Selama seminggu di
sekolah, selvi menjalankan rencananya dengan mendekati erza di sekolah dan
kursus berenang bersama temannya. Erza yang tak tau apa rencana mereka dan
siapa selvi, senang-senang saja di dekatin selvi karna bagi dia, selama mereka
baik, gak apa-apa kan?.
tapi tidak bagi
putra, entah kenapa dia merasa tak enak setiap melihat selvi berdekatan dengan
erza, merasa tak bisa memendam sendiri, dia cerita sama restu dan rico tentang
perasaannya di kantin sekolah.
“res, ric. Gue gak
tenang nih.” Curhat putra di kantin sekolah ketika melihat erza tertawa bareng
selvi di meja seberang.
“gak tenang kenapa
lo? Rumah lo mau terjual gara-gara gak ada penghuninya?.” Sahut rico asal
sambil melirik arny yang bicara dengan dinda.
“mata lo arny mulu
deh ric! Gak tau kenapa, gue gak tenang tiap liat erza sama selvi. Kenapa ya?.”
kata putra sambil lirik erza cemas sedang bicara dengan selvi dengan mata
berbinar.
“gak tenang kenapa
put? Udah lo cerita sama gue aja, lo itu udah satu drama sama arny, tetap aja
kagak ada kemajuan! Tuh cewek gue pacarin aja yah?.” Ejek restu yang sukses
membuat rico manyun.
“lo macarin gue
gebang ampe gundul tuh kepala! Lo kenapa put? Udah cerita sama kita-kita aja.”
Kata rico memutar kursinya menghadap putra.
gue gimana mau cerita
lo pada berantem sendiri gitu! udah gue males jadinya!.” Sungut putra bangkit
dari tempat duduknya lalu mendekati erza yang manyun melihat dia mengambil
kursi lalu duduk di sebelahnya
selvi yang melihat
itu, Cuma tersenyum dan berkata “wah.. kayaknya gue ganggu kalian nih. Duluan
ya za, kak putra. Besok jadi kan za?.” Sambil tersenyum menatap putra.
putra yang hatinya
gak keruan sejak tadi, membalas senyuman selvi dan berkata “kayaknya kita
pernah ngobrol bareng deh. Dimana ya?.” pancing putra.
selvi kaget ditanya
putra begitu, berkata “dimana ya kak? Gue baru pindah di sekolah ini sebulan
yang lalu, jadi gak mungkin kita ngobrol bareng kan?.” Dusta selvi
“lo ingat juga ma gue
akhirnya put, bagus juga sih, berarti gue gak dilupain sama lo.” Batin selvi
dalam hati.
“tapi gue ngerasa kita pernah ngobrol
bareng deh. Kok lo bisa tau nama gue? kan gue gak ngenalin diri sama lo.”
Kata putra.
kan kakak terkenal
disekolah ini, siapa sih yang ga kenal kaka sama erza? Cuma orang gila aja yang
gak kenal ama kalian berdua.” Puji selvi yang sukses membuat putra membusungkan
dadanya.
“siapa dulu dong,
putra gitu lo, iya kan za?.” Kata putra sambil menatap lembut erza yang
mencibir ke arah lain.
“apa kata lo deh.”
Sahut erza cuek.
“gue akan buat
tatapan itu akan menjadi tatapan terakhir yang lo terima dari dia za, karna
setelah itu, gue akan buat tatapan itu akan menjadi telaga air mata yang tak
berujung!.” Tekad selvi dalam hati.
ketika mereka asyik berbicara,
datanglah Ferdinand dan temannya menghampiri erza dan duduk di sebelahnya,
sambil tersenyum manis kepada erza, dia menatap putra penuh sinis yang di
sebelahnya, kemudian berkata “za, gimana kabar lo? Baik-baik aja kan?.” Sambil
menatap lembut erza yang sukses membuat penghuni kantin iri pada erza yang
duduk di tengah oleh dua cowok paling ganteng di sekolah.
“baik-baik aja kok
kak.” Kata erza sambil tersenyum.
“baguslah kalo gitu.
za.. lo ada acara gak taun baru nanti? Gue pengen ajak lo ke sebuah tempat yang
bagus banget untuk kita rayain berdua. Gimana? Lo ikut ya? Cuma kita berdua
aja.” Ajak ferdi sambil menatap putra yang sinis memandangnya,
“wah… gue pengen
banget sebenarnya kak, beneran deh, tapi lo telat ajak gue, soalnya gue ada
janji ma seseorang untuk taun baruan. Maaf ya kak. Mungkin lain kali aja.” Kata
erza menyesal.
putra tersenyum penuh
menang ketika mendengar erza menolak ajakan ferdi untuk jalan dengannya, lalu
menatap ferdi tajam sambil berkata dalam hati
“kasian deh lo.
Ditolak cewek di hadapan musuh lo sendiri”.
“lo batalin aja rencana dengan teman lo
za. Gue pengen banget jalan sama lo.” Kata ferdi sambil memegang kedua tangan
erza dan menatap penuh harap.
“Ehm…gue batuk nih! Ada
sukarelawan yang bisa gue telen hidup-hidup gak? Mumpung gue pengen nelen orang
nih!.” Kata putra nyaring sambil melirik tajam tangan erza yang dipegang ferdi.
“telen kecoak aja
put! Enak tuh!.” Sahut rico yang sekarang “hijrah” di samping arny bersama
restu lalu tertawa ngakak melihat putra menatapnya ngeri.
“mending gue nelan
elo daripada nelan kecoak! Itu kan saudara lo ric? Gak kasian tuh?.” Ejek putra
yang sukses membuat restu ngakak dan rico manyun karna di samakan dengan kecoak
di samping cewek dia sukai yang sekarang tersipu-sipu malu.
“biar lo dibilang
saudara ama kecoak kek, ama kutu kek, atau ma dinasourus, gue tetep suka ma lo
ka.” Kata arny dalam hati
erza tak menghiraukan
gurauan basi putra, sambil menatap ferdi dia berkata “beneran gak bisa kak, gue
gak enak batalin janji sama dia. sorry ya kak.” Sambil menunduk.
ferdi yang gak bisa
maksa gadis itu lagi, langsung mengangkat wajah erza dengan lembut, lalu
menatap gadis itu tepat di manic matanya yang coklat terang dan berkata “ ok
deh kalo lo gak bisa. Gue terima kok. Tapi next time kalo gue ajak lo, lo harus
ikut ya?.” sambil tersenyum kemudian berdiri dari tempat duduknya.
“ok deh kak.” Kata
erza sambil mengacungkan jempolnya dan tersenyum.
tiba-tiba… ferdi
mendekatkan kepala erza ke dadanya yang bidang lalu mencium kening gadis itu
tanpa mempedulikan putra di samping erza yang mengepalkan tangannya saking
geramnya dan penghuni kantin yang kaget dengan tingkahnya apalagi rico dan
restu yang tau dengan hubungan putra dan erza, sambil tersenyum dia berkata
“dah putri tidur yang cantik. Gue akan nunggu lo.” Lalu pergi meninggalkan erza
yang mukanya memerah saking malunya.
tiba-tiba, putra
mendadak bangkit dari tempat duduknya meninggalkan erza yang bingung dengan
tingkahnya disusul oleh rico dan restu di belakangnya. Selvi yang melihat itu,
tersenyum penuh rahasia dan berkata “gue ke kelas dulu ya. besok gue ke rumah
lo kan? Gue boleh bawa teman gak? Dia anak renang juga kok.”
“boleh kok. Ok deh.
Entar gue telpon.” Kata erza tersenyum.
“sip.” Lalu pergi
meninggalkan erza dengan perasaan senang. Menuju kelasnya.
“besok, akan ada dua
pangeran yang menangisi kepergian lo za. Dan besok, dua pangeran itu akan
saling bertengkar gara-gara lo! Hahahaa.” Batin selvi dalam hati.
“lo berani banget
cium kening erza di depan putra fer! Tuh cewek pacarnya putra tau!.” Kata
temannya ketika mereka sampai di kelas.
“pacar ya? kok erza
merasa biasa aja waktu gue deketin? Gak mungkin deh mereka pacaran. Kata siapa
dia pacar putra?.” Tanya ferdi.
“gue denger-denger sih
gitu fer. Udah lo gak usah deketin erza deh gue saranin.” Saran temannya.
“gue sayang sama erza
dan gue harus milikin dia bagaimanapun caranya! Gue akan buat dia gak bisa
lepas dari gue!.” tekad ferdi berapi-api.
“gimana caranya
coba?.” Kata temannya penasaran.
“liat aja entar.
Pokoknya jangan heran entar erza nempel sama gue kayak perangko.” Kata ferdi
penuh rahasia.
“next time lo lolos
za dari rencana gue, liat aja entar, gue akan buat lo gak bisa lepas dari
gue!.” tekad ferdi dalam hati.
setelah setengah hari berada di
sekolah, akhirnya bel pulang “bernyanyi” juga. Anak- anak yang senang karna
besok tahun baru, langsung cepat-cepat keluar termasuk erza cs. Pas dia menuju
parkiran, tiba-tiba dia melihat ferdi berdiri di depan mobilnya dengan tangan satunya
di belakang, penasaran, dia mendekati ferdi dan berkata “ada apa kak? Kakak mau
ngomong apa?.” Tanya erza.
ferdi langsung
memberikan serangkaian bunga mawar putih segar entah nyolong dari mana di depan
erza sambil berlutut, kemudian menatap erza dalam dan berkata “ini bunga buat
lo. Gue gak tau lo suka bunga apa. Tapi yang jelas, bunga ini cocok untuk lo
za. Gue baru kali ini ngasih cewek bunga za. Lo cewek beruntung.” Sambil
tersenyum manis.
“hiyaaa!!!! Gue mau
bunga itu! Erza lo beruntung banget!.” Teriak seorang gadis sambil gigit ujung
sedotan dengan penuh napsu karna iri melihat erza dikasih bunga oleh cowok
pujaannya. Dan diangguki oleh yang lain.
putra yang baru
datang dan melihat kejadian itu, langsung mendekati erza dan berkata “erza! Lo
pulang bareng gue.” Sambil menarik erza.
“mobil gue gimana? Lo
gak liat apa gue lagi ngobrol dengan kak ferdi?!.” Teriak erza sambil berusaha
melepas cekalan tangan putra
“gue liat tapi gue
gak peduli! Kalo lo gak mau, gue akan…” kata putra menggantung.
“akan apa? Lo akan
bunuh diri? Silahkan! Gue malah bersyukur lo bunuh diri! Karna gak ada yang
bikin hidup gue kayak neraka lagi!.” Teriak erza ketus.
putra langsung
menarik gadis itu di pelukannya, lalu berbisik “liat aja entar di rumah
sayang.” lalu meniup telinga erza kemudian melepas pelukannya.
kemudian putra
berjalan di depan ferdi dengan tatapan tajam, ferdi yang melihat itu, juga
menatap tajam tanpa mempedulikan erza yang bingung dengan tingkah mereka.
“kayaknya akan ada
segitiga nih antara mereka bertiga, beruntung banget erza ya.” kata temannya.
‘iya.. gue iri deh.”
Sahut temannya yang lain.
erza mendekati ferdi
tanpa mempedulikan ancaman putra yang melaju meninggalkan sekolah, lalu
mengambil bunga itu dan berkata “makasih kak. Bunganya harum banget. Erza
suka.” Sambil tersenyum manis.
“sama-sama za.
Hati-hati yah. Gue duluan.” Kata ferdi meninggalkan erza.
“hati-hati lo za.
Entar lo dimakan putra lagi dirumah.” Kata rico bareng restu entah darimana
langsung berbisik di telinga erza yang membuat gadis itu kaget.
“astaga! Kayak setan
lo kak. Putra makan gue? emang gue makanan apa?! Udah mending kakak dekatin
arny aja tuh. Soalnya arny ada cerita dia lagi di dekatin cowok lain. Entar
dipacarin lo kak.” Kata erza yang sukses membuat rico mendekati arny yang asyik
ngobrol dengan temannya.
“beneran za ada yang
dekatin arny?.” Tanya restu yang berdiri di samping erza.
“kakak diam aja yah.
Sebenarnya sih gue boongin kak rico ka. Hahahahaha.. gue duluan ya kak. Selamat
taun baru.” Kata erza tertawa.
“gila lo za. Selamat
taun baru juga. Salam sayang dari gue buat calon suami lo si putra yah.
hahahaa.” Kata restu ngakak melihat erza mencibir.
‘kalo gitu kasih
salam sendiri aja deh kak. Males bener ngomongnya.” Kata erza sambil menuju
mobilnya dan melaju meninggalkan sekolah
“putra kenapa sih?!
Marah-marah gak jelas?! Terserah gue dong mau dekat sama siapa, dia goda cewek
lain aja gue gak marah! Malah gue dukung 100% tingkah dia itu! bunga dari kak
ferdi harum banget deh” kata erza ketika sampai ke rumahnya.
ketika dia masuk ke
dalam rumahnya, tidak ada tanda-tanda adanya putra di rumah. Erza yang melihat
itu bingung sendiri, lalu dia masuk ke dapur untuk menaroh bunga pemberian
ferdi di pot kaca berisi air dan meletakkan di meja makan. Lalu dia
melihat sebuah memo menempel di pintu kulkas, penasaran apa isinya, dia membaca
“temuin gue ke kolam
renang sekarang.”
“ngapain sih tuh anak nyuruh gue ke
kolam renang? Gue datang gak yah? Gak usah deh, entar gue kenapa-napa lagi.”
Kata erza sambil merobek memo itu lalu membuangnya ke bak sampah.
tapi, penasaran erza
lebih tinggi dari ketakutannya, membuat dia mendatangi putra ke kolam renang
dan kaget ketika putra ternyata bersembunyi di balik pintu taman lalu
menariknya dan menceburkan diri mereka ke kolam renang.
erza yang masih
memakai baju sekolah waktu diceburkan putra, kontan langsung mencoba berenang
ke tepi, tapi pinggangnya di pegang putra erat di belakang membuat dia tak bisa
kemana-mana. Melihat itu, putra langsung meletakkan kepalanya di bahu erza
sambil mengetatkan pelukan di pinggangnya. Sambil berbisik dia berkata “mana
bunga pemberian ferdi, sayang? lo lupa kita dijodohin?.” Lalu meniup telinga
erza sehingga gadis itu merasa geli.
“emang mau lo apain
tuh bunga? Gue suka ama bunga itu. Gue gak lupa tuh, sangat ingat banget! Tapi
bukan berarti gue gak bisa dekat sama cowok lain kan?.” Tantang erza sambil
memegang tangan putra untuk melepas cekalan dipinggangnya.
“gue bisa beliin
segerobak bunga mawar putih yang jauh lebih harum dari pemberian ferdi za! Kata
siapa lo boleh dekat sama cowok lain kalo udah dijodohin sama gue sayang? gak
ada peraturan seperti itu.” Sambil mencium rambut erza yang basah karna
terendam air lalu meniup tengkuknya.
“astaga kak! Udah deh
lepasin gue kenapa? Gue masih pake baju sekolah! Elo beliin gue segerobak bunga
mawar putih buat gue gak akan ngaruh put! Lo dekat sama cewek aja gue gak
sewot, kenapa gue dekat sama cowok lain lo kayak gini?! Gue gak suka!
Huaaa…lepasinn….” Teriak erza.
“justru lo kelihatan
lebih seksi pake baju sekolah pada saat kayak gini za. Coba deh lo balik dan
liat gue za.” Pinta putra tanpa mempedulikan teriakan erza.
dengan polos binti
lugu, erza berbalik dan menatap tepat di manic mata putra yang berwarna hijau
terang, seolah terbius dengan tatapan matanya, erza membiarkan putra menyentuh
bibirnya dengan tangannya yang bebas dan putra mendekatkan wajahnya ke erza
tanpa perlawanan hingga akhirnya…
ciuman di tengah
kolam! *huaaa gue mau!*
Putra melepas
ciumannya dan menatap mata erza yang berwarna coklat terang, lalu berkata “ lo
milik gue za. Gue gak akan biarin lo sama cowok lain.sampai waktu terpaksa
memisahkan kita berdua. Apabila itu terjadi salah satu dari kita, berjanjilah
untuk saling menunggu satu sama lain.” Kemudian dia melepas pelukannya dan
berenang ke tepi membiarkan erza menatapnya dengan tatapan bingung lalu
mengelus bibirnya yang di sentuh putra.
“shit! Kenapa gue
terbius dengan matanya sih?! Dia ngomong apaan sih? Kok kayak mau pergi jauh
gitu? ngapain gue mikirin itu? Seharusnya kan gue senang dia akhirnya ada
rencana untuk pergi jauh.” Kata erza jengkel sambil berenang ke tepi.
sadar hari sudah
malam, erza buru-buru masuk kamar lalu pergi mandi tanpa mempedulikan putra
memegang figura potonya waktu dia masih kecil
Sejam “konser” di
kamar mandi, keluarlah erza dari kamarnya dengan memakai celana pendek dan kaos
tanpa lengan dan rambut basah. Ketika dia sedang bercermin, hpnya berbunyi dan
dia tersenyum melihat siapa yang nelpon, “halo kak. Ada apa?.” Tanya erza sambil
meletakkan sisirnya.
“enggak apa-apa.
Bagaimana bunganya? Lo suka kan? Baru aja gue kirimin tuh.” Kata ferdi di
seberang sana.
“kakak ada ngirim
bunga buat erza? Kapan?.” Tanya erza bingung.
“entar lo juga tau.
Udah dulu ya za. Kalo bunganya udah nyampe. Sms gue aja.udah dulu ya za. Gue
mau futsal dulu” Kata ferdi berteka-teki.
“huh! Yaudah
deh.selamat futsal aja kak.” Kata erza tersenyum lalu menutup telponnya dengan
perasaan bahagia.
baru sedetik dia
mematikan telpon, tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi, erza langsung keluar
kamar untuk membuka pintu, tapi terlambat karna putra lebih dulu membuka pintu
rumah sambil berbicara dengan seseorang.
penasaran siapa yang
diajak putra bicara, erza mendekatinya dan bingung melihat putra menutup pintu
sambil memegang kiriman bunga mawar putih yang cantik. “tuh bunga dari siapa
put?.” Tanya erza.
“dari fans lo, tuh
ambil sana. Penuhin aja rumah ini dengan bunga mawar putih! Dia kira nih rumah
kebun bunga apa?!.” Kata putra sewot sambil memberi bunga ke tangan erza dengan
hati dongkol.
“lo kenapa sih?! Kak
ferdi Cuma ngasih bunga aja sewot setengah mampus! Entar besok-besok dia kasih
gue cincin nikah elo mau ngapain?.” Tantang erza.
“gue bakal bilang
sama ortu gue untuk segera lamar lo dan kita langsung nikah!.” Kata putra puas.
“cuih! Emang gue mau
nikah sama cowok tengil macam lo?.” Kata erza berkacak pinggang.
“emang gue peduli lo
setuju atau kagak gue nikahin lo? Taroh tuh bunga sekarang sebelum gue lempar
ke bak sampah dan lo temanin gue bentar.” Perintah putra.
“iya..iya bawel!.”
Gerutu erza sambil meletakkan bunga pemberian ferdi dengan hati senang di vas
bunga cantik yang berisi air dan dia bawa ke kamarnya.
putra yang melihat
tingkah erza, mengepal tangannya dengan penuh geram, lalu dia mengelus dadanya
sambil berkata “sabar put, sabar… buat erza terkesan sama lo. Ferdi boleh kasih
bunga mawar putih sampe habisin stok toko bunga, tapi dia tetap kalah sama lo.”
Sambil menyemangati dirinya sendiri dan tersenyum mengingat rencananya untuk
tahun baru bareng erza.
“jadi gak put? Gue
udah siap nih. emangnya kemana sih?.” Kata erza keluar dari kamarnya dengan
memakai celana jins dan baju kaos pendek berwarna biru malam dengan sepatu kets
andalannya dan tas ransel.
“entar lo juga tau.
Yuks.” Kata putra sambil mengulurkan tangannya.
Sepanjang perjalanan,
erza yang penasaran diajak putra kemana, Cuma diam sambil melihat macetnya
mobil-mobil di depan mereka. Putra Cuma tersenyum manis membayangkan rencananya
akan berhasil.
Selama 2jam terjebak
macet, akhirnya mereka sampai di suatu tempat. Erza yang penasaran setengah
mati tiba-tiba matanya di tutup dengan saputangan dan tangannya dipegang oleh
putra. Erza yang kaget dengan perlakuan putra berkata “lo mau ngapain gue?!
dibuka dong, gue takut gelap! Gue gak bisa liat jalan!.” Sambil histeris dan
memegang tangan putra erat.
“putra tersenyum
dengan tingkah erza, berkata “ntar lo juga tau. Gue gak akan tinggalin lo kok.
Bentar lagi nyampe.” Sambil nuntun erza.
ketika sampai di
suatu tempat, putra menarik kursi dan mendudukkan erza. Kemudian dia membuka
ikatannya di mata erza. Erza terpesona dengan apa yang dilihatnya.
sebuah taman bunga
yang indah yang diterangi oleh cahaya temeram dan mereka duduk di samping danau
yang dihiasi oleh lilin-lilin di atas air. Ditemani oleh lagu-lagu romantic
pilihan putra di speaker yang letaknya agak jauh dari taman yang menambah
keromantisan tempat ini.
putra tersenyum
dengan tingkah erza yang terpesona dengan kejutannya, lalu berkata “kita kan
belom makan za. Lo mau makan apa? Sosis?.” Sambil membalik daging di panggangan
barbeque.
“apa yang lo bikin
deh. Sini gue bantuin.” Kata erza sambil bangkit dari tempat duduknya dan
membantu putra.
setelah selesai,
mereka membawanya ke meja makanyang diterangi oleh lilin dan duduk berhadapan
yang disampingnya danau yang tenang ditemani oleh lagu romantic. Sambil
memandang langit yang penuh bintang, erza berkata “lo dimana nemuin taman
secantik ini? Lo nyiapinnya kapan put?.” Lalu mengalihkan tatapannya ke wajah
putra.
“ada deh. Gue kalo
sumpek suka kesini. Bagus kan? Coba liat dibelakang lo deh.” Kata putra sambil
menunjuk belakang putra.
penasaran, dia
menengok kebelakang dan melihat taman kecil bunga tulip aneka warna yang
disusun dengan rapi yang di tengahnya ada lampu taman menyinari taman kecil
itu. Tersenyum, dia berkata “makasih ya put. Ini tahun baru terindah yang gue
pernah rasain.” Sambil tersenyum manis sekali.
“gue lupa kalo erza
punya senyum semanis ini. Semoga senyum dia hanya untuk gue, bukan untuk cowok
lain.” Harap putra dalam hati.
“eh.. bentar lagi kembang api. Kita
makan dulu yuk. Baru kita nyalain kembang api. Gue bawa banyak.” Kata putra
sambil makan dengan lahap *ketahuan bener lo lapar put. -,-“.*
erza mengangguk dan
mulai makan dengan hati senang.
setelah selesai,
putra bangkit dari duduknya dan berjalan menuju mobilnya, kemudian dia kembali
lagi dengan membawa sekantong kembang api ukuran besar dan mulai menyalakannya.
erza yang melihat
itu, tersenyum senang dan mulai mengambil kembang api yang satunya lalu
menyalakannya.
ketika jam 12 malam
tepat, terlihat sebuah kembang api besar di atas langit yang membuat erza
berteriak kegirangan akhirnya bisa melihat kembang api tahun baru. Putra yang
melihat itu Cuma tersenyum.
“put, gue ngantuk.
Hoaammm.. toh kembang api tahun baru udah keluar. Pulang yuk” ajak erza sambil
menguap karna lelah memainkan semua kembang api yang putra beli.
“ok deh. Lo mau tidur
disini atau dirumah?” Kata putra sambil memapah erza yang sempoyongan menuju
mobilnya saking ngantuknya.
“tuh peralatan gimana
nasibnya? disini kita tidur dimana? Dirumah aja deh.” Tanya erza ketika sudah
di mobil putra
“gue lupa. Kalo
disamping taman ini ada vila gue.ntar pembantu gue ada yang beresin. Lo liat
ada rumah gede kan di situ? Itu vila gue.” kata putra sambil menunjuk sebuah
rumah besar.
“gue liat kok.” Kata
erza singkat lalu tertidur di pundak putra yang sedang menyetir.
putra tersenyum
melihat erza tertidur lalu membawa mobilnya dengan kecepatan penuh.
Setelah sampai
kerumahnya, putra membangunkan erza dari tidurnya, tapi karna susah dibangunin,
akhirnya putra menggendong erza dan membawanya ke kamar lalu dia menyelimuti
erza dan mencium keningnya. Tersenyum, dia menutup pintu kamar erza lalu ke
kamarnya dan langsung tidur tanpa berganti pakaian.
☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼
pagi hari….
tiba-tiba hp putra
berbunyi, dengan mata sangat mengantuk, putra mengangkat telponnya tanpa
melihat siapa yang nelpon kemudian berkata “halo? Ini siapa ya?.” dengan suara
mengantuk.
“lo tidur jam berapa
put?! Ini gue, restu. Jadi gak jalan hari ini?.” Tanya restu di seberang sana.
“Astaga! Gue lupa!
Jadi tapi diundur aja yah. Jam 11 gimana? Gue tidur jam 1 pagi. Sorry.” Kata
putra dengan suara menyesal.
“elo itu ya! iya deh.
entar gue kasih tau rico. Bye put.” Kata restu kemudian menutup telpon.
“jam berapa sih? Baru
jam 7 pagi. Tidur lagi ah.” Kata putra sambil memeluk guling dan tidur lagi.
sekitar jam setengah
11 pagi, putra bangun dari tidurnya dan membereskan tempat tidur. Lalu dia
mengambil hpnya dan mengirim sms kepada restu “gue kerumah lo dulu ya. baru
berangkat bareng.” Setelah mengirim sms, dia keluar kamarnya dan mengetok
kamar erza “za…. Bangun woy!.”
tak ada sahutan,
putra masuk ke kamar erza yang tak terkunci dan kaget dengan apa yang
dilihatnya.
erza baru keluar dari
kamar mandi dengan memakai baju handuk yang berwarna biru malam dengan rambut
basah dan kaget melihat putra di kamarnya kemudian….
“KYAAA!!!! LO NGAPAIN
DISINI?! KELUAR!.” Teriak erza sambil mengambil sandal yang dia pakai dan
melemparnya ke putra.
“duilee… baru bangun
udah dapat pemandangan indah. Ga usah galak gitu dong sayang, Toh entar 5 atau
10 taun lagi gue akan liat semuanya.” Kata putra sambil mengambil sandal
yang di lempar erza kemudian menatap gadis itu dengan tatapan mesum.
“lo! Keluar! Kalo
kagak gue teriak nih! MPOK SURTI!!!! ADA MALING MASUK KAMAR ERZA MPOK!.” Teriak
erza gila-gilaan.
putra kaget dengan
teriakan erza, langsung menutup mulut erza dengan tangan kirinya dan tangan
kanannya memegang pinggang erza kemudian berdiri di belakang sambil tersenyum
manis ketika mpok surti datang tergopoh-gopoh sambil membawa sapu.
“ada apa mbak erza?
Malingnya lari kemana? Kok ada mas putra? Wah….. mpok ganggu kalian berdua yah.
Maaf deh.. udah terusin aja mas putra.” Kata mpok surti malu-malu sambil
menutup pintu kamar erza.
setelah mpok surti
menutup pintu, kemudian dia melepas tangannya di mulut erza dan di pinggangnya.
Erza menatap geram dan berkata “lo bikin mpok surti mikir yang enggak-enggak
kan?! Keluar lo dari kamar gue!.” sambil menarik tangan putra keluar dari
kamar.
“gue gak dikasih
sesuatu nih?.” kata putra sambil mengelus bibir erza ketika di luar pintu
kamar.
“cium sama tembok
sana!.” Kata erza dan BUK! Pintu dibanting di depan muka putra,
putra ngakak melihat
tingkah erza, lalu masuk ke kamarnya untuk berganti pakaiannya.
“putra gila! Sinting!
Gak beres! Tengil! Sengak! Monster! Seenaknya masuk kamar cewek! Bener-bener
deh!.” Kata erza geram sambil mengambil hpnya dan menelpon selvi.
“sel, lo dimana? Jadi
gak kerumah gue?.” Tanya erza ketika telponnya di angkat selvi.
“jadi kok. Gue lagi
siap-siap. Tunggu aja. Gue bareng tari boleh gak?.” Tanya selvi.
“boleh banget.
Silahkan aja. Dah dulu ya.” kata erza memutus telponnya.
Ditempat lain…
“gimana?.” Tanya tari
ketika selvi memutus telponnya.
“beres. Lo lakuin
aja. lo dendam juga kan sama dia?.” pancing selvi.
“banget!.” Kata tari
penuh geram.
ketika erza selesai
berganti pakaian, dia keluar kamar dan melihat putra duduk termenung sambil
memainkan hpnya di ruang keluarga, lalu dia mendekat “lo gak jadi jalan sama ka
rico dan ka restu?.” Tanya erza.
“gue pengen.. tapi
hati gue gak tenang ninggalin lo za. Apa gue batalin aja yah?.” Tanya putra
dengan wajah bingung.
“jangan! lo jalan aja
deh. Teman gue mau kesini.” Kata erza..
“justru karna gue tau
siapa teman lo yang mau kerumah, gue gak tenang za!.” Teriak putra dalam hati.
“yaudah deh. Kalo ada apa-apa. Telpon
gue aja. tadi mpok surti udah pulang.” Kata putra keluar dari rumah diikuti
erza.
“iya….” Kata erza
dengan senyum.
“beneran? Gue gak
tenang erza! Feeling gue bilang akan ada sesuatu sama lo.” Kata putra sambil
menatap erza cemas.
“pikiran lo negatif
mulu sih. Udah sana masuk mobil.” Kata eza mendorong putra masuk dalam mobilnya.
merasa kalah, putra
akhirnya menjalankan mobilnya dengan harapan semoga gak terjadi apa-apa.
tapi,,,, kenyataannya
gak seperti itu….
ketika putra sudah
menghilang dari rumahnya, erza langsung masuk ke dalam kamar dengan hati riang
karna senang bisa memakai baju renang yang dia beli.
ketika selesai
memakai baju renang one pieces berwarna biru malam dengan bagian punggung
terbuka dan rambutnya yang panjang menutupi punggung erza yang terbuka,
tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, cepat-cepat dia keluar dan menengok di balik
lubang pintu siapa yang datang, ketika yang dilihatnya selvi dan tari, dia
tersenyum sambil membuka pintu dan berkata “eh kalian dah datang, ayo masuk.”
Dengan ramah dia membiarkan mereka masuk tanpa curiga sedikitpun.
“hei za. Wah sudah
siap lo ya?.” kata selvi ramah sambil masuk dalam rumah erza.
“iya… lo ke kolam
renang aja dulu. Gue mau siapin minum dulu.” Kata erza menuju dapur.
“Serius sel lo mau
lakuin ini?.” Kata tari.
“Serius! Gue kalo mau
sesuatu, gue gak ada kata mundur! Termasuk hancurin orang! Lo kalo mau mundur
sekarang bisa kok.” Kata selvi tenang sambil melakukan pemanasan di kolam
renang erza.
“gue gak akan mundur
sel! Setelah dia nyakitin gue dan orang yang gue sayangi!.” Kata tari geram.
melihat erza datang
sambil membawa baki berisi minuman, mereka menghentikan diskusi dan berkata “eh
za. Kolam renang lo bagus juga. Lo tidur dengan siapa disini?.” Pancing selvi
“gue tidur sama
pembantu gue, pembantu gue kebetulan lagi pulang.” Dusta erza.
“jangan sampe ada
yang tau gue serumah dengan putra, bisa mampus gue!.” kata erza dalam hati.
“oh gitu… ortu lo kemana?.” Tanya tari
sambil pemanasan.
“ortu gue lagi di
singapura. Silahkan minum tuh airnya.” Kata erza
“makasih za. Eh ..lo
sering latihan loncat dimana? Kok gue gak liat ada papan loncat disini?.” Kata
selvi sambil minum.
“gue sering loncat
disitu tuh.” Kata erza sambil menunjuk balkon kamarnya.
“gila lo za!.” Kata
selvi berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengelilingi pinggir kolam.
melihat selvi
berdiri, erza dan tari ikutan berdiri dan berjalan di pinggir kolam,
tiba-tiba..
BYUR! Selvi dengan
sengaja mendorong erza ke kolam renang , erza yang kaget dengan tingkah selvi,
langsung berusaha berenang ke tepi. Tapi terlambat, karna selvi dan tari ikut
menceburkan diri ke kolam sambil mendekati erza dan tari memegang kaki erza
agar tidak bisa berenang lagi sedangkan selvi memegang kedua tangan erza
serta mulutnya agar dia tak bisa berteriak dan menenggalamkan erza di bawah
air.
sambil tersenyum
licik karna erza tak bisa bergerak dan berada di bawah air, dia berkata “gimana
rasanya za? Sakit kan? Sama kayak gue za! Mungkin lo bertanya-tanya dalam hati
kenapa gue jahat sama lo, sedangkan kita baru kenal, jawabannya adalah, karna
gue gak suka lo dekat sama putra! Gue suka sama dia! lo ingat gak putra nanya
ma gue pas sama lo, kalo dia ngerasa pernah ngobrol ma gue, gue jawab enggak
kan? Sebenarnya gue boong za. Gue pernah ketemu dia di café dan gue jujur
terpesona ama ketampanan dia! dan dia deketin gue, ajak ngobrol, terus pas gue
izin keluar bentar, dia malah ninggalin gue! lo bayangin aja sakitnya gimana
ketika lo merasa di atas awan karna seseorang, terus lo jatuh dengan keras ke
tanah karna orang itu Cuma mainkan lo?! Kayaknya lo gak pernah ngerasain deh,
lo terlalu cantik untuk diabaikan oleh mereka, termasuk putra!.” Sambil melirik
erza yang berusaha melepas cekalan tangannya sambil menatap tajam.
“gue juga sel! Lo tau
za kenapa gue ikutin selvi? Jawabannya adalah, lo tau pelatih renang kita kan?
Gue deket sama pelatih renang kita dan gue suka sama dia! tapi nyatanya
adalah, dia selalu cerita soal lo ketika kami ngobrol dan dia bilang dia jatuh
cinta sama lo! Lo ngerasain deh gimana rasanya lo dekat ma cowok dan lo suka ma
dia, tapi dia malah suka ma orang lain?! Terus dia bilang mau nembak lo, gue
dukung aja walau gue sakit za! Tapi, pas dia nyatain cinta sama lo, lo malah
nolak dia dengan alasan dia terlalu tua untuk lo! Kalo gue gak semangatin dia,
tuh cowok akan bunuh diri gara-gara lo za!.” Kata tari geram.
di rumah restu…
putra yang sudah
sampai di rumah restu, merasa akan ada terjadi sesuatu dengan erza, dia mondar
mandir sambil memainkan handphonenya, rico yang bingung dengan tingkahnya
berkata “lo kenapa put? Muka lo kayak cemas gitu?.”
“gue merasa ada
sesuatu dengan erza! Feeling gue udah gak enak mulai dari gue mau kesini ric!
Arrgghh!!.” Teriak putra frustasi sambil mengacak rambutnya.
“tenang put. Semoga
saja dia gak apa-apa. “ kata rico menenangkan putra.
“gue gak bisa tenang!
Res, gue gak ikut ya? gak apa-apa kan? Mungkin lain kali.” Kata putra sambil
mengambil kunci mobilnya yang dia letakkan di meja kemudian lari menuju
mobilnya dan ngebut
“putra kenapa ric?
Muka dia kayak cemas gitu, baru kali ini gue liat dia kayak gitu.” kata restu
yang bingung.
“dia khawatir dengan erza.
Moga tuh anak gak apa-apa.” Harap rico
“gue gak tau kenapa,
gue ngerasa lo dalam bahaya za. Tunggu gue.” kata putra sambil menjalankan
mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah erza.
dirumah erza…
“ini anak kita apain
sel?.” Kata tari ketika melihat erza sudah mulai lemas dalam kolam belum lagi
cuaca sangat panas.
“kita jalankan
rencana kita.” Kata selvi sambil menarik erza ke pinggir diikuti dengan tari
yang masih memegang kakinya.
dan.. BUK! Kepala
erza dibenturkan selvi di dinding ke kolam renang berkali-kali membuat kepala
gadis itu mengeluarkan darah banyak sekali. Kemudian selvi melepas tangannya
yang menutup mulut erza dan menarik rambut panjang erza membuat gadis itu
merintih, kemudian mendekatkan kepalanya di samping erza dan berbisik “ada
pesan terakhir tuan putri?.” Dan BUK! Kepala erza dibenturkan lagi.
“putra, help me.”
Kata erza lemah dan akhirnya pingsan.
tari yang panic
melihat erza gak bergerak dan pinggir kolam renang dipenuhi darah, berkata
“sel!. Bagaimana nih?.” kemudian dia melepas pegangannya di kaki erza.
“kita angkat kemudian
serahkan semuanya dengan gue. gue merasa bentar lagi aka nada yang ada datang.”
Kata selvi sambil keluar dari kolam renang dan mengangkat erza yang mengapung.
kemudian dia mengikat
tali di tiang kolam renang dan memasukkan kepala erza dalam tali tersebut
kemudian mengikat kaki dan tangan erza serta meletakkan gadis itu mepet di
pinggir kolam dengan berkalung tali. Tari yang bingung berkata “tuh anak mau lo
apain sel?.”
“kalo dia bangun,
terus dia bergerak dikitt aja, bakal langsung jatuh ke kolam lagi dan dia akan
mati tergantung di kolam! Hahahahahaha.” Tawa selvi licik.
“lo gila sel!
Psikopat! Lo mau dia mati?!.” Kata tari kaget sambil berusaha melepas ikatan di
tangan erza tapi di tahan selvi.
“gue gak mau lo
ngacauin rencana gue! gue pengen pangeran dia nyesal apa yang dia lakuin ma
gue! pake baju sekarang dan kita cabut!.” Kata selvi
mereka cepat-cepat
berpakaian dan selvi mendekati erza yang wajahnya sudah pucat karna kehabisan
darah dan dehidrasi karna hari sangat panas.
“pangeran lo gak bisa
selamatin lo za. Lo akan jadi putri tidur selamanya.” Sambil tersenyum sinis
dan pergi dari rumah erza.
mereka menutup pintu
rumah erza dan berlari menuju mobil selvi kemudian keluar dengan kecepatan
penuh.
putra baru datang
ketika mobil selvi keluar dari rumahnya, bingung antara pengen mengejar selvi
atau mendatangi erza, dia akhirnya memilih mendatangi erza dengan perasaan
kalut.
keluar dari mobilnya,
putra langsung masuk dalam rumah dan berteriak manggil nama erza, entah kenapa,
perasaannya mengatakan erza berada di kolam renang, ketika dia sampai di kolam
renang tiba- tiba…
“za lo dima…ASTAGA
ERZA! Bangun za! Buka mata lo za! Jangan tinggalin gue!.” teriak putra sambil
berlari mendekati erza kemudian berlutut melepas ikatan di leher erza dan kaki
serta tangannya lalu memeluk gadis itu.
“please za, bangun.
Jangan tinggalin gue. gue sayang sama lo za! Seharusnya gue gak tinggalin lo.
Ada disini buat lo.” Sesal putra kemudian mencium kening dan pipi berkali-kali
dengan harapan semua ini hanya mimpi dan erza akan bangun sambil mengomel karna
sudah melakukan hal semena-mena. “za… gue terima lo marah kek, jambak kek,
nyumpah kek, yang penting lo bangun. Please za.” Kata putra sambil mencium
bibir gadis itu. Tapi nyatanya, erza tetap diam membisu, tak bergerak apalagi
ngomel. Darah mengucur semakin banyak di kepala erza membasahi kemeja putra
yang putih. putus asa, putra meneteskan air matanya dan mengenai wajah
erza yang sudah putih saking kekurangan darah.
tanpa putra sadari,
erza meneteskan air matanya dan…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar