Laman

Sabtu, 02 Maret 2013

Jatuh cinta sama lo?! NO WAY! PART 13

"Aku tak tau permainan apalagi yang dibuat Waktu untukku."

 
“elo?.” Kata erza sambil menunjuk gadis itu dengan ekspresi ingin ngilang dari muka bumi saking nyeseknya.
“iya… kenapa za?.” kata  selvi dengan wajah tak berdosa dan merangkul pundak  putra dengan mesra dan ekspresi puas.
“Sayang, aku pulang dulu yah. besok jemput aku yah.  I love you honey.” Kata selvi mengecup bibir putra dan berjalan meninggalkan erza yang hancur untuk kesekian kalinya dan putra yang bingung melihat gadis di depannya bercucuran air mata yang membuatnya, entah kenapa, menjadi miris hati.
“kenapa gue merasa gak pengen gadis ini nangis yah? gue ngerasa gak tega liat dia. tapi gue gak tau siapa dia. apa dia pernah berarti di hidup gue?.” tanya putra dalam hati.
“ lo kejam putra.” Kata erza dengan suara pelan dan menatap putra dengan sisa kekuatannya.
“gue kejam? Lo siapa? Gue gak kenal sama lo.” kata putra yang sukses bikin erza meneteskan air matanya, cepat-cepat dia menghapusnya dan menatap putra tajam.
“lo lupa sama gue putra?! Lo lupa?! Jahat bener lo yah! lo udah ninggalin gue tanpa pamit, dan sekarang lo malah lupain gue!! mau lo apaan hah?! Sampai kapan lo nyakitin gue putra?! Sampai lo liat gue terbujur kaku dan masuk dalam liang lahat?! Baru lo puas gitu?! Jawab gue! jawab!.” Kata erza histeris dan mendorong tubuh putra lalu memukul dada putra sambil bercucuran air mata.
 bingung, dia memegang kedua tangan erza yang ada di dadanya dan mendorong gadis itu ke dinding dan mata mereka beradu setajam silet. *maksud lo?*
“asal lo inget yah, gue merasa gak ninggalin siapa-siapa disini! Kita baru aja ketemu dan lo udah bilang gue nyakitin hati lo?! sejak kapan nyonya?! Gue aja gak tau nama lo siapa dan lo siapa gue! puas?!.” Kata putra telak dan entah kenapa, dia merasa sakit hati ketika mengucapkan itu dan melihat erza meneteskan air matanya lagi.
“ni cewek siapa sih? Kenapa gue merasa sakit dan gue semakin gak sanggup liat dia nangis?.” Tanya putra bingung dalam hati.
dan tanpa sengaja, dia melihat kalung yang sama seperti dirinya di leher erza, membuat dia merasa mengingat sesuatu, tapi sebelum dia ingat, kepalanya mendadak sakit hebat.
“argghh..” kata putra melepas cekalan tangannya di tangan erza lalu memegang kepalanya dan terduduk di lantai sambil meringis kesakitan.
bingung dengan apa yang terjadi dengan putra, dia hendak mendekati putra dan menolongnya, tapi hatinya terlanjur sakit mendengar perkataan putra, dia akhirnya berlari meninggalkan taman belakang meninggalkan putra yang kesakitan.

ketika dia berlari menuju garasi,  tanpa sengaja dia menabrak Katherine baru turun dari mobilnya dan dia yang  langsung menumpahkan semua air matanya pada Katherine. “ kenapa dia lupain gue Kathy? Gue salah apa?.” Kata erza menangis di pelukan Katherine.
Katherine merasa nelangsa melihat erza, dia tak tega mengatakan hal sebenarnya kepada erza, tapi gadis itu harus tau. akhirnya dia menghela napas dan menceritakan semuanya kepada erza.
shock, sudah pasti. Apalagi ketika dia mengetahui siapa yang menjadi pacarnya putra sekarang.  Kalau dia bisa meminta, mungkin dia akan minta mati hari itu juga agar dia tak sakit. “APA?!  Cobaan apa lagi buat gue Kathy? Gue nunggu dia selama 4 tahun, tapi balasannya apa?! Dia melupakan gue! dia lupa sama gue kath! Sedangkan gue selalu mengingat dia sepanjang waktu!.” Kata erza histeris.
“gue tau. tapi gue gak bisa ngapa-ngapain za. tante jenni pernah maksa putra untuk mengingat semua kenangan yang dia lupain, tapi dia malah memegang kepalanya dan kesakitan. Dari situ gue dan tante jenni gak bisa memaksa dia lagi untuk mengingat semuanya. lo gak sendiri, gue akan cari cara supaya dia ingat sama lo lagi. percaya za.” kata Katherine sambil mengelus pundak cewek yang ancur untuk sekian kalinya karna ulah sepupunya.
Erza terlanjur sakit hati dengan sikap putra ditambah dia tau siapa pacar putra sekarang, membuat dia menolak tawaran Kathy “ gue terlanjur sakit hati dengan dia Kath, gue gak yakin bisa buka hati sekali lagi untuk dia. ternyata keputusan gue untuk nunggu dia salah, dia lupain gue, dia anggap gue orang lain. fine. Gue akan pergi dari hidup dia.” kata erza sambil melepas kalung yang melingkar di lehernya dan cincin yang pernah dikasih putra padanya.
“bilangin sama sepupu lo, ini kalung dan cincin gue balikin. Gue gak pantes make ini.” Dan meletakkannya di tangan Katherine.
“lo gak boleh putus asa gini za. gue yakin, walaupun dia gak inget sama lo, tapi hatinya inget sama lo za. lo berusaha aja supaya dia inget lagi sama lo, gue juga bantu lo kok. lo kira gue sama nyokap dan bokap putra diem aja za ngeliat dia kayak gitu? enggak! kami selalu bahas soal lo di depan dia supaya dia ingat sama lo. lo pake ya za. supaya dia inget sama lo. please za, gue mohon.” kata Katherine sambil meletakkan kalung dan cincin itu di tangan erza.
“gue gak sanggup Kathy. Sakit hati gue saat dia bilang dia lupa siapa gue dan gue gak dianggap ma dia.!” kata erza nelangsa.
“gue tau, gue juga sakit saat dia bilang dia lupa sama lo, sama kak rico, sama pacar gue. tapi gue bisa apa?. Please kak.. pake kalung sama cincin ini. Gue mohon.” Kata Katherine.
merasa tak bisa berbuat apa-apa, dia memakai kalung itu juga cincin yang sekarang melingkar di jari manisnya. Lalu dia mencoba tersenyum, meski hatinya menangis pilu.
“nah gitu dong za. lo pantes make cincin itu daripada selvi! gue muak dengan selvi itu za! udah nabrak kaka sepupu gue ampe amnesia, macarin lagi! tingkahnya sok tapi norak mampus! kalo dia makanan za, udah gue telen idup-idup!.” Kata Katherine yang sukses membuat erza tertawa pelan.
“hahahaha… dasar lo Kathy. Gue pulang dulu yah. thanks udah nyemangatin gue.” kata erza sambil masuk dalam mobilnya dan pergi meninggalkan Katherine.
“semoga lo bisa bersama dengan putra za. gue akan lakuin segala cara supaya putra inget sama lo. lo pantes buat sepupu gue za.” kata Katherine dalam hati.

pada saat Katherine hendak masuk dalam rumah, muncullah putra  dan menghampiri Katherine.“itu siapa rine?.” Tanya putra.
“maksud lo?.” kata Katherine pura-pura gak ngeh.
“yang lo ajak ngobrol tadi. eh, tadi pas gue pacaran sama selvi,  ada cewek masuk dalam rumah dan dia nangis sambil bilang gue udah pergi tanpa pamit, dan datang nyakitin hati dia! maksudnya apaan coba?! Heran deh!.” Kata putra frustasi sambil mengacak rambutnya.

Katherine jadi pusing sendiri melihat 2 pasangan kayak mereka ini, yang satu nangis gejer yang satu lupa sama dirinya sendiri, sambil garuk-garuk kepala, dia menjelaskan ke putra “ itu erza, cewek yang pernah gue ceritain sama lo kak. Dia cewek yang dijodohin sama lo.” Jelas Katherine.
“gue dijodohin sama dia? maksudnya?.” Tanya putra makin bingung, makin frustasi Katherine.
*bakalan berbusa nih mulut gue jelasinnya.” Keluh Katherine dalam hati.
“elo dijodohin sama tante jenni dengan dia kak putra sayang. lo tuh cinta banget sama dia sebelum lo ditabrak selvi! dia tunangan lo!.” teriak Katherine.
“gue dijodohin sama siapa tuh namanya, si erza kan? Gak mungkin! Gue gak pernah pacaran apalagi ditunangin sama dia! selvi yang akan jadi tunangan gue!.” balas putra teriak.
“Elo ngomong gitu karna lo lupa siapa dia! coba kalo lo gak lupa sama dia, lo gak akan sampai hati ngomong kayak gitu di depan gue, didepan erza!lo Jangankan ngomong kayak gitu, lo liat dia nangis aja hati lo langsung miris kayak genteng bocor! Coba gue nanya sama lo, kalo lo gak kenal sama dia, kenapa gue pengen pinjem kalung yang dileher lo, lo nolak mentah-mentah?!.” Tantang Katherine buat putra mati kutu.
“iya juga yah, jangankan Katherine, selvi aja mau minta kalung gue gak rela. Kenapa yah?.” tanya putra dalam hati.
puas melihat putra mati kutu, Katherine nyengir “kenapa lo kak diem? gak bisa jawab kan?! Lo inget-inget deh siapa erza itu di hidup lo. baru lo ngomong kayak gitu ke gue.” kata Katherine sambil pergi meninggalkan putra yang diam di tempat.
merasa kelupaan sesuatu, Katherine berbalik “ eh kak, lo besok kuliah dimana? Kan kata tante jenni lo diterima di universitas sini.” Kata Katherine.
“eum…. Gue kuliah di tempat sama kayak lo. jurusan aja yang beda. Gue kan ambil kedokteran.” Kata putra sukses buat Katherine melongo.
“satu tempat kuliah nih anak sama erza. Bagus deh. Eh tapi si selvi songong itu kuliah dimana?.” Tanya Katherine dalam hati.
“UI maksud lo? kalo si cewek lo, selvi  dimana? .” Kata Katherine dengan wajah tak ikhlas ketika nyebut nama selvi.
“lo nyebut cewek gue kayak gak ikhlas gitu deh, gitu-gitu kan dia jadi ipar lo rine. e Dia satu kuliah sama gue, tapi beda fakultas.” Jelas putra yang buat Katherine manyun.
“huh! Sudah ambil tunangan orang, satu tempat lagi sama gue dan erza! Untung beda fakultas! Coba kalo bareng?! Langsung gue gantung tuh anak!.” Gerutu Katherine dalam hati.
“ogah bener gue iparan sama dia! bikin nyesek! .” Kata Katherine cuek lalu masuk dalam rumah.

merasa ditinggal, putra  menyusul Katherine di belakang dan langsung menutup pintu.

sementara itu..
PRANG!!!!  Bunyi pigura yang sudah berapa kali diganti, sukses pecah berkeping-keping dilempar erza di dinding kamar. Lalu gadis itu mengambil foto mereka berdua pada waktu selesai drama putri tidur di lantai dan menangis pilu sambil duduk di lantai dan air matanya menetes dan membasahi foto yang dia pegang.
“lo kejam putra! Sumpah kejam banget dari yang gue pikir! Gue gak rela lo pacaran ma selvi! gak akan pernah rela! Sia-sia gue nungguin lo putra selama ini kalo lo malah anggap gue orang lain ok, lo lupain gue, jangan harap gue bakal ingat sama lo! jadi kita impas!.” tekad erza lalu merobek foto terakhir yang dia punya dan dia lempar ke bak sampah.

setelah itu, dia berkaca di cermin dan memegang kalung yang melingkar di lehernya, seperti milik putra.” Ngapain gue pake nih kalung? Cuma bikin nyesek hati aja! toh dia lupa sama gue.” kata erza dalam hati.
 Dia ingin melepasnya, tapi entah kenapa hatinya mendadak tak rela dan ada sebersit rasa sakit ketika dia tetap keukeuh melepas kalung itu. Nyerah. Dia memasang kalung itu kembali dan mengambil handuk lalu masuk kamar mandi.
Selesai mandi, dia mendengar hujan turun dengan deras. Dia langsung teringat kebiasaan gilanya akan hujan dan mendadak kenangan putra hadir lagi dalam otaknya yang buat dia sakit. Lalu dia berdoa dalam hati agar perasaan sakit itu hilang dan mencoba tidur sambil memegang bandul kalung dengan erat.

di rumah putra beda lagi….
“wah hujan Kathy.” Kata putra di ruang tamu lalu membuka pintu taman yang membuat Katherine teriak.
“lo gila kak?! Udah tau hujan, ngapaian lo buka pintu taman?! Udah tutup kak!.” Gerutu Katherine lalu masuk dalam kamarnya meninggalkan putra yang mulai termenung lalu dia keluar dan berdiri di tengah taman sambil menutup matanya membiarkan air hujan membasahi wajahnya.
“entah kenapa, kok gue merasa dulu gue merasa punya kenangan dengan hujan. Dan gue merasa ada yang special dengan hujan. Tapi apa? Kenapa gue gak bisa inget?.” Tanya putra dalam hati.
lalu dia teringat erza, cewek yang mengaku tunangannya, yang menangis di hadapannya, dan kalung yang melingkar di lehernya, sama seperti dirinya. Dia merasa ada keterikatan dengan gadis itu, tapi dalam hubungan apa, dia tak bisa mengingat. “kenapa gue gak bisa liat dia nangis yah? apa dia memang special di hati gue? perasaan nih beda banget dengan perasaan gue sama selvi.” kata putra dalam hati.

ketika asyik melamun di tengah hujan, tiba-tiba lampu mati dan menjadi gelap gulita. Dan dia mendengar Katherine berteriak dari dalam rumah
“KAK PUTRA! Lo dimana?! Gue takut gelap nih.” teriak Katherine disusul bunyi tangisan.
mendengar itu, dia langsung menutup pintu taman dan mengambil senter lalu lari menuju kamar Katherine.
Sesampai dikamar Katherine, dia melihat gadis itu duduk dilantai sambil menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya dan terisak. Lalu dia memeluk gadis itu dan menenangkannya “ tenang kath, bentar lagi bakal nyala kok.” kata putra sambil mengelus rambut Katherine. Seperti de javu, dia merasa pernah dalam situasi ini, tapi dengan siapa, dia gak tau.
“kayaknya gue pernah lakuin ini sebelumnya deh, dengan siapa yah?  sama selvi? jelas gak mungkin.” Kata putra dalam hati.
sesudah dia bilang begitu, lampu menyala lagi dan dia melihat Katherine menatapnya dengan mata sembab, “makasih dah temenin gue kak. Gue takut banget.” Kata Katherine sambil menatap putra dalam.
“sama-sama dek. Tidur yuk.” Kata putra sambil menuntun Katherine ke tempat tidur.
setelah melihat Katherine tertidur pulas, ingatannya seperti meraba ke masa lalu, tapi dia tak bisa mengingat itu. Putus asa dengan hal ini, dia keluar dari kamar Katherine lalu masuk ke kamarnya dan tidur.


pagi harinya…….
“pagi sayang.” suara putra sebagai pembuka pagi gadis yang baru saja mengangkat telponnya d cerah benderang.
“pagi juga sayang. aku kangen sayang, sama kamu.” Kata selvi sukses buat putra tertawa.
“apaan sih kamu sayang. eh nanti jemput aku yah? aku pengen kampus bareng kamu.” Kata selvi dengan suara manja.
“apa sih yang enggak buat kamu sayang? oke deh. Eh sayang sudah dulu yah. I love you.” Kata putra tersenyum.
“I love you too. Bye sayang.” kata selvi mematikan telponnya.

sambil memandang layar telponnya, gadis itu tersenyum menang karna bisa mendapatkan apa yang dulu dia mimpikan, walau harus buat cowok itu amnesia dan mendapatkan tatapan sinis dari Katherine. Tapi selama putra ada di sampingnya, cowok itu pasti akan membelanya dan membuat cewek sombong itu bertekuk lutut di hadapannya, pelan tapi pasti, setelah selesai kuliah ini, dia akan menyandang nama Pradipta di belakang namanya, semua orang akan memanggilnya Nyonya Pradipta dan dia bisa menegakkan kepalanya dengan angkuh dan menerima banyak pujian dan kata iri dari teman-teman yang dulu mencacinya. Merasa tak sabar mewujudkan khayalannya dia bergegas mandi sebelum calon suaminya, ngomel gak keruan.

Setelah selesai mandi, selvi dandan secantiknya dan langsung mendatangi putra yang sudah menunggu di luar rumah.

“hai sayang. maaf yah lama. Aku tadi mandi.” Kata selvi kketika masuk dalam mobil putra dan terpesona dengan penampilan pacarnya yang selalu sempurna dimatanya.
“gila cowok gue ganteng bener! Gak sia-sia gue upayain segala cara untuk pertahanin nih cowok!.” Kata selvi dalam hati.
“enggak apa-apa kok sayang. sudah siap kan?.” Kata putra tersenyum melihat selvi di sampingnya.
selvi menganggukkan kepalanya dan tersenyum ketika putra menjalani mobilnya dengan tangan kirinya menggenggam erat tangannya.

Sepanjang perjalanan menuju kampus, selvi dan putra saling merayu, saling bercanda dan sesekali selvi pura-pura merajuk yang langsung direspon putra dengan kecupan di pipi.

sesampai di kampus, putra memarkir mobilnya di samping mobil seseorang, yang entah kenapa, dia seperti pernah melihat mobil itu dengan seseorang yang dulu berarti di hidupnya, sambil melamun dia melirik ke mobil itu, mencari serpihan kenangan yang hilang oleh waktu, dan tanpa sadar telah mencueki selvi.
“sayang…..kamu kenapa? Ayo turun.” Kata selvi mencolek punggung putra
putra tersadar dengan colekan selvi, langsung membuka pintu mobilnya diiringi selvi dan gadis itu langsung meletakkan tangannya di pinggang putra.


erza yang mengobrol dengan kak reno sambil memegang buku-buku sebesar kamus, langsung melongo dan menjatuhkan buku-buku yang dipegangnya tanpa melepaskan tatapan matanya dari dua pasangan yang sukses bikin dia makan hati.

reno yang bingung dengan tingkah erza, langsung mengikuti tatapan mata erza dan menyadari kenapa gadis yang disampingnya itu langsung berubah menjadi mendung. Melihat itu, dia langsung merangkul pundak erza dan mendekatkan gadis itu di badannya yang membuat erza kaget hendak melepaskan diri, tapi ditahan reno “dia kan lupa sama lo za, ngapain lo sakit hati ma dia? bagaimana kalo kita pura-pura pacaran aja di depan dia?.” bisik reno kepada erza.

mendengar ide reno, erza langsung mengangguk dan meletakkan tangannya di pinggang reno dan berjalan di depan putra dan selvi tanpa menoleh kea rah mereka.
putra yang melihat erza lewat di depannya, entah kenapa hatinya ingin menarik tangan gadis itu yang melingkar di pinggang reno dan memarahinya, tapi karna dia merasa erza bukan siapa-siapa baginya, dia tak menghiraukan perasaan yang semakin sakit ketika melihat reno mencium puncak kepala erza.
“gila! Sumpah gila! Kenapa gue jadi pengen injek-injek tuh cowok yah?! eh.. tapi erza siapa gue? gue kan punya selvi. sabar put..sabar..” kata putra dalam hati.

“Sayang… kita kapan masuknya nih?.” tanya selvi sambil menarik pelan lengan kaos putra.
tersadar dari lamunan, dia langsung menarik selvi ke dalam kampusnya dan meninggalkan erza yang menatapnya dalam, dengan tatapan sakit. “gue rela banget put bisa disamping elo lagi, walau lo lupain semua tentang gue. asal lo udah disamping gue kayak dulu, itu udah cukup.” Kata erza dalam hati.

“udah dek…entar dia akan inget sama lo lagi dan akan ninggalin pacarnya itu. Percaya deh sama gue.” kata reno ketika melihat erza hendak meniitkkan air matanya, tapi buru-buru dihapusnya.
“iya kak. Erza masuk dulu ya. bye kak.” Kata erza berlari meninggalkan reno.

sesampai dia memasuki kelasnya, dia langsung meletakkan tasnya dan buku-buku super berat di samping kirinya dan mulai mengeluarkan catatannya karna dosen sudah masuk.

setengah penjelasan dosen dijalani erza,tiba-tiba masuklah sebuah cowok ke dalam kelasnya dan langsung menggeser kursi yang berisi buku-buku super berat dan tasnya dan menarik kursi kosong lalu duduk disamping erza mengetahui bahwa ada seseorang yang sangat dia rindukan, sedang duduk disampingnya dan menatap dalam dirinya.
“kenapa hati gue jadi adem duduk disamping dia yah? dan entah kenapa, pengen banget liat dia marah.. apa gue kerjain kali yah?.” kata putra dalam hati.

ketika erza hendak mengambil bukunya, dia melepas kacamatanya sambil tangannya berusaha menggapai sesuatu tanpa menoleh disamping, merasa memegang yang empuk-empuk dia menoleh dan kaget dengan siapa yang disampingnya dan semakin kaget melihat tangannya nangkring di atas paha putra dan menatap tajam putra yang mulai mesum.
“ELO?! Ngapain lo disini?! Tas gue mana?! Apa lo lirik-lirik?! Dasar cowok mesum, gak beres, omes!.” Kata erza kesal tanpa sengaja mengucapkan sebuah kata, yang membuat cowok itu terdiam.
“kayaknya gue pernah di panggil dengan sebutan itu deh, tapi dimana?.” Kata putra dalam hati.
“suka-suka gue dong mau duduk dimana! Kan gue bayar disini! Tuh tas lo disitu.” Kata putra sambil mengambil tas erza lalu meletakkannya dengan kasar dipangkuan erza yang membuat gadis itu kaget.
“lo itu yah, bener-bener deh!.” Kata erza sambil mengambil buku di tasnya sambil mencibir.
“huh! tuh cowok sudah amnesia. Masih aja nyebelin gue! bikin gondok! Tapi… gue seneng juga sih, bisa kayak dulu lagi… eh?!! Kok gue jadi gak beres gini?!.” Kata erza dalam hati.
“ambilin kamus gue.” perintah erza tanpa melirik putra yang asyik mencatat.
“ambil aja sendiri. Lo punya tangan dan kaki kan?.” Kata putra cuek tanpa melepas tatapannya dari papan tulis.
“lo tuh yah! ugh! Bener-bener deh!.” Kata erza sebal lalu berdiri dan berjalan melewati putra lalu mengambil bukunya sambil mencibir.
putra yang melihat itu, langsung cekikikan dan hatinya ingin mengerjai dan mengerjai erza lagi. dan ada perasaan rindu ketika dia melihat erza mencibir.

dosen yang melihat erza dan putra berantem dari tadi, kontan menegur “erza, putra! Kalian satu kelompok dalam tugas bedah mayat dan KKN di sebuah desa terpencil selama 2 minggu! Tak ada kata bantah-bantahan.” Kata dosen ketika melihat erza melongo saking kagetnya.

“APA?!.” Teriak erza sambil menatap putra ngeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar