Laman

Sabtu, 02 Maret 2013

jatuh cinta sama lo?! no way! part 12


di sebuah apartemen mewah di jerman, ada seorang cowok berumur 21 tahun sedang rebahan dikasur, mempunyai wajah tampan yang sukses membuat para cewek noleh ke arahnya dan  seolah tanpa cacat, bermata hijau terang dengan senyum manis dan tatapan matanya yang tajam berubah menjadi lembut sedang mengelus rambut seorang gadis di sebelahnya yang bergelut manja.
“Sayang,  kamu kok semakin hari semakin cantik sih? Aku tambah sayang sama kamu. Kata cowok itu gombal sambil menjawil hidung gadis yang disebelahnya.
“hahahaha, kamu gombal deh. Aku juga sayang sama sama kamu putra. Dan aku gak mau kehilangan kamu.” Kata cewek itu sambil mencium pipi cowok dan mencubitnya.
“hahaha…. Sayang.. aku besok pengen pulang ke Indonesia, tapi bareng kamu. Aku pengen kenalin kamu sama keluarga aku. Bagaimana? .” ajak cowok itu yang sukses membuat gadis itu terdiam.
“kamu kan bisa pulang sendiri sayang. kenapa harus ajak aku?.” Elak gadis itu.
“tapi aku pengen bareng kamu. Kita sudah pacaran selama 4 tahun. Masa begini aja? aku pengen kita tunangan disana, Sama kamu. Please.” Kata cowok itu dengan wajah memelas.
gadis itu terdiam sambil menatap kalung separo hati yang dikenakan cowok itu. Dia memainkan bandul kalung itu di leher cowok itu dan menatapnya tepat di manic mata pemilik kalung itu. “ini kalung dari siapa sayang? aku pake ya.” kata gadis itu.
“kamu jangan mengalihkan pembicaraan deh. Aku gak tau. aku lupa. Kamu mau? Entar aku beliin deh yang lebih bagus dari ini.” Elak cowok itu sambil melepaskan tangan cewek itu yang masih memegang bandul kalungnya.
“aku mau sayang. mau kalung yang kamu pake itu.” Kata gadis itu pura-pura ngambek.
“nanti aku beliin yang lebih bagus lagi. kamu mau kan ikut aku ke Indonesia?.” Tanya  cowok itu.
“kenapa gue kayak gak ikhlas gitu ngasih nih kalung ma dia? kan dia cewek gue? aneh banget nih perasaan.” kata cowok itu dalam hati.
sadar caranya tak berhasil, dia menghela napas “ok. aku akan ikut kamu.” Kata cewek itu tersenyum manis, menyembunyikan perasaan yang campur aduk di hati.
“makasih sayang.” kata cowok itu tersenyum lalu mengelus bibir gadis itu dan menciumnya dengan lembut dan dibalas dengan agresif oleh gadis itu lalu naik ke atas tubuh cowok itu dan rebahan di dadanya yang bidang, cowok itu membalas respon ceweknya dengan memeluk gadis itu lalu berguling  hingga dia sekarang berada diatas tubuh cewek itu tanpa melepas ciumannya.

tanpa cowok itu sadari, ada seseorang yang setia menunggunya, menunggu janji yang pernah dia berikan dan  janji itu sengaja dihapus, oleh waktu.

Waktu, memisahkan kau dan dirinya, menghapus  kenangan indah di memori salah satu dari kalian, tapi apakah sang waktu akan mengembalikan itu semua? Atau tetap tersimpan rapi di memori dia, tapi lenyap di memorimu? *efek galau*


di sebuah tempat yang berjarak berjuta kilometer dari mereka  ….

semua mata lelaki tertuju hanya pada satu orang yang sedang ngobrol dengan temannya sambil mengibaskan rambutnya tergerai yang berwarna coklat kehitaman yang dia warnai ketika resmi menjadi mahasiswi, dan matanya yang coklat terang berbinar ceria seolah tiada beban dan senyumnya yang sukses membuat siapa yang melihat, akan melirik ke arahnya dan mengaguminya.
“tuh cowok pada kenapa sih va?! Ngeliatin kita kayak mau mangsa gitu!.” gerutu erza sambil sesekali melirik sebal ke anak cowok yang tatapannya tak bisa lepas darinya dan beberapa bersiul menggoda kearahnya.
“mereka bukan ngelirik kita, tapi ngelirik lo za! lo gak sadar yah diliatin?.” Kata arny yang satu fakultas dengan erza, yaitu fakultas kedokteran sambil asyik smsan dengan rico, pacarnya *Awet juga tuh anak* *telpon mbah dukun supaya mereka cepat putus*
“enggak tuh. Gue merasa biasa aja.” kata erza sambil mengelus buah kalung yang berbentuk separo hati yang setia melingkar dilehernya.
“ coba lo ada disini put, gue gak akan kayak gini. Lo kapan pulang? Gue kangen sama lo putra.” Kata erza dalam hati
reva yang tak tau apa-apa dengan masa lalu erza, bertanya dengan mimic tanpa dosa “Za, lo punya pacar yah? Habis setiap cowok nembak lo, pasti ditolak. Atau lo jangan-jangan….” Kata reva dengan wajah menuduh.
erza yang tau arti tatapan reva, tertawa ngakak “lo mikir gue lesbi gitu? kan gue lesbian sama elo! Masa lo lupa sih sayang?.” kata erza jahil sambil kedipkan mataya *ketularan putra nih anak sablengnya -,-“.*
“ngaco bener deh! Gue serius erza.. lo punya cowok kan?.” Kata reva.
Erza membuka tasnya dan mengambil hpnya, lalu dia menunjukkan sesuatu kepada reva, yang membelalakkan matanya ampe mau loncat “ cakep gak?.” Tanya erza sambil nyodorin foto putra yang ada di hpnya di depan reva.
“ini cowok lo za? sumpah cakep banget!..” kata reva dengan suara gila-gilaan.
“hahahaha…. Mungkin iya, mungkin juga tidak. Eh gue masuk dulu ya. bye ren, bye arn.” Kata erza sambil menaruh hpnya kembali ke tas dan masuk ke kampusnya.

sambil berjalan menuju fakultasnya, dia melihat reno dengan temannya asyik ngobrol. Tak ingin mengganggu, dia berbalik arah, tapi ketahuan reno  “erza!.” Teriak reno yang sukses membuat gadis itu kaget dan menoleh.
“hai kak. Ada apa?.” Kata erza sambil mendekati reno.
“haduwwh.. ketahuan deh! Gue males banget ketemu kak reno, bukannya apa-apa, tapi gue bakal ditanyain macam-macam ma temannya tuh!.” Sungut erza dalam hati.
“ lo nginder dari gue ya?.” tebak reno berbisik ditelinga erza yang membuat dia mati kutu.
“kok lo tau kak?.” Kata erza bingung.
“gue bisa liat dari tingkah elo. Ada masalah lagi?.” tanya reno sambil mengacak rambut erza.
entah kenapa, setiap reno melakukan itu, dia merasa yang disampingnya sekarang dan mengacak rambutnya bukan reno, tapi putra. Dan itu yang membuat erza merasa sakit sendiri.
“entar gue ceritain. Gue mau ngampus dulu. Lo gak masuk kak?.” Tanya erza sambil menarik tangan reno yang nangkring di atas kepalanya, sebelum dia tambah galau lagi.
“gue mau jalan-jalan dulu. Oke deh. Gue tunggu.” Kata reno lalu mengacak rambut erza sekali lagi dan tertawa melihat gadis itu manyun, lalu pergi meninggalkannya.
“za..” kata temen reno memanggil erza dan membuat gadis itu menoleh.
“iya kak? Ada apa?.” Kata erza
“tuh kan! Apa gue bilang! Pasti deh ngajak jalan atau minta jawaban soal kemaren itu!.” Rutuk erza dalam hati.
“gue boleh minta jawabannya gak sekarang? Lo udah gantung gue selama 2 minggu za.” Kata satya, cowok keren yang dikenal playboy dan berkoar-koar semenjak bertemu dengan erza, akan insyaf dari playboynya dan setia sama satu cewek. tapi gak ngaruh bagi erza.
 “maaf kak. Erza gak bisa. Kita jadi temen aja ya kak.” Kata erza tersenyum dan entah sudah berapa kali dia mengucapkan kata itu dan sukses membuat para cowok patah hati.
Satya yang biasanya tak pernah ditolak cewek, tak menyangka ditolak erza, terdiam sambil lirik reno yang senyam senyum mendengar “penolakan” erza. “ok za. gue terima keputusan lo. tapi please, buka hati lo buat gue. gue setia nunggu lo.” kata satya gombal.
Erza hanya tersenyum dan lirik reno balik yang hampir ketawa mendengar omongan satya, “erza ke kelas dulu yah. Bye ka reno, bye ka satya.” Kata erza meninggalkan reno yang berusaha menyabarkan hati satya yang hancur.

setelah hampir seharian di kampus, erza pulang dengan badan remuk karna praktek bedah mayat dan otak puyeng karna mikir banyak tugas. Sambil berjalan menuju parkiran mobil, dia melihat Katherine dengan restu sedang asyik ngobrol. Penasaran, erza berjalan mendekati mereka “wooy.. pacaran mulu nih orang!.” Teriak erza yang membuat kedua pasangan itu terdiam dan tertawa.
“hahahahaha…. Lo juga za, sibuk mulu kerjaannya. Apa gak mumet tuh otak?.” Tanya restu sambil melirik Katherine yang asyik memperhatikan erza.
“jangan sampai erza tau soal ini. Jangan sampai. Gue gak mau dia sakit lagi.” kata Katherine dalam hati.
“habis Cuma ini yang bisa buat gue sibuk. Eh udah dulu yah, gue mau pulang. Lo kenapa ngelamun kath?.” Kata erza sambil menepuk pundak Katherine pelan dan membuat Katherine kaget.
“Eh.. eum… enggak kok. Gak apa-apa.” Kata Katherine kaget dengan tepukan erza.
“yaudah deh. Gue duluan. Bye semuanya.” Kata erza sambil berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan mereka.

“kamu kenapa sayang?.” kata restu cemas melihat pacarnya menatap kepergian erza.
“putra sayang, dia datang.” Kata Katherine pelan yang membuat restu kaget.
“dia datang?! Kapan?! Seharusnya kamu kasih tau sama erza!.” Kata restu senang karna sahabatnya datang.
“besok. Aku gak mau erza tau sayang. dia bakal sakit lagi. lebih sakit dari sebelumnya.” Kata Katherine dengan tatapan sedih.
“kenapa? Seharusnya erza bahagia putra datang besok, tepat di saat dia ultah.” Kata restu tak mengerti dengan maksud Katherine.
“kamu gak ngerti sayang. putra …” kata Katherine sambil mengatakan sesuatu kepada restu dan membuat cowok itu kaget.
“Apa?! Enggak mungkin?! Bagaimana bisa putra kayak gitu? dan cewek itu?! Astaga! How can it be happen?!.” Teriak restu kaget.
melihat beberapa orang melihat ke arah mereka, Katherine berbisik “jangan teriak sayang. aku juga gak percaya awalnya, aku berusaha menyebut nama erza, tapi dia selalu bilang “erza, siapa tuh? Gak kenal gue.” “lo bisa gak sih dek sehari aja gausah nyebut nama erza setiap gue nelpon?! Gue bosen dengernya.” Aku harus gimana lagi sayang? memangnya kenapa dengan cewek itu? Kamu kenal?.” Kata Katherine bingung.
“putra ngomong gitu?! aku pites tuh anak ampe dia ingat siapa erza! Ya kenal dong! Dia itu..” jelas restu yang membuat katherine membelalakkan matanya.
“Apa?! Enggak! aku gak bisa bayangin kalo erza tau soal ini. Kamu masih ingat kan gimana erza waktu ditinggal putra?.” Kata Katherine lemas.
restu menganggukkan wajahnya dan teringat jelas diotaknya, erza mendatangi Katherine di sekolah sambil menangis dan marah-marah karna tega membiarkan putra pergi meninggalkannya. Dan dia juga ingat, bagaimana Katherine menjelaskan kenapa putra pergi berkali-kali ke erza sambil menangis.
“aku ga bisa bayangin itu terjadi. Bagaimana kalo kita pulang?.” Kata restu sambil mengulurkan tangannya ke Katherine yang terduduk.
“Aku juga. Ayo.” Kata Katherine sambil menyambut uluran tangan restu dan berjalan menuju mobilnya.

serapi apapun kita menyimpan rahasia itu, suatu saat akan ketahuan juga, cepat atau lambat.

sesampai dirumah, erza langsung berjalan menuju kamarnya, ketika dia melewati kamar yang dulu ditempati putra, semua kenangan tentang putra hadir tanpa permisi di otaknya dan kemudian menjadi sebuah film di kepalanya yang sukses membuat erza meneteskan air mata di depan pintu kamar. Lalu dia menyentuh gagang pintu kamar itu dan membukanya.
setelah masuk dalam kamar putra, kenangan itu semakin memaksa erza untuk mengingat semuanya dan terputar di otaknya. Dan dia masih sangat ingat bagaimana tatapan nakal putra ketika melihat dia memakai pakaian yang jujur, menggoda iman putra sebagai cowok normal, gombalannya yang membuat erza muntah mendengarnya, tapi di sisi yang lain, dia senang digombalin *huuuuu… dasar lo za!* *timpukin erza pake karung beras* , perhatian putra dan sifat melindungi di saat erza butuh dan terakhir, ancaman putra bila dia tak mau melakukan apa yang diinginkan putra. Mengingat itu, membuat erza galau dan akhirnya meneteskan air matanya dan jatuh di sisi ranjang.
“gue kangen sama lo putra. 4 tahun nunggu lo itu bukan waktu yang lama buat gue. lo tau gak? Setiap gue ultah, yang gue harapin Cuma satu, yaitu ada lo disamping gue, ngasih ucapan buat gue. tapi apa? Gue disuruh Tuhan untuk nunggu lo. dan gue harap, penantian gue gak sia-sia. Lo kembali buat gue, seperti janji lo, bukan kembali untuk bikin gue hancur kesekian kalinya.” Kata erza sambil berdiri dan keluar dari kamar putra menuju kamarnya.

sesampai di kamar, dia lelah dengan semuanya, lelah dengan perasaannya, akhirnya jatuh tertidur di ranjang dengan pakaian lengkap. *gak mandi za?.*

pagi harinya……
erza bangun tidur dengan perasaan kosong Dan duduk di sisi kanan ranjang. Dia memandangi sekeliling kamarnya dan melirik foto mereka berdua pada waktu pementasan putri tidur yang dia kasih pigura warna biru, kesukaannya. Lalu dia mencoba mengambil pigura itu, tapi karna tak sampai,  PRANG!! akhirnya tersenggol oleh salah satu jarinya dan pigura itu jatuh ke lantai. Kaget, dia langsung berdiri dari tempat tidur dan meraih pigura itu yang kacanya menjadi pecah dua bagian, memisahkan dirinya dengan putra. Dia terdiam dan berusaha membersihkan pecahan kaca itu. Lalu menatap pecahan foto itu.
“ada apa lagi ini? Semoga tak ada apa-apa.” Harap erza.

lalu dia meletakkan pecahan pigura itu di meja samping tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk mandi.

ketika selesai mandi, erza keluar dari kamarnya dan

tiba-tiba….
“HAPPY B’DAY ERZA!.” Teriak reno di lantai dasar disusul dengan yang lain ketika melihat erza keluar dari kamar putra menuju kamarnya.
Erza yang bengong melihat reno dengan Katherine yang memegang kue ulang tahun dengan lilin 20 tahun di atas kue, sesuai dengan umurnya. Dan dia melihat di belakang mereka ada arny, kak rico, dinda, Nathan, reva tersenyum sambil membawa kado di tangan masing-masing.
kaget, erza langsung turun ke bawah dan tertawa. Meliat erza tertawa, reno langsung mengelus kepala erza “selamat ulang tahun erza, semoga panjang umur sehat selalu, keinginan lo tercapai.” Kata reno.
“makasih kak. Hadiahnya mana neh?.” Kata erza sambil mengulurkan tangan minta hadiah.
“Sebuah doa lebih dari cukup untuk hadiah ultah lo za.” kata reno tertawa meliat erza manyun.

“erza… selamat ulang tahun, ayo potong kuenya. Kami sudah lapar nih.” kata rico yang sukses digetok oleh restu.
“malu-maluin aja lo ini bisanya! Liat tuh arn, pacar lo!.” kata restu yang dibalas oleh tawanya arny.
erza tertawa melihat semuanya bisa kumpul di rumahnya, seperti tahun-tahun sebelumnya, Cuma dia merasa ada yang kurang di antara mereka, seseorang yang selalu menjadi harapannya di setiap dia ulang tahun, dia hanya ingin orang itu ada di sampingnya, menemani hari istimewanya.
“ok deh kak. Erza boleh niup kan?.” Kata erza yang dibalas oleh anggukan reno.

“Ya Allah, Engkau tau apa yang erza harapin. Erza hanya ingin dia disini. Seperti dulu lagi. dan tak ada kata perpisahan di antara kami. Itu saja.” Harap erza dalam hati.

ketika selesai mengucapkan harapannya, dia meniup lilin itu dan langsung di respon oleh tepuk tangan mereka. Dan ketika erza asyik memotong kue ulang tahunnya sambil tertawa mendengar lelucon antara reno dan restu, hp Katherine bordering dan dia membelalakkan matanya ketika mengetahui siapa yang nelpon.
“Za, gue angkat telpon dulu ya.” kata Katherine yang dibalas dengan anggukan erza.
melihat respon erza, dia langsung lari menghindari kerumunan.

selesai memotong kue dan membagikannya pada mereka, tiba-tiba erza baru sadar kehilangan Katherine, penasaran, dia pergi meninggalkan mereka dan mencari Katherine.

ketika tiba di dapur, dia mendengar suara Katherine disana dan yang membuatnya hampir mati rasa saking kagetnya, Katherine menyebut nama seseorang yang ditunggunya selama 4 tahun, yang selalu hadir di dalam mimpinya dan menjaidi the most dalam setiap harapannya.

“iya kak putra, Kathy lagi dirumah teman nih, entar kalo sudah nyampe dirumah Kathy sms kok. kakak bawa oleh-oleh buat Kathy kan? Awas kalo kagak! Mending kakak gausah pulang kesini lagi! eh udah dulu ya kak. Entar kita ngobrol lagi dirumah. bye.” Kata Katherine memutuskan telponnya dan begitu berbalik, dia kaget melihat erza berdiri mematung.
“mampus gue!.” kata Katherine dalam hati
“ putra udah pulang kath?dia sekarang ada dimana?.” Tanya erza dengan tatapan kosong.
merasa tak bisa lari, Katherine menganggukkan wajahnya “iya.. kak putra udah pulang. Dia ada dirumahnya.” Kata Katherine pelan sambil menyiapkan mentalnya kalau diteriakin erza.
“kenapa lo gak bilang sama gue kath? Gue tau! lo pasti sengaja kan gak bilang sama gue sebagai surprise gue ultah? Iya kan?.” Kata erza yang sukses membuat Katherine melongo mendengar penjelasan erza. *pede bener lu za! putra datang buat ngajak gue nikah! * *kepala author ditoyor katherine*
“bukan itu maksud gue za… gue… erza! Lo mau kemana?.” Teriak Katherine ketika melihat erza pergi meninggalkannya.
“gue mau ketemu putra! Thx atas suprisenya sayang. loveyou deh.” Teriak erza meninggalkan rumah dan menabrak restu yang bingung melihat tingkahnya.

Katherine langsung mengejar erza, tapi terlambat, karna mobil erza sudah melaju kencang menuju rumah putra.
panic, dia langsung menghampiri restu yang masih bingung dengan tingkah erza, “kita pulang! Erza gak boleh tau soal ini.” Kata Katherine memaksa restu.
rico yang penasaran, langsung mendekati restu “ erza kemana res? Tuh anak pergi gak bilang-bilang! Kan dia yang ultah, masa dia yang pergi?.” Kata rico.
“gue juga gak tau kemana, tanya sama Katherine deh.” Kata restu angkat bahu.

rico mengalihkan pandangannya ke Katherine, “emang dia pamit sama lo rine?.” Tanya rico.
“gue gak bisa jawab pertanyaan lo kak, ini emergency banget! Erza gak boleh tau! mana kunci mobil kamu? Aku mau nyusul erza.” Kata Katherine sambil menengadahkan tangannya di depan restu.
“dia berhak tau sayang. mereka juga.” Kata restu sambil menatap Katherine kemudian beralih ke rico.

“ada apaan sih?.” Kata reno yang bingung melihat mereka diikuti dengan yang lain.
merasa ada sesuatu, rico melirik restu dan Katherine bergantian “lo nyembunyiin apa dari kami restu? Katherine? Sekongkol bener yah.” kata rico sambil menilik tajam restu kemudian melirik Katherine, diikuti dengan yang lain.
merasa semua tatapan tajam tertuju padanya, Katherine menghela napas pasrah “ ok. gue mungkin harus jujur dengan kalian. Putra sudah pulang.” Kata Katherine pelan yang sukses membuat mereka yang mendengar, terdiam.
“putra beneran sudah datang kath? Kalo iya, kenapa lo sembunyiin ini dari erza? Lo nyembunyiin dari kami?!  Apa ini kejutan sebagai hadiah ultah erza?.” Tanya rico yang tidak tau apa-apa.
“putra memang sudah datang , tapi gue nyembunyiin ini bukan karna sebagai kejutan erza ultah, tapi karna…” kata Katherine menggantung.
“karna apa kath?.” Tanya reno penasaran.

merasa semua ini tak ada artinya lagi untuk disembunyikan, Katherine menghela napas sekali lagi “ maafin gue karna gak bilang sama kalian. Gue Cuma gak ingin erza tau soal ini dan gue bukannya gak percaya sama kalian, tapi gue takut kalian keceplosan. Sebenernya putra sudah operasi beberapa bulan setelah dia pindah ke jerman, dan dia sekolah disana. Tapi….” Kata Katherine.
“tapi apa rine? Lo jangan ngegantung deh.” Kata dinda yang sudah penasaran akut.
“kalian ingat pada saat putra kecelakaan karna mobilnya terbakar itu?.” Tanya Katherine yang dibalas dengan anggukan.
“terus? Apa hubungannya dengan lo nyembunyiin kabar putra sudah pulang?.” Kata reno penasaran.
“putra itu siapa sih? Kok gue gak kenal yah arny?.” Kata reva yang tak tau apa-apa sambil nyolek arny yang serius mendengarkan
“entar gue ceritain. Udah lo diem deh.” Kata arny.

“Ada kak reno, dokter yang ngerawat kak putra bilang, ada syaraf di kepala putra yang berubah sensitive akan benturan keras sejak kecelakaan itu. Dan itu fatal banget bila sampai kebentur lagi. gue tau semua itu dari tante jenni.” Kata Katherine menghela napas, lalu melanjutkan pembicaraannya “gue masih inget, setiap hari dia cerita sama gue lewat email kalo dia kangen sama erza, dia selalu nanyain kabar erza sampai gue lulus, dan ketika gue bilang erza sudah lulus, dia bilang dia ingin menjadi pasangan tuh cewek di malam prom night. Tapi seminggu setelah dia ngomong gitu.. dia..” kata Katherine menundukkan wajahnya.
“dia kenapa rine?.” Tanya rico.
“dia kecelakaan di jalan pada saat nyebrang jalan. Dan yang nabrak dia itu cewek! dia kecelakaan pas erza sms gue mau prom night di sekolah! Pada saat gue tau soal itu, tante jenni langsung bilang jangan beritahu sama erza soal putra kecelakaan dan dia berharap moga putra gak apa- apa, gue nurut aja sambil berdoa yang terbaik buat kakak gue. tapi nyatanya,  kecelakaan itu buat putra koma selama 2 minggu. Yang gue sama tante jenni takutin terjadi, pada sata putra sadar, dia lupa kenapa dia berada di jerman dan dia lupa kenapa dia dirumah sakit! Satu hal yang pasti, putra amnesia!  Begitu gue pancing dia dengan cerita soal erza, soal kalian, dia bilang dia gak ingat apa-apa dan dia malah nanya, erza itu siapa bagi dirinya!  Itu yang buat gue gak sanggup bilang sama erza dan kalian bahwa putra mampir! Dan yang bikin nyesek , putra kesini bawa cewek dan dia mau tunangan sama tuh cewek disini! Dan cewek yang jadi pacarnya putra itulah yang nabrak putra ampe dia amnesia!.” Teriak Katherine yang membuat suasana langsung sunyi senyap.
“Amnesia?! Lo serius kan? Lo lagi gak latihan acting kan?!.” Teriak rico shock.
“ngapain pacar gue boong soal beginian?! Dan cewek yang jadi pacar putra itu……….” Kata restu yang membuat semua mata tertuju pada restu.
“Siapa res?  Lo tau?.” Tanya rico.
satu jawaban dari restu sukses membuat mereka jantungan.
“WHAT?! Gue gak percaya!!!” Teriak arny histeris dan dibalas anggukan lemah dari Katherine

di tempat lain……….
erza baru tiba dari rumah putra dengan perasaan kangen yang amat sangat. Lalu dia keluar dari mobilnya dan semakin kangen melihat mobil putra terparkir di garasi, lalu dia tiba di depan pintu dan mengetuknya.
“hai bi. Putra ada?.” Kata erza ketika melihat mpok ijah, pembantu putra membuka pintu.
mpok ijah terdiam melihat erza, dia merasa tak tega melihat gadis yang didepannya akan hancur melihat kenyataan yang ada, seperti 4 tahun yang lalu. Tapi dia tak bisa berbohong “ putra ada kok non di dalam.” Kata mpok ijah pelan.
erza yang tak menyadari dengan perubahan suara mpok ijah, dia tersenyum “ beneran mpok? Erza masuk yah?.” kata erza tapi ditahan mpok ijah.
“jangan non. Non gak boleh liat mas putra.” Kata mpok ijah.
“kenapa sih mpok? Oh …mpok disuruh putra yah nahan erza di depan pintu karna dia bikin surprise? Ayolah mpok ijinin erza…” kata erza sambil menggeser pelan tubuh mpok ijah kesamping dan masuk dalam rumah.

ketika dia memasuki rumah putra, entah kenapa, hatinya menyuruh untuk pergi dari ruangan ini. Tapi erza tak mempedulikannya. Dia terus berjalan dan tiba di taman belakang.
ketika dia memasuki taman belakang di rumah putra, dia melihat pemandangan yang sungguh bikin miris hati,pemandangan yang membuat usaha dia selama 4 tahun untuk menjaga janji cowok itu sia-sia dan harapan yang selalu dia ucapkan dalam setiap doa, hanya harapan kosong.

putra sedang berpelukan erat dan mencium bibir gadis itu  di teras belakang dan membuat erza tak bisa melihat siapa gadis itu karna dia membelakangi erza.
“putra?.” Kata erza dengan suara serak dan semakin kaget hingga dia merasa ingin pergi saat itu juga ketika mendengar jawaban putra.
“maaf, lo siapa?.” Kata putra melepas ciumannya dan menatap erza dengan penuh tanya sukses membuat cewek meneteskan air matanya, pada saat itu juga.

ketika cewek yang dicium putra menoleh dan menatap dirinya dengan tatapan menang, lengkaplah sudah penderitaanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar