Laman

Sabtu, 02 Maret 2013

Jatuh cinta sama lo?! NO WAY! PART 3

"Aku membencimu. sangat, sangat membencimu hingga ke sumsum tulang belakang! dan aku membenci takdir dimana kita disatukan dalam ikatan pertunangan! bah! bermimpi saja kau, boy bahwa aku mau bertunangan denganmu!"




Tiba-tiba….
“mama??.” Kata erza dan putra berkata bersamaan dan  kaget melihat mama mereka saling akrab satu sama lain.
“Eh Jen, ini anakku Erza. Yang aku certain itu lo. Dan Erza, ini tante Jennifer, yang mama certain sama kamu siang tadi.” Kata mamanya sambil mengenalkan Erza yang shock dengan apa yang dilihat.
“Erza tante. Tapi panggil saja Eza enggak apa-apa kok.” Kata Erza tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
“wajah tante Jennifer mirip banget dengan putra. Tunggu dulu! Kata mama, gue dijodohin dengan anaknya tante Jennifer. Jangan….jangan… TIDAK!!!!!.” Jerit Erza dalam hati.
tante Jennifer membalas senyuman erza dan uluran tangan erza.  kemudian menarik putra yang di samping erza dan berkata “za, ini putra. Anakku yang aku certain itu lo. Putra, ini tante meizsa, sahabat mama.”
“putra tante.” Kata putra sambil tersenyum.
melihat putra berdiri di samping erza. Membuat Jennifer tersenyum dan berkata kepada Meizsa “ wah za, kayaknya kedua anak kita saling kenal. mungkin rencana kita akan sukses deh menjodohkan mereka berdua. Toh tanpa campur tangan kita, mereka sudah dekat sendiri.”
“iya Jen. Aku setuju dengan kamu. Yasudah za. Mama tinggal dulu ya. Kamu jalan saja sama putra ok?.”
erza yang kaget dengan perkataan tante Jennifer ingin bertanya, tapi tangan kirinya urung disenggol oleh putra dan membuat dia manyun melihat mamanya berjalan meninggalkannya.
“lo ngapain sih senggal-senggol gue hah?! Lo anaknya tante Jennifer ya? Kok gue baru tau ya?.” Kata erza sinis setelah mamanya dan mama Putra berjalan menjauh.
“terserah gue dong mau senggol siapa. Yaiya dong! Lo hidup di bumi berapa taun sih jadi elo gak tau gue anak tante Jennifer, sahabat nyokap elo dari SMA? Makanya elo harus update soal gue.”
“emang elo siapa dan apa untungnya buat gue untuk update soal elo?! Apa?! Jangan bilang kalo elo yang dimaksud nyokap gue! dan gue sama elo…. akan…NO WAY!” kata erza histeris sambil menutup mulutnya dan memandang putra dengan tatapan ngeri.
“akan apa? Di jodohin? Oh…… jadi elo yang dimaksud mama gue? wah… bagus deh. Kalau elo yang dijodohin, gue mah setuju banget! Jangankan dijodohin, suruh nikah sekarang ama elo aja gue mau.”
“gue yang ogah nikah sama elo! Lo harus ingat kakak Putra yang terhormat, gue, Erza Noor Asifa akan berjuang sekuat tenaga gue untuk menghentikan perjodohan gila ini! Jangan mimpi deh gue mau bersanding sama elo! Mimpi jadi pacar elo aja gue males! Apalagi jadi suami gue?! cuih!.” Kata erza sambil memandang putra dengan sinis kemudian keluar dari toko buku dengan hati dongkol.
“I’ll be see dear.” Kata putra tertawa melihat erza keluar dari toko buku dan mulai melanjutkan pencariannya mencari buku.     
                        
Sementara itu, erza berjalan menuju sebuah coffee shop favorit dia dan memesan minuman chocolate ice kesukaannya kemudian duduk manis di meja sambil merenung “what? Gue dijodohin dengan putra?! Ya Allah, kenapa nasib gue jadi apes begini? Kenapa juga gue gak tanya sama nyokap siapa cowok yang dijodohin sama gue. kalau tau yang dimaksud adalah si sengak sih, mending gue pindah sekolah daripada di jodohin! Aishhh…..!! bego bener deh!” Gerutu Erza dalam hati.
Tak lama kemudian, Erza tersentak dari lamunannya karena mendengar hp dia berbunyi, segera dia buru-buru mengambil hpnya dan berkerut kening melihat no hp yang tak dia kenal. Kemudian, dengan penasaran erza mengangkat telponnya dan berkata “halo? Ini siapa yah?.”
“lo gak usah repot-repot mikirin gimana caranya supaya nyokap elo batalin perjodohan ini, karena apa? semua cara elo gak akan berhasil.  Oh iya, simpan yah no hp gue dan jangan disebarkan dengan orang lain!. karena lo sekarang jadi milik gue. jadi gue akan melakukan apa yang gue mau yang membuat hidup elo seperti di neraka dan hidup gue seperti disurga. hahahahha” Kata suara seseorang di seberang sana yang membuat erza tambah panas.
“elo tau darimana no hp gue? eh elo itu yah… tututututuuutttt. Aishhh!! Putus lagi telponnya! Dasar sengak!.” Umpat erza karena telponnya diputus secara sepihak oleh putra yang tertawa ngakak di seberang sana.
Kemudian, erza menelpon mamanya dan setelah telepon tersambung, dia berkata “mama dimana? Pulang yuk. BĂȘte!.” Kata erza
“pulang? Ok deh sayang. Kamu dimana? Masih di toko buku dengan putra?.”
mendengar nama putra disebut, membuat erza semakin sebal dan berkata “bisa gak mama jangan sebutin cowok sengak itu di depan erza? Sebel ma! Erza di coffee shop tempat biasa ma. Samperin yah.”
“duileee…. Yaudah deh mama kesana. Bye sayang.” Kata mamanya sambil menutup telponnya.

tak lama kemudian, mamanya datang dan erza langsung menghampiri mamanya kemudian dia berkata “kita langsung pulang yah ma? Udah malam ini, esok eza turun sekolah. Dan eza mohon banget, mama jangan bahas soal putra yah.” Kata erza memohon
“ok sayang.” Kata mamanya sambil tersenyum.

Sepanjang perjalanan, erza Cuma diam saja dan menjawab apa yang ditanyakan mamanya. Setelah sampai dalam rumah, erza mencium pipi mamanya kemudian masuk kamar dan langsung tidur.



sedangkan d irumah putra..
“mama kok gak bilang kalau anak tante meizsa itu namanya Erza? Kalau itu mah, putra setuju banget ma di jodohin sama dia. Secara.. putra suka sama dia ma. Hahaha.” Kata putra tertawa setelah sampai di rumah tengah malam karena menjemput ayahnya di bandara
“kamu suka sama erza? Wah bagus dong! Mama juga baru ingat kalau nama anaknya tante meizsa itu adalah Erza. Cieeee… anak mama mulai suka cewek sekarang. Yasudah, kamu tidur deh sana, besok kan kamu sekolah.” Kata mamanya mengingatkan.
“iya, kamu tidur sana. Entar telat bangun ribut sendiri.” Kata ayahnya menimpali sambil mengacak rambut anaknya.
“ok bos!.” Kata putra sambil tersenyum kemudian dia lari masuk kamar dan memandang foto Erza yang sedang tersenyum hasil jepretan diam-diam dari rico karena dia gak berani foto Erza sendiri.
“lo itu cantik za. Tapi bukan karena itu gue suka sama elo. Elo itu unik, berbeda dengan cewek lain dan apa adanya. Di saat semua cewek sibuk cari perhatian sama gue, berusaha makai topeng terbaik mereka masing-masing agar gue peduli dan menutupi ketidak sempurnaan mereka,  elo malah acuhin gue, anggap gue biasa aja malah kibarin bendera perang sama gue. itu yang gue suka dari elo za.” Kata putra tersenyum kemudian dia tertidur sambil memegang foto erza.


Pagi hari di rumah masing-masing….
“ma, erza berangkat dulu yah.” Kata erza sambil mengecup pipi mamanya yang sedang makan
“kamu gak makan pagi sayang? Entar sakit lo.” Kata mamanya khawatir.
“Enggak ma, erza bawa roti aja. Dah mama…” kata Erza sambil mencium tangan mamanya kemudian dia mengambil kunci mobil dan segera melaju karena dia sudah telat.

“yah, ma, putra berangkat dulu yah.” Kata putra setelah selesai makan pagi
“hati-hati sayang. Oh iya, jangan lupa kita hari ini ke rumah tante meizsa. Iya kan pah?.” Kata mamanya sambil memandang suaminya yang sedang minum teh.
Ayah putra Cuma tersenyum sambil memandang anaknya dan berkata “ iya. Sudah kamu sekolah sana. Entar telat lagi.”
“ok deh yah. Bye ma…” kata putra sambil mengambil kunci mobilnya dan segera menuju sekolah.
Sesampai di sekolah, erza yang melihat putra baru datang  sekolah, buru-buru mengambil tasnya dan keluar dari mobil sebelum dia dibikin jengkel lagi oleh putra.
putra yang melihat tingkah erza, Cuma cekikikan dan keluar dari mobil dan berjalan dengan gaya cool yang membuat semua anak cewek pada terpesona. Dia melihat jam tangannya sebentar kemudian tersenyum dan berbelok menuju tangga kelas 11 dan melihat erza sedang berbicara dengan temannya sambil berdiri di depan kelas dan sesekali mengibaskan rambutnya karena menghalangi matanya, putra yang melihat itu langsung mengeluarkan sebuah ikat rambut yang berbentuk kupu-kupu cantik berwarna biru malam dari kantong  celananya yang dia beli kemaren kemudian mendekati erza dan mengikat rambutnya yang panjang itu  Sambil menundukkan badannya agar bisa berbisik di telinga erza yang mendadak tegang dengan tingkahnya dan berkata “makanya, diikat dong rambut lo. Lo tetap cantik kok di mata gue bila diikat rambutnya. Tenang saja, gue gak akan berpaling dari elo kok hanya karena rambut elo diikat. Dan gue mau elo pakai ikat ini sampai entar malam. Gue mau ke rumah elo malam ini dengan keluarga gue. dandan yang cantik yah sayang.”  Sambil berkata begitu, putra meniup lembut belakang telinga erza  dan pergi meninggalkan erza yang masih tegang dengan perlakuan dia tadi.

sadar apa yang dilakukan putra, Erza berlari mengejar putra yang sedang menuruni tangga sambil berteriak memanggil namanya. Melihat Erza mengejar dia, putra tersenyum menang dan berkata “ kenapa? Elo mau bilang makasih sama gue? gak usah segitunya kali. Elo cukup dandan cantik malam ini dan pakai ikat rambut itu sebagai hiasan rambut elo udah cukup kok buat gue. Atau lo setuju kita dijodohkan?.” Sambil senyum puas.
mendengar itu, erza memasang muka sinisnya dan melepas ikatan rambut yang diberi putra dan meletakkan di tangan laki-laki itu sambil berkata “makasih atas perhatiannya, tapi gue gak butuh! Gue bisa beli sendiri dan jangan pernah mikir tindakan elo ini bakal luluhin hati gue untuk terima perjodohan ini! Kalau bukan jadwal les gue gak jadi korban, gue gak mau dijodohin paksa kayak gini! Dan jangan harap malam ini elo liat gue dandan seperti yang elo inginkan di rumah! Karena gue belum nyerah!.” Dan pergi meninggalkan putra yang tercengang dengan tingkahnya dan sambil tersenyum, dia memainkan ikat rambut yang dia beri kepada Erza dan berkata dalam hati “lo boleh ngomong benci sama gue za. Tapi elo harus ingat. Cinta ama benci perbedaannya cuma setipis benang tisu.dan gue akan buat elo suka sama gue za.” Tekad putra sambil berjalan menuju kelasnya.

sepanjang pelajaran, erza tidak bisa konsentrasi dengan pelajarannya, tatapan matanya selalu memandang kelas putra cs yang berada di seberang sana. Dinda yang melihat tingkah sahabatnya hanya bisa menghela napas dan berkata “elo kenapa za? Kayak ada beban begitu.”
erza terdiam mendengar kata dinda, sambil merenung dia berkata “apa yang elo lakuin kalau cowok yang selalu bikin elo kesel banget sampe  pengen bunuh diri itu ternyata akan di jodohin dengan elo? Dan bila elo gak mau terima itu, elo akan kehilangan apa yang elo suka selama ini. Elo akan terima atau enggak?.”
“jujur gue bingung jawabnya za, kalau dia yang terbaik buat gue, gue akan terima walau dengan hati dongkol. Siapa tau seiring perjodohan ini, gue akan suka sama dia. Tapi, kalau elo udah jalanin dan elo gak sanggup, ngapain di terusin? Cuma bikin hati nyesek aja. Kenapa nanya gitu za?.”
“sebenernya gue……. Eh.. udah istirahat tuh. Gue duluan ke kantin yah. Lo mau ikut? Atau enggak, gue ajak Arny aja..” Kata erza tersenyum kemudian memanggil Arny yang sedang ngobrol dengan temannya untuk makan di kantin.
“eiiiitss! Gue ikut! Enak aja lo main tinggal!.” Kata dinda sambil menyusul mereka berdua.

sesampai di kantin, Erza yang sudah semangat ’45 pengen makan siang karena perutnya sudah konser dari tadi, mendadak kenyang melihat Putra cs sedang makan. Pengen menghindar, tapi perut sudah keroncongan, terpaksa dia melewati putra cs yang disusul oleh arny yang malu-malu kucing sambil sesekali melirik rico. Yak! Arny memang menyukai Rico sejak dia masuk di sekolah ini. Tapi dia merasa tau diri karena dia merasa Rico tidak menyukainya dan hanya menganggap dia sebagai adik kelas saja. Tapi tanpa dia sadari, sebenarnya Rico juga menyukai Arny dan mereka serasi aja kalau pacaran karena Arny Debora adalah seorang cewek yang lembut dan halus tutur kata *maklum keluarga keraton*, wajahnya manis khas orang jawa dan berkulit sawo matang Cuma karena mereka sama-sama malu . Jadi ya.. begitulaaahhhh…
Rico yang sedang minum, melihat cewek pujaannya lewat, dia langsung tersedak dan membuat Arny spontan noleh ke arah dia dan langsung tersenyum memamerkan lesung sebelah kirinya dan giginya yang putih bersih dilengkapi dengan gingsul yang membuat dia terlihat tambah manis. Putra yang melihat kejadian itu, kontan saja tertawa dan berbisik kearah restu yang di sampingnya untuk melihat tingkah rico dan tertawa bersama. Rico yang melihat Cuma mesam-mesem gak keruan sambil meninju lengan putra dan berkata “Alahh lu! Sok bener ledekin gue. kayak elo gak pernah ngalamin aja.”
putra yang masih tertawa berkata di sela tawanya “ tapi kan masih mending gue deketin cewek yang gue suka walau galak minta ampun, daripada elo?! Liat dia gak keruan! Diambil baru tau rasa. Tuh cewek manis juga, gue godain boleh gak ric? Elo gak suka juga kan?.” Goda putra dan tertawa melihat rico manyun dan segera bangkit dari kursinya sambil membawa makanannya dan duduk di sebelah erza yang kaget dengan kedatangannya sambil menatap putra dengan tampang mengejek.
“kakak, ngapain disini? Erza bukannya ngusir lo kak. Tapi kakak jangan duduk disini deh. Entar.. tuh kan apa feeling gue! temen omes kakak kesini tuh! Kakak sih duduk disini!.” Kata erza lesu sambil melihat putra yang berdiri di hadapannya sambil berkata dengan lemah lembut “za, gue boleh duduk disini gak dengan restu?.”
“tempat duduk lo mana? Kalau kak restu boleh deh, tapi kalau lo, jangan harap!.” Kata erza menantang.
“kok lo gitu sih sama gue? pilih kasih bener!.”
“ya jelas dong! Pokoknya kalau elo di dekat gue, pasti gue sial banget.! Liat elo nyamperin kesini aja udah bikin gue gak nafsu makan! Ayo guys cabut!.” Kata erza sambil berdiri dari tempat duduknya dan  melirik Arny yang sedari nunduk aja kayak belalang sembah dan Dinda disampingnya yang menatap putra dengan penuh pesona yang mebuat erza tambah jengkel.

melihat gelagat Erza mau lari, Putra langsung menghampiri erza dan memeluk dengan erat tanpa mempedulikan erza yang sedang mencoba melepas pelukan dia. Pengunjung kantin saat itu kaget luar biasa dan menatap mereka berdua dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Menyadari hal itu, putra memasukkan tangannya di kantong celananya dan mengeluarkan sebuah jepit rambut yang indah dan meletakkannya di sela rambut erza. Sambil tersenyum,  putra berbisik di telinga erza dengan nada mengancam “ sekali lagi elo kembalikan barang pembelian gue, jangan harap elo akan tenang seumur hidup elo. Pakai jepit itu sampai malam nanti dan dandan cantik kalau enggak. Lo liat akibatnya, ngerti nyonya Erza Noor Pradipta?.”  Dan melepas pelukan erza.
“elo salah ngancam orang Putra! Karena gue bukan tipe cewek takut dengan gertakan elo! Ini gue kembaliin! Gue gak butuh! Dan gue gak sudi nama belakang nyokap gue diganti dengan nama belakang cowok omes macam elo!.” Kata Erza sambil melepas jepit rambut yang diberi putra dan meletakkan di meja kemudian menatap penuh ejek ke putra dan meni nggalkannya diikuti oleh dinda dan arny dengan tatapan penuh iri oleh para cewek yang pengen di posisi dia.

putra yang kaget dengan sikap erza mulai tersenyum, kemudian dia mengambil hpnya dan mengetik sebuah sms yang isinya “elo nantang gue erza. Ok! Karna elo gak mau nurut kemauan gue, gue akan mencari kelemahan elo supaya elo nurut sama gue!.”
Erza yang membaca sms putra di taman belakang tersenyum mengejek sambil membalas “cari saja sampai dapat, gue gak takut. Ngapain gue ikutin kemauan elo?! Gue bukan siapa-siapa elo!.” Dan terkirim. Setelah itu, buru-buru dia masuk kelas karena bel pelajaran selanjutnya  telah berbunyi.

                                    
Setelah terkurung selama 4 jam pelajaran bahasa inggris dan bahasa jepang, akhirnya bunyi bel pulang “bernyanyi” juga. Mendengar itu, erza langsung membereskan mejanya dan kabur tanpa mempedulikan dinda yang teriak karena di tinggal erza.

sambil berjalan menuju parkiran mobil, erza melihat putra berdiri disamping mobilnya dengan tampang yang menurut dimata para cewek adalah keren, tapi di mata erza yang benci dengan semua tingkah putra adalah tampang minta ditonjok. Sambil menghela napas, erza mendekati mobilnya dan berkata “ngapain lo disini?,ini mobil gue! atau lo lupa yah dimana naroh mobil jadi nongkrongin mobil gue? Atau lo berubah profesi dari cowok penuh pesona yang bikin gue muak setengah mati menjadi tukang parkir di sekolah ini? Bagus aja deh. Muka lo cocok jadi tukang parkir.” Kata erza sengit.
“lo ikut gue!.” kata putra tanpa menghiraukan ejekan erza  sambil menarik gadis itu menuju mobilnya.
Erza yang kaget dengan sikap putra kontan saja berteriak sekeras-kerasnya yang mengundang semua penghuni sekolah di tempat kejadian melihat tingkah mereka sambil berkata “ gue gak mau ikut lo! Lepasin gak?! .”
“gue gak mau lepasin! Lo harus ikut gue!.” kata putra balas berteriak.
“mobil gue gimana nasibnya kalau gue harus ikut cowok macam elo? Lo gak ada hak buat maksa gue!.”
“ntar gue antar balik lo kesini! Yang penting lo harus ikut gue! jelas dong gue punya hak sekarang, karna gue calon tunangan elo!.” kata putra memaksa sambil mengeratkan cekalannya di tangan kiri erza yang membuat gadis itu kesakitan.
kesal dengan sikap putra, erza menginjak kaki putra keras-keras sambil mengangkat tangannya yang dicekal putra kemudian menggigitnya sampai cowok itu berteriak kesakitan dan spontan melepas cekalan tangannya.
sadar dengan hal itu, erza langsung lari menuju mobilnya sambil berteriak minggir kepada semua orang yang menghalangi jalannya dan masuk kedalam mobil dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi meninggalkan putra yang berlari di belakangnya.

melihat gadis itu berhasil meloloskan diri, putra berteriak penuh marah sambil menuju mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya sambil bertekad akan membalas semua perlakuan erza kepadanya.

Sesampai di rumah..
“hosh.. capek! Gila tuh cowok! Megang pergelangan  tangan gue ampe biru gini! Untung gue berhasil kabur sebelum masuk mobil dia, coba kalau enggak? Bisa mampus gue!.” kata erza sambil mengelus dadanya penuh syukur sambil berebah di kamar.
“Eza.. kamu sudah pulang kan? Nanti malam tante Jennifer akan kerumah kita malam ini. Jadi kamu sekarang mandi dan dandan yang cantik yah. Sekalian sms putra dia ke rumah jam berapa. Mama mau siapin makan dulu” Kata mamanya di balik pintu
“what? Sms putra duluan? Ogahh!! Mending gue sms orang gila atau cowok psycho daripada sama cowok tukang paksa itu! Nyari mati namanya.” Sungut erza dalam hati .
“erza mau ke rumah dinda ma, mau ngerjakan tugas bahasa inggris.” Kata dia beralasan.
mendengar itu, mamanya langsung masuk ke dalam kamar dan berkata “ kamu harus ketemu dengan keluarga putra! Atau kamu mau membatalkan perjodohan ini dengan putra? Boleh-boleh saja sih kamu membatalkan, tapi kamu harus mengikuti persyaratan yang kita buat. Kamu kenapa sih dengan putra? Berantem yah? Perasaan kemarin waktu ketemu kamu baik-baik saja kok.”
“ih! Mama gak tau sih putra itu gimana! Nih mama liat tangan eza! Biru kan? Itu gara-gara dia pas pulang tadi maksa eza ikut ke mobil dia ma!.” Kata eza mengadu kepada mamanya.
“Ah.. mungkin karena hal lain itu jadi tangan kamu biru, bukan karena putra. Mama liat dia baik kok, dia bisa jaga kamu dan lindungin kamu. Sudah kamu mandi sana, dan dandan yang cantik. Ok?.” Kata mamanya sambil mencubit pipit eza dan keluar dari kamarnya.

“kok nyokap gak percaya sih?! Ini kan memang gara-gara putra! Tuh anak pake pellet apaan sih jadi nyokap gue kayak gini?! Bener-bener tuh anak!.” Gerutu erza sambil mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Selesai mandi, dia keluar dan memandang lemari pakaian sambil garuk-garuk kepala. Kemudian, dia mendapat ide segar dan langsung mengambil baju itu dengan hati senang
setelah selesai, dia menghampiri mamanya ke kamar dan mamanya kaget melihat erza hanya memakai daster lusuh dengan rambut acak-acakan. Sambil menarik erza masuk kamar, mamanya ngomel “ kamu kenapa pakai baju ini? Kamu ganti bajunya sana di kamar! Tuh sudah mama taroh di ranjang. Setelah itu, kamu ke kamar mama. Biar mama yang dandan kamu.”
“tapi maa..” kata erza memasang muka melas yang biasanya mamanya akan luluh kalau meliat wajahnya itu.
“enggak ada tapi-tapian! Ayo kamu ganti baju sana. Mama hitung sampai 5 neh.. 1….2…3..” kata mamanya menghitung
“iya deh ma.” Kata erza manyun dan masuk kamar kembali untuk mengganti baju yang dia kenakan dengan baju yang diberi mamanya dengan hati dongkol.

Setelah selesai, erza  keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar mamanya yang sudah menunggu dia dari tadi, kemudian erza duduk di meja rias dan pasrah sambil menutup mata dengan apa yang mamanya lakukan dengan wajahnya.

Setelah setengah jam, akhirnya mamanya berkata pada erza “sudah selesai erza. Kamu cantik sekali. Ayo buka mata kamu.” Dan ketika erza membuka matanya, dia kaget dengan apa yang dilakukan mama kepadanya. Rambutnya yang lurus agak ikal berubah menjadi ikal seutuhnya, dengan make up yang natural, membuat aura kecantikan erza semakin keluar dan di rambutnya ada sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu besar berwarna biru malam. Sambil tersenyum, mamanya berkata “kamu cantik sekali sayang. Sudah kamu keluar dan tunggu seseorang yah.” Kata mamanya kedipkan matanya.
“siapa ma? Misterius bener.”
“makanya kamu keluar dan lihat sendiri. Mama mau dandan dulu” Kata mamanya tertawa.

penasaran dengan siapa yang dimaksud mamanya, erza keluar dari kamarnya dan memekik riang karena melihat ayahnya yang jauh-jauh datang dari singapura akhirnya datang kerumah. Sambil berlari, erza memeluk ayah dan berkata “Ayah jahat! Kok gak bilang sih sama erza kalau ayah pulang hari ini?.” Kata erza ngambek
“maaf sayang, ayah sengaja ngasih surprise buat kamu. Wah… anak ayah cantik sekali.  Siapa sih cowok yang beruntung mendapatkan permata ayah ini?.”
“iya dong. Anak ayah gitu lo.. bagi cowok itu, dia beruntung mendapatkan eza, tapi bagi eza, itu adalah kesialan tiada akhir.” Sungut eza yang mebuat ayahnya tertawa.

setelah berkata begitu, terdengar bunyi bel dirumahnya berbunyi, membuat mpok surti, pembantu baru mereka  yang berumur 40-an tergopoh-gopoh membuka pintu dan terpesona dengan apa yang dilihatnya.

Dihadapan mpok surti, berdiri seorang cowok tampan dengan memakai tuxedo berwarna biru malam, warna kesukaan gadis itu, dengan rambut dibikin spike dan tersenyum manis yang membuat mpok malang itu tersihir dengan ketampanan putra, di belakang putra, berdiri seorang wanita cantik berwajah blasteran jerman- indonesia memakai dress berwarna merah bata,dengan rambut cokelat tergerai indah  dan bermata hijau terang.dan seorang pria tampan berumur 40an berdarah jerman-belanda, memakai tuxedo berwarna hitam dengan warna mata hitam pekat. Mereka saling tersenyum, kemudian mamanya berkata “apakah disini rumah keluarga Pak Erwin?.”
“tentu saja nyonya, silahkan masuk.” Kata mpok surti sambil mempersilahkan masuk dan sesekali member senyuman genit pada putra.

melihat itu, erza langsung menemui keluarga putra dengan berat hati dan terkesima apa yang dilihatnya, apalagi putra. “gila ini cowok ganteng bener! Dan make baju warna kesukaan gue lagi! Ya Allah…. Coba dia gak ngeselin gue, pasti gue akan sujud syukur karena di jodohin dengan dia. Gue benci mengakuinya, tapi, gue suka dengan penampilan dia malam ini” kata erza dalam hati.

sedangkan itu, putra terpesona melihat erza memakai baju dress selutut tanpa lengan berwarna biru malam kesukaannya, dengan rambut hitamnya yang tergerai indah dengan diikal dan jepit kupu-kupu berwarna senada dan sepatu wedges berwarna putih yang membuat kakinya terlihat tambah jenjang dan senyum manisnya menjadi penyempurna tampilan erza malam ini “astaga! Cantik bener ini cewek! Coba saja dia memakai jepit pemberian gue tadi, pasti dia akan terlihat tambah cantik malam ini, gak nyesel gue dijodohin sama dia. I love you mom.” Kata putra penuh syukur.

sambil bermain dengan pikiran masing-masing, mama Erza datang dengan memakai memakai gaun malam berwarna cokelat terang dan berkata “hei Jenni, ayo masuk dulu semuanya. Aku udah nyiapin makan malam buat hari ini khusus untuk kalian, ayo erza bantu mama.” Kata mamanya sambil menarik erza ke dapur.

setelah semua selesai, mereka saling duduk di meja makan, pada awalnya mereka saling berbicara soal bisnis masing-masing, kemudian seakan teringat sesuatu, mamanya putra bertanya pada erza yang duduk di sampingnya “kamu di rumah dengan siapa eza? Kan ayah sama ibu kamu di singapura.”
“erza tinggal sendiri awalnya tante, tapi karena ada mpok surti, jadi kami berdua saja.”
“berdua di rumah segede ini?.” Kata mama putra kaget.
“iya tante. Memang kenapa?.” Kata erza heran.
meizsa yang tau ekspresi sahabatnya berkata “kamu serius dengan rencana ini jen? Udah ngomong belum dengan anakmu?.”
“justru disini aku mau ngomong sekarang. Eza… kalian kan dijodohin dan kamu tinggal sendiri dan putra juga tinggal sendiri. Karena tante sayang sama kamu dan gak ingin kamu kenapa-kenapa dan buat kedua orang tua kamu cemas, tante pengen Putra jagain kamu dengan tinggal disini. Bagaimana? Kamu mau tidak?.”
Erza dan Putra shock dengan apa yang dikatakan tante Jennifer, dan saling berteriak “ APA?! NO WAY?!.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar