja deh enaknya dimana. Ya gak put?” kata rico
“gue mau pulang ke rumah saja. Baru ingat kalau gue ada janji sama nyokap hari ini temenin dia kerumah sahabatnya. Sorry yah gue cabut duluan. Bye.” Kata putra sambil memutus call conference.
mendengar putra memutus telponnya, restu menghela napas dan berkata “ jadi kita kemana neh? Gue bosan dirumah. Serasa gue nginap di kuburan kalo masuk ke rumah ric.”
“billiard aja di rumah gue gimana?”
ok deh. Gue otw ke rumah elo yah.” Kata restu sambil memutus hubungan telponnya dan melaju menuju rumah rico.

Sementara itu……
putra melaju menuju rumahnya yang berada di komplek paling elit di daerah bandung. Semua komplek mempunyai desain rumah berbeda dan taman yang luas. Setelah masuk ke dalam kompleknya, dia belok ke kanan dan sampailah dirumahnya yang bertingkat 2 dengan gaya minimalis country. Setelah memarkir mobilnya, dia langsung masuk ke dalam rumah yang pintunya dibuka oleh mpok ijah yang sudah bekerja dengan mereka sejak putra masih kecil.  sambil berteriak memanggil mamanya di rumah. Putra mengambil air minum di dapur dan bertanya pada pembantunya “mpok, mama dimana? Kok gak nongol? Memangnya dia gak jadi datang hari ini?.”
“ada apa sayang kamu teriak-teriak di rumah manggil mama?.” Kata seorang wanita  cantik dengan wajah keibuan, bertubuh langsing , berkulit putih dengan wajah blasteran dan hidung mancung sambil bersandar di dinding dapur dengan senyuman manis.
Putra yang kaget dengan mamanya yang datang tiba-tiba langsung memeluk mamanya dan berkata “ ada apa ma? Tumben datang hari ini. Katanya bareng ayah kan? Mana ayah ma.”
mamanya tersenyum melihat putra semata wayangnya yang mewarisi semua fisik dari dia dan ayahnya dan berkata “ayah bentar lagi datang, katanya baru pulang dari jerman ketemu dengan nenekmu. Mama pengen ngomong sama kamu sayang.”
“ngomong apa ma?.” Kata putra penasaran.
“kamu kenal dengan tante meizsa? Sahabat mama itu?.”
“yang anaknya kata mama satu sekolah dengan putra? Ada apa ma?.”
“Sudah ketemu dengan anaknya?.”
“belum ma kenapa?.”
“kok enggak ketemu? Malam ini kita akan ke rumah tante meisya dan kamu harus ikut.”
“kenapa ma?.”
“karena kamu akan mama jodohin dengan anak tante meizsa dan kamu harus mau!.”
“APA?! Putra gak mau!.” Kata putra shock

sedangkan di ditempat lain……
“Apa?! Mama mau jodohin erza dengan cowok yang enggak erza kenal?! Dan mama sama papah pulangke sini hanya untuk bilang itu?! Erza enggak mau!.” Kata erza shock
“mau atau enggak, kamu harus mau tunangan dengan dia. Mama yakin kamu kenal dengan dia, karena dia satu sekolah dengan kamu. Masa kamu enggak tau?.” Kata seorang wanita berwajah arab dengan mata berwarna cokelat terang, berkulit putih dan langsing.
“enggak akan! Pokoknya erza gak mau tunangan! Titik!.” Kata erza marah sambil masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu.

Apa yang terjadi selanjutnya? Tunggu di part selanjutnya. J

1 komentar:

  1. Ka Rere, aku boleh izin copas cerbungnya ka? Tapi aku ganti jadi versi BaDai? Boleh ga ka,pliss:( sebelumnya makasih ya ka:)

    BalasHapus