Laman

Sabtu, 02 Maret 2013

Jatuh cinta sama lo?! NO WAY! PART 8


Selama seminggu di sekolah, selvi menjalankan rencananya dengan mendekati erza di sekolah dan kursus berenang bersama temannya. Erza yang tak tau apa rencana mereka dan siapa selvi, senang-senang saja di dekatin selvi karna bagi dia, selama mereka baik, gak apa-apa kan?.
tapi tidak bagi putra, entah kenapa dia merasa tak enak setiap melihat selvi berdekatan dengan erza, merasa tak bisa memendam sendiri, dia cerita sama restu dan rico tentang perasaannya di kantin sekolah.
“res, ric. Gue gak tenang nih.” Curhat putra di kantin sekolah ketika melihat erza tertawa bareng selvi di meja seberang.
“gak tenang kenapa lo? Rumah lo mau terjual gara-gara gak ada penghuninya?.” Sahut rico asal sambil melirik arny yang bicara dengan dinda.
“mata lo arny mulu deh ric! Gak tau kenapa, gue gak tenang tiap liat erza sama selvi. Kenapa ya?.” kata putra sambil lirik erza cemas sedang bicara dengan selvi dengan mata berbinar.
“gak tenang kenapa put? Udah lo cerita sama gue aja, lo itu udah satu drama sama arny, tetap aja kagak ada kemajuan! Tuh cewek gue pacarin aja yah?.” Ejek restu yang sukses membuat rico manyun.
 “lo macarin gue gebang ampe gundul tuh kepala! Lo kenapa put? Udah cerita sama kita-kita aja.” Kata rico memutar kursinya menghadap putra.
gue gimana mau cerita lo pada berantem sendiri gitu! udah gue males jadinya!.” Sungut putra bangkit dari tempat duduknya lalu mendekati erza yang manyun melihat dia mengambil kursi lalu duduk di sebelahnya
selvi yang melihat itu, Cuma tersenyum dan berkata “wah.. kayaknya gue ganggu kalian nih. Duluan ya za, kak putra. Besok jadi kan za?.” Sambil tersenyum menatap putra.
putra yang hatinya gak keruan sejak tadi, membalas senyuman selvi dan berkata “kayaknya kita pernah ngobrol bareng deh. Dimana ya?.” pancing putra.
selvi kaget ditanya putra begitu, berkata “dimana ya kak? Gue baru pindah di sekolah ini sebulan yang lalu, jadi gak mungkin kita ngobrol bareng kan?.” Dusta selvi
“lo ingat juga ma gue akhirnya put, bagus juga sih, berarti gue gak dilupain sama lo.” Batin selvi dalam hati.
“tapi gue ngerasa kita pernah ngobrol bareng deh. Kok lo bisa tau nama gue? kan gue gak ngenalin diri sama lo.” Kata  putra.
kan kakak terkenal disekolah ini, siapa sih yang ga kenal kaka sama erza? Cuma orang gila aja yang gak kenal ama kalian berdua.” Puji selvi yang sukses membuat putra membusungkan dadanya.
“siapa dulu dong, putra gitu lo, iya kan za?.” Kata putra sambil menatap lembut erza yang mencibir ke arah lain.
“apa kata lo deh.” Sahut erza cuek.
“gue akan buat tatapan itu akan menjadi tatapan terakhir yang lo terima dari dia za, karna setelah itu, gue akan buat tatapan itu akan menjadi telaga air mata yang tak berujung!.” Tekad selvi dalam hati.
ketika mereka asyik berbicara, datanglah Ferdinand dan temannya menghampiri erza dan duduk di sebelahnya, sambil tersenyum manis kepada erza, dia menatap putra penuh sinis yang di sebelahnya, kemudian berkata “za, gimana kabar lo? Baik-baik aja kan?.” Sambil menatap lembut erza yang sukses membuat penghuni kantin iri pada erza yang duduk di tengah oleh dua cowok paling ganteng di sekolah.
“baik-baik aja kok kak.” Kata erza sambil tersenyum.
“baguslah kalo gitu. za.. lo ada acara gak taun baru nanti? Gue pengen ajak lo ke sebuah tempat yang bagus banget untuk kita rayain berdua. Gimana? Lo ikut ya? Cuma kita berdua aja.” Ajak ferdi sambil menatap putra yang sinis memandangnya,
“wah… gue pengen banget sebenarnya kak, beneran deh, tapi lo telat ajak gue, soalnya gue ada janji ma seseorang untuk taun baruan. Maaf ya kak. Mungkin lain kali aja.” Kata erza menyesal.
putra tersenyum penuh menang ketika mendengar erza menolak ajakan ferdi untuk jalan dengannya, lalu menatap ferdi tajam sambil berkata dalam hati
“kasian deh lo. Ditolak cewek di hadapan musuh lo sendiri”.
“lo batalin aja rencana dengan teman lo za. Gue pengen banget jalan sama lo.” Kata ferdi sambil memegang kedua tangan erza dan menatap penuh harap.
“Ehm…gue batuk nih! Ada sukarelawan yang bisa gue telen hidup-hidup gak? Mumpung gue pengen nelen orang nih!.” Kata putra nyaring sambil melirik tajam tangan erza yang dipegang ferdi.
“telen kecoak aja put! Enak tuh!.” Sahut rico yang sekarang “hijrah” di samping arny bersama restu lalu tertawa ngakak melihat putra menatapnya ngeri.
“mending gue nelan elo daripada nelan kecoak! Itu kan saudara lo ric? Gak kasian tuh?.” Ejek putra yang sukses membuat restu ngakak dan rico manyun karna di samakan dengan kecoak di samping cewek dia sukai yang sekarang tersipu-sipu malu.
“biar lo dibilang saudara ama kecoak kek, ama kutu kek, atau ma dinasourus, gue tetep suka ma lo ka.” Kata arny dalam hati
erza tak menghiraukan gurauan basi putra, sambil menatap ferdi dia berkata “beneran gak bisa kak, gue gak enak batalin janji sama dia. sorry ya kak.” Sambil menunduk.
ferdi yang gak bisa maksa gadis itu lagi, langsung mengangkat wajah erza dengan lembut, lalu menatap gadis itu tepat di manic matanya yang coklat terang dan berkata “ ok deh kalo lo gak bisa. Gue terima kok. Tapi next time kalo gue ajak lo, lo harus ikut ya?.” sambil tersenyum kemudian berdiri dari tempat duduknya.
“ok deh kak.” Kata erza sambil mengacungkan jempolnya dan tersenyum.
tiba-tiba… ferdi mendekatkan kepala erza ke dadanya yang bidang lalu mencium kening gadis itu tanpa mempedulikan putra di samping erza yang mengepalkan tangannya saking geramnya dan penghuni kantin yang kaget dengan tingkahnya apalagi rico dan restu yang tau dengan hubungan putra dan erza, sambil tersenyum dia berkata “dah putri tidur yang cantik. Gue akan nunggu lo.” Lalu pergi meninggalkan erza yang mukanya memerah saking malunya.
tiba-tiba, putra mendadak bangkit dari tempat duduknya meninggalkan erza yang bingung dengan tingkahnya disusul oleh rico dan restu di belakangnya. Selvi yang melihat itu, tersenyum penuh rahasia dan berkata “gue ke kelas dulu ya. besok gue ke rumah lo kan? Gue boleh bawa teman gak? Dia anak renang juga kok.”
“boleh kok. Ok deh. Entar gue telpon.” Kata erza tersenyum.
“sip.” Lalu pergi meninggalkan erza dengan perasaan senang. Menuju kelasnya.
“besok, akan ada dua pangeran yang menangisi kepergian lo za. Dan besok, dua pangeran itu akan saling bertengkar gara-gara lo! Hahahaa.” Batin selvi dalam hati.

“lo berani banget cium kening erza di depan putra fer! Tuh cewek pacarnya putra tau!.” Kata temannya ketika mereka sampai di kelas.
“pacar ya? kok erza merasa biasa aja waktu gue deketin? Gak mungkin deh mereka pacaran. Kata siapa dia pacar putra?.” Tanya ferdi.
“gue denger-denger sih gitu fer. Udah lo gak usah deketin erza deh gue saranin.” Saran temannya.
“gue sayang sama erza dan gue harus milikin dia bagaimanapun caranya! Gue akan buat dia gak bisa lepas dari gue!.” tekad ferdi berapi-api.
“gimana caranya coba?.” Kata temannya penasaran.
“liat aja entar. Pokoknya jangan heran entar erza nempel sama gue kayak perangko.” Kata ferdi penuh rahasia.
“next time lo lolos za dari rencana gue, liat aja entar, gue akan buat lo gak bisa lepas dari gue!.” tekad ferdi dalam hati.

setelah setengah hari berada di sekolah, akhirnya bel pulang “bernyanyi” juga. Anak- anak yang senang karna besok tahun baru, langsung cepat-cepat keluar termasuk erza cs. Pas dia menuju parkiran, tiba-tiba dia melihat ferdi berdiri di depan mobilnya dengan tangan satunya di belakang, penasaran, dia mendekati ferdi dan berkata “ada apa kak? Kakak mau ngomong apa?.” Tanya erza.
ferdi langsung memberikan serangkaian bunga mawar putih segar entah nyolong dari mana di depan erza sambil berlutut, kemudian menatap erza dalam dan berkata “ini bunga buat lo. Gue gak tau lo suka bunga apa. Tapi yang jelas, bunga ini cocok untuk lo za. Gue baru kali ini ngasih cewek bunga za. Lo cewek beruntung.” Sambil tersenyum manis.
“hiyaaa!!!! Gue mau bunga itu! Erza lo beruntung banget!.” Teriak seorang gadis sambil gigit ujung sedotan dengan penuh napsu karna iri melihat erza dikasih bunga oleh cowok pujaannya. Dan diangguki oleh yang lain.
putra yang baru datang dan melihat kejadian itu, langsung mendekati erza dan berkata “erza! Lo pulang bareng gue.” Sambil menarik erza.
“mobil gue gimana? Lo gak liat apa gue lagi ngobrol dengan kak ferdi?!.” Teriak erza sambil berusaha melepas cekalan tangan putra
“gue liat tapi gue gak peduli!  Kalo lo gak mau, gue akan…” kata putra menggantung.
“akan apa? Lo akan bunuh diri? Silahkan! Gue malah bersyukur lo bunuh diri! Karna gak ada yang bikin hidup gue kayak neraka lagi!.” Teriak erza ketus.
putra langsung menarik gadis itu di pelukannya, lalu berbisik “liat aja entar di rumah sayang.” lalu meniup telinga erza kemudian melepas pelukannya.
kemudian putra berjalan di depan ferdi dengan tatapan tajam, ferdi yang melihat itu, juga menatap tajam tanpa mempedulikan erza yang bingung dengan tingkah mereka.
“kayaknya akan ada segitiga nih antara mereka bertiga, beruntung banget erza ya.” kata temannya.
‘iya.. gue iri deh.” Sahut temannya yang lain.
erza mendekati ferdi tanpa mempedulikan ancaman putra yang melaju meninggalkan sekolah, lalu mengambil bunga itu dan berkata “makasih kak. Bunganya harum banget. Erza suka.” Sambil tersenyum manis.
“sama-sama za. Hati-hati yah. Gue duluan.” Kata ferdi meninggalkan erza.

“hati-hati lo za. Entar lo dimakan putra lagi dirumah.” Kata rico bareng restu entah darimana langsung berbisik di telinga erza yang membuat gadis itu kaget.
“astaga! Kayak setan lo kak. Putra makan gue? emang gue makanan apa?! Udah mending kakak dekatin arny aja tuh. Soalnya arny ada cerita dia lagi di dekatin cowok lain. Entar dipacarin lo kak.” Kata erza yang sukses membuat rico mendekati arny yang asyik ngobrol dengan temannya.
“beneran za ada yang dekatin arny?.” Tanya restu yang berdiri di samping erza.
“kakak diam aja yah. Sebenarnya sih gue boongin kak rico ka. Hahahahaha.. gue duluan ya kak. Selamat taun baru.” Kata erza tertawa.
“gila lo za. Selamat taun baru juga. Salam sayang dari gue buat calon suami lo si putra yah. hahahaa.” Kata restu ngakak melihat erza mencibir.
‘kalo gitu kasih salam sendiri aja deh kak. Males bener ngomongnya.” Kata erza sambil menuju mobilnya dan melaju meninggalkan sekolah

“putra kenapa sih?! Marah-marah gak jelas?! Terserah gue dong mau dekat sama siapa, dia goda cewek lain aja gue gak marah! Malah gue dukung 100% tingkah dia itu! bunga dari kak ferdi harum banget deh” kata erza ketika sampai ke rumahnya.

ketika dia masuk ke dalam rumahnya, tidak ada tanda-tanda adanya putra di rumah. Erza yang melihat itu bingung sendiri, lalu dia masuk ke dapur untuk menaroh bunga pemberian ferdi di pot kaca berisi air dan meletakkan di meja makan.  Lalu dia melihat sebuah memo menempel di pintu kulkas, penasaran apa isinya, dia membaca
“temuin gue ke kolam renang sekarang.”
“ngapain sih tuh anak nyuruh gue ke kolam renang? Gue datang gak yah? Gak usah deh, entar gue kenapa-napa lagi.” Kata erza sambil merobek memo itu lalu membuangnya ke bak sampah.

tapi, penasaran erza lebih tinggi dari ketakutannya, membuat dia mendatangi putra ke kolam renang dan kaget ketika putra ternyata bersembunyi di balik pintu taman lalu menariknya dan menceburkan diri mereka ke kolam renang.
erza yang masih memakai baju sekolah waktu diceburkan putra, kontan langsung mencoba berenang ke tepi, tapi pinggangnya di pegang putra erat di belakang membuat dia tak bisa kemana-mana. Melihat itu, putra langsung meletakkan kepalanya di bahu erza sambil mengetatkan pelukan di pinggangnya. Sambil berbisik dia berkata “mana bunga pemberian ferdi, sayang? lo lupa kita dijodohin?.” Lalu meniup telinga erza sehingga gadis itu merasa geli.
“emang mau lo apain tuh bunga? Gue suka ama bunga itu. Gue gak lupa tuh, sangat ingat banget! Tapi bukan berarti gue gak bisa dekat sama cowok lain kan?.” Tantang erza sambil memegang tangan putra untuk melepas cekalan dipinggangnya.
“gue bisa beliin segerobak bunga mawar putih yang jauh lebih harum dari pemberian ferdi za! Kata siapa lo boleh dekat sama cowok lain kalo udah dijodohin sama gue sayang? gak ada peraturan seperti itu.” Sambil mencium rambut erza yang basah karna terendam air lalu meniup tengkuknya.
“astaga kak! Udah deh lepasin gue kenapa? Gue masih pake baju sekolah! Elo beliin gue segerobak bunga mawar putih buat gue gak akan ngaruh put! Lo dekat sama cewek aja gue gak sewot, kenapa gue dekat sama cowok lain lo kayak gini?! Gue gak suka! Huaaa…lepasinn….” Teriak erza.
“justru lo kelihatan lebih seksi pake baju sekolah pada saat kayak gini za. Coba deh lo balik dan liat gue za.” Pinta putra tanpa mempedulikan teriakan erza.
dengan polos binti lugu, erza berbalik dan menatap tepat di manic mata putra yang berwarna hijau terang, seolah terbius dengan tatapan matanya, erza membiarkan putra menyentuh bibirnya dengan tangannya yang bebas dan putra mendekatkan wajahnya ke erza tanpa perlawanan hingga akhirnya…
ciuman di tengah kolam! *huaaa gue mau!*

Putra melepas ciumannya dan menatap mata erza yang berwarna coklat terang, lalu berkata “ lo milik gue za. Gue gak akan biarin lo sama cowok lain.sampai waktu terpaksa memisahkan kita berdua. Apabila itu terjadi salah satu dari kita, berjanjilah untuk saling menunggu satu sama lain.” Kemudian dia melepas pelukannya dan berenang ke tepi membiarkan erza menatapnya dengan tatapan bingung lalu mengelus bibirnya yang di sentuh putra.
“shit! Kenapa gue terbius dengan matanya sih?! Dia ngomong apaan sih? Kok kayak mau pergi jauh gitu? ngapain gue mikirin itu? Seharusnya kan gue senang dia akhirnya ada rencana untuk pergi jauh.” Kata erza jengkel sambil berenang ke tepi.

sadar hari sudah malam, erza buru-buru masuk kamar lalu pergi mandi tanpa mempedulikan putra memegang figura potonya waktu dia masih kecil

Sejam “konser” di kamar mandi, keluarlah erza dari kamarnya dengan memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan dan rambut basah. Ketika dia sedang bercermin, hpnya berbunyi dan dia tersenyum melihat siapa yang nelpon, “halo kak. Ada apa?.” Tanya erza sambil meletakkan sisirnya.
“enggak apa-apa. Bagaimana bunganya? Lo suka kan? Baru aja gue kirimin tuh.” Kata ferdi di seberang sana.
“kakak ada ngirim bunga buat erza? Kapan?.” Tanya erza bingung.
“entar lo juga tau. Udah dulu ya za. Kalo bunganya udah nyampe. Sms gue aja.udah dulu ya za. Gue mau futsal dulu” Kata ferdi berteka-teki.
“huh! Yaudah deh.selamat futsal aja kak.” Kata erza tersenyum lalu menutup telponnya dengan perasaan bahagia.

baru sedetik dia mematikan telpon, tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi, erza langsung keluar kamar untuk membuka pintu, tapi terlambat karna putra lebih dulu membuka pintu rumah sambil berbicara dengan seseorang.
penasaran siapa yang diajak putra bicara, erza mendekatinya dan bingung melihat putra menutup pintu sambil memegang kiriman bunga mawar putih yang cantik. “tuh bunga dari siapa put?.” Tanya erza.
“dari fans lo, tuh ambil sana. Penuhin aja rumah ini dengan bunga mawar putih! Dia kira nih rumah kebun bunga apa?!.” Kata putra sewot sambil memberi bunga ke tangan erza dengan hati dongkol.
“lo kenapa sih?! Kak ferdi Cuma ngasih bunga aja sewot setengah mampus! Entar besok-besok dia kasih gue cincin nikah elo mau ngapain?.” Tantang erza.
“gue bakal bilang sama ortu gue untuk segera lamar lo dan kita langsung nikah!.” Kata putra puas.
“cuih! Emang gue mau nikah sama cowok tengil macam lo?.” Kata erza berkacak pinggang.
“emang gue peduli lo setuju atau kagak gue nikahin lo? Taroh tuh bunga sekarang sebelum gue lempar ke bak sampah dan lo temanin gue bentar.” Perintah putra.
“iya..iya bawel!.” Gerutu erza sambil meletakkan bunga pemberian ferdi dengan hati senang di vas bunga cantik yang berisi air dan dia bawa ke kamarnya.
putra yang melihat tingkah erza, mengepal tangannya dengan penuh geram, lalu dia mengelus dadanya sambil berkata “sabar put, sabar… buat erza terkesan sama lo. Ferdi boleh kasih bunga mawar putih sampe habisin stok toko bunga, tapi dia tetap kalah sama lo.” Sambil menyemangati dirinya sendiri dan tersenyum mengingat rencananya untuk tahun baru bareng erza.

“jadi gak put? Gue udah siap nih. emangnya kemana sih?.” Kata erza keluar dari kamarnya dengan memakai celana jins dan baju kaos pendek berwarna biru malam dengan sepatu kets andalannya dan tas ransel.
“entar lo juga tau. Yuks.” Kata putra sambil mengulurkan tangannya.

Sepanjang perjalanan, erza yang penasaran diajak putra kemana, Cuma diam sambil melihat macetnya mobil-mobil di depan mereka. Putra Cuma tersenyum manis membayangkan rencananya akan berhasil.

Selama 2jam terjebak macet, akhirnya mereka sampai di suatu tempat. Erza yang penasaran setengah mati tiba-tiba matanya di tutup dengan saputangan dan tangannya dipegang oleh putra. Erza yang kaget dengan perlakuan putra berkata “lo mau ngapain gue?! dibuka dong, gue takut gelap! Gue gak bisa liat jalan!.” Sambil histeris dan memegang tangan putra erat.
“putra tersenyum dengan tingkah erza, berkata “ntar lo juga tau. Gue gak akan tinggalin lo kok. Bentar lagi nyampe.” Sambil nuntun erza.

ketika sampai di suatu tempat, putra menarik kursi dan mendudukkan erza. Kemudian dia membuka ikatannya di mata erza. Erza terpesona dengan apa yang dilihatnya.

sebuah taman bunga yang indah yang diterangi oleh cahaya temeram dan mereka duduk di samping danau yang dihiasi oleh lilin-lilin di atas air. Ditemani oleh lagu-lagu romantic pilihan putra di speaker yang letaknya agak jauh dari taman yang menambah keromantisan tempat ini.
putra tersenyum dengan tingkah erza yang terpesona dengan kejutannya, lalu berkata “kita kan belom makan za. Lo mau makan apa? Sosis?.” Sambil membalik daging di panggangan barbeque.
“apa yang lo bikin deh. Sini gue bantuin.” Kata erza sambil bangkit dari tempat duduknya dan membantu putra.

setelah selesai, mereka membawanya ke meja makanyang diterangi oleh lilin dan duduk berhadapan yang disampingnya danau yang tenang ditemani oleh lagu romantic. Sambil memandang langit yang penuh bintang, erza berkata “lo dimana nemuin taman secantik ini? Lo nyiapinnya kapan put?.” Lalu mengalihkan tatapannya ke wajah putra.
“ada deh. Gue kalo sumpek suka kesini. Bagus kan? Coba liat dibelakang lo deh.” Kata putra sambil menunjuk belakang putra.
penasaran, dia menengok kebelakang dan melihat taman kecil bunga tulip aneka warna yang disusun dengan rapi yang di tengahnya ada lampu taman menyinari taman kecil itu. Tersenyum, dia berkata “makasih ya put. Ini tahun baru terindah yang gue pernah rasain.” Sambil tersenyum manis sekali.
“gue lupa kalo erza punya senyum semanis ini. Semoga senyum dia hanya untuk gue, bukan untuk cowok lain.” Harap putra dalam hati.
“eh.. bentar lagi kembang api. Kita makan dulu yuk. Baru kita nyalain kembang api. Gue bawa banyak.” Kata putra sambil makan dengan lahap *ketahuan bener lo lapar put. -,-“.*
erza mengangguk dan mulai makan dengan hati senang.

setelah selesai, putra bangkit dari duduknya dan berjalan menuju mobilnya, kemudian dia kembali lagi dengan membawa sekantong kembang api ukuran besar dan mulai menyalakannya.
erza yang melihat itu, tersenyum senang dan mulai mengambil kembang api yang satunya lalu menyalakannya.

ketika jam 12 malam tepat, terlihat sebuah kembang api besar di atas langit yang membuat erza berteriak kegirangan akhirnya bisa melihat kembang api tahun baru. Putra yang melihat itu Cuma tersenyum.

“put, gue ngantuk. Hoaammm.. toh kembang api tahun baru udah keluar. Pulang yuk” ajak erza sambil menguap karna lelah memainkan semua kembang api yang putra beli.
“ok deh. Lo mau tidur disini atau dirumah?” Kata putra sambil memapah erza yang sempoyongan menuju mobilnya saking ngantuknya.


“tuh peralatan gimana nasibnya? disini kita tidur dimana? Dirumah aja deh.” Tanya erza ketika sudah di mobil putra
“gue lupa. Kalo disamping taman ini ada vila gue.ntar pembantu gue ada yang beresin. Lo liat ada rumah gede kan di situ? Itu vila gue.” kata putra sambil menunjuk sebuah rumah besar.
“gue liat kok.” Kata erza singkat lalu tertidur di pundak putra yang sedang menyetir.
putra tersenyum melihat erza tertidur lalu membawa mobilnya dengan kecepatan penuh.

Setelah sampai kerumahnya, putra membangunkan erza dari tidurnya, tapi karna susah dibangunin, akhirnya putra menggendong erza dan membawanya ke kamar lalu dia menyelimuti erza dan mencium keningnya. Tersenyum, dia menutup pintu kamar erza lalu ke kamarnya dan langsung tidur tanpa berganti pakaian.

                        ☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼


pagi hari….
tiba-tiba hp putra berbunyi, dengan mata sangat mengantuk, putra mengangkat telponnya tanpa melihat siapa yang nelpon kemudian berkata “halo? Ini siapa ya?.” dengan suara mengantuk.
“lo tidur jam berapa put?! Ini gue, restu. Jadi gak jalan hari ini?.” Tanya restu di seberang sana.
“Astaga! Gue lupa! Jadi tapi diundur aja yah. Jam 11 gimana? Gue tidur jam 1 pagi. Sorry.” Kata putra dengan suara menyesal.
“elo itu ya! iya deh. entar gue kasih tau rico. Bye put.” Kata restu kemudian menutup telpon.
“jam berapa sih? Baru jam 7 pagi. Tidur lagi ah.” Kata putra sambil memeluk guling dan tidur lagi.

sekitar jam setengah 11 pagi, putra bangun dari tidurnya dan membereskan tempat tidur. Lalu dia mengambil hpnya dan mengirim sms kepada restu “gue kerumah lo dulu ya. baru berangkat bareng.” Setelah mengirim sms, dia keluar kamarnya dan mengetok kamar erza “za…. Bangun woy!.”
tak ada sahutan, putra masuk ke kamar erza yang tak terkunci dan kaget dengan apa yang dilihatnya.
erza baru keluar dari kamar mandi dengan memakai baju handuk yang berwarna biru malam dengan rambut basah dan kaget melihat putra di kamarnya kemudian….


“KYAAA!!!! LO NGAPAIN DISINI?! KELUAR!.” Teriak erza sambil mengambil sandal yang dia pakai dan melemparnya ke putra.
“duilee… baru bangun udah dapat pemandangan indah. Ga usah galak gitu dong sayang, Toh entar 5 atau 10  taun lagi gue akan liat semuanya.” Kata putra sambil mengambil sandal yang di lempar erza kemudian menatap gadis itu dengan tatapan mesum.
“lo! Keluar! Kalo kagak gue teriak nih! MPOK SURTI!!!! ADA MALING MASUK KAMAR ERZA MPOK!.” Teriak erza gila-gilaan.
putra kaget dengan teriakan erza, langsung menutup mulut erza dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang pinggang erza kemudian berdiri di belakang sambil tersenyum manis ketika mpok surti datang tergopoh-gopoh sambil membawa sapu.
“ada apa mbak erza? Malingnya lari kemana? Kok ada mas putra? Wah….. mpok ganggu kalian berdua yah. Maaf deh.. udah terusin aja mas putra.” Kata mpok surti malu-malu sambil menutup pintu kamar erza.
setelah mpok surti menutup pintu, kemudian dia melepas tangannya di mulut erza dan di pinggangnya. Erza menatap geram dan berkata “lo bikin mpok surti mikir yang enggak-enggak kan?! Keluar lo dari kamar gue!.” sambil menarik tangan putra keluar dari kamar.
“gue gak dikasih sesuatu nih?.” kata putra sambil mengelus bibir erza ketika di luar pintu kamar.
“cium sama tembok sana!.” Kata erza dan BUK! Pintu dibanting di depan muka putra,
putra ngakak melihat tingkah erza, lalu masuk ke kamarnya untuk berganti pakaiannya.

“putra gila! Sinting! Gak beres! Tengil! Sengak! Monster! Seenaknya masuk kamar cewek! Bener-bener deh!.” Kata erza geram sambil mengambil hpnya dan menelpon selvi.
“sel, lo dimana? Jadi gak kerumah gue?.” Tanya erza ketika telponnya di angkat selvi.
“jadi kok. Gue lagi siap-siap. Tunggu aja. Gue bareng tari boleh gak?.” Tanya selvi.
“boleh banget. Silahkan aja. Dah dulu ya.” kata erza memutus telponnya.

Ditempat lain…
“gimana?.” Tanya tari ketika selvi memutus telponnya.
“beres. Lo lakuin aja. lo dendam juga kan sama dia?.” pancing selvi.
“banget!.” Kata tari penuh geram.


ketika erza selesai berganti pakaian, dia keluar kamar dan melihat putra duduk termenung sambil memainkan hpnya di ruang keluarga, lalu dia mendekat “lo gak jadi jalan sama ka rico dan ka restu?.” Tanya erza.
“gue pengen.. tapi hati gue gak tenang ninggalin lo za. Apa gue batalin aja yah?.” Tanya putra dengan wajah bingung.
“jangan! lo jalan aja deh. Teman gue mau kesini.” Kata erza..
“justru karna gue tau siapa teman lo yang mau kerumah, gue gak tenang za!.” Teriak putra dalam hati.
“yaudah deh. Kalo ada apa-apa. Telpon gue aja. tadi mpok surti udah pulang.” Kata putra keluar dari rumah diikuti erza.
“iya….” Kata erza dengan senyum.
“beneran? Gue gak tenang erza! Feeling gue bilang akan ada sesuatu sama lo.” Kata putra sambil menatap erza cemas.
“pikiran lo negatif mulu sih. Udah sana masuk mobil.” Kata eza mendorong putra masuk dalam mobilnya.
merasa kalah, putra akhirnya menjalankan mobilnya dengan harapan semoga gak terjadi apa-apa.

tapi,,,, kenyataannya gak seperti itu….

ketika putra sudah menghilang dari rumahnya, erza langsung masuk ke dalam kamar dengan hati riang karna senang bisa memakai baju renang yang dia beli.
ketika selesai memakai baju renang one pieces berwarna biru malam dengan bagian punggung terbuka dan rambutnya yang panjang menutupi punggung erza yang terbuka, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, cepat-cepat dia keluar dan menengok di balik lubang pintu siapa yang datang, ketika yang dilihatnya selvi dan tari, dia tersenyum sambil membuka pintu dan berkata “eh kalian dah datang, ayo masuk.” Dengan ramah dia membiarkan mereka masuk tanpa curiga sedikitpun.
“hei za. Wah sudah siap lo ya?.” kata selvi ramah sambil masuk dalam rumah erza.
“iya… lo ke kolam renang aja dulu. Gue mau siapin minum dulu.” Kata erza menuju dapur.

“Serius sel lo mau lakuin ini?.” Kata tari.
“Serius! Gue kalo mau sesuatu, gue gak ada kata mundur! Termasuk hancurin orang! Lo kalo mau mundur sekarang bisa kok.” Kata selvi tenang sambil melakukan pemanasan di kolam renang erza.
“gue gak akan mundur sel! Setelah dia nyakitin gue dan orang yang gue sayangi!.” Kata tari geram.

melihat erza datang sambil membawa baki berisi minuman, mereka menghentikan diskusi dan berkata “eh za. Kolam renang lo bagus juga. Lo tidur dengan siapa disini?.” Pancing selvi
“gue tidur sama pembantu gue, pembantu gue kebetulan lagi pulang.” Dusta erza.
“jangan sampe ada yang tau gue serumah dengan putra, bisa mampus gue!.” kata erza dalam hati.
“oh gitu… ortu lo kemana?.” Tanya tari sambil pemanasan.
“ortu gue lagi di singapura. Silahkan minum tuh airnya.” Kata erza
“makasih za. Eh ..lo sering latihan loncat dimana? Kok gue gak liat ada papan loncat disini?.” Kata selvi sambil minum.
“gue sering loncat disitu tuh.” Kata erza sambil menunjuk balkon kamarnya.
“gila lo za!.” Kata selvi berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengelilingi pinggir kolam.

melihat selvi berdiri, erza dan tari ikutan berdiri dan berjalan di pinggir kolam, tiba-tiba..

BYUR! Selvi dengan sengaja mendorong erza ke kolam renang , erza yang kaget dengan tingkah selvi, langsung berusaha berenang ke tepi. Tapi terlambat, karna selvi dan tari ikut menceburkan diri ke kolam sambil mendekati erza dan tari memegang kaki erza agar tidak bisa berenang lagi sedangkan selvi memegang kedua tangan erza  serta mulutnya agar dia tak bisa berteriak dan menenggalamkan erza di bawah air.
sambil tersenyum licik karna erza tak bisa bergerak dan berada di bawah air, dia berkata “gimana rasanya za? Sakit kan? Sama kayak gue za! Mungkin lo bertanya-tanya dalam hati kenapa gue jahat sama lo, sedangkan kita baru kenal, jawabannya adalah, karna gue gak suka lo dekat sama putra! Gue suka sama dia! lo ingat gak putra nanya ma gue pas sama lo, kalo dia ngerasa pernah ngobrol ma gue, gue jawab enggak kan? Sebenarnya gue boong za. Gue pernah ketemu dia di café dan gue jujur terpesona ama ketampanan dia! dan dia deketin gue, ajak ngobrol, terus pas gue izin keluar bentar, dia malah ninggalin gue! lo bayangin aja sakitnya gimana ketika lo merasa di atas awan karna seseorang, terus lo jatuh dengan keras ke tanah karna orang itu Cuma mainkan lo?! Kayaknya lo gak pernah ngerasain deh, lo terlalu cantik untuk diabaikan oleh mereka, termasuk putra!.” Sambil melirik erza yang berusaha melepas cekalan tangannya sambil menatap tajam.
“gue juga sel! Lo tau za kenapa gue ikutin selvi? Jawabannya adalah, lo tau pelatih renang kita kan? Gue deket  sama pelatih renang kita dan gue suka sama dia! tapi nyatanya adalah, dia selalu cerita soal lo ketika kami ngobrol dan dia bilang dia jatuh cinta sama lo! Lo ngerasain deh gimana rasanya lo dekat ma cowok dan lo suka ma dia, tapi dia malah suka ma orang lain?! Terus dia bilang mau nembak lo, gue dukung aja walau gue sakit za! Tapi, pas dia nyatain cinta sama lo, lo malah nolak dia dengan alasan dia terlalu tua untuk lo! Kalo gue gak semangatin dia, tuh cowok akan bunuh diri gara-gara lo za!.” Kata tari geram.

di rumah restu…
putra yang sudah sampai di rumah restu, merasa akan ada terjadi sesuatu dengan erza, dia mondar mandir sambil memainkan handphonenya, rico yang bingung dengan tingkahnya berkata “lo kenapa put? Muka lo kayak cemas gitu?.”
“gue merasa ada sesuatu dengan erza! Feeling gue udah gak enak mulai dari gue mau kesini ric! Arrgghh!!.” Teriak putra frustasi sambil mengacak rambutnya.
“tenang put. Semoga saja dia gak apa-apa. “ kata rico menenangkan putra.
“gue gak bisa tenang! Res, gue gak ikut ya? gak apa-apa kan? Mungkin lain kali.” Kata putra sambil mengambil kunci mobilnya yang dia letakkan di meja kemudian lari menuju mobilnya dan ngebut
“putra kenapa ric? Muka dia kayak cemas gitu, baru kali ini gue liat dia kayak gitu.” kata restu yang bingung.
“dia khawatir dengan erza. Moga tuh anak gak apa-apa.” Harap rico

“gue gak tau kenapa, gue ngerasa lo dalam bahaya za. Tunggu gue.” kata putra sambil menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah erza.


dirumah erza…
“ini anak kita apain sel?.” Kata tari ketika melihat erza sudah mulai lemas dalam kolam belum lagi cuaca sangat panas.
“kita jalankan rencana kita.” Kata selvi sambil menarik erza ke pinggir diikuti dengan tari yang masih memegang kakinya.
dan.. BUK! Kepala erza dibenturkan selvi di dinding ke kolam renang berkali-kali membuat kepala gadis itu mengeluarkan darah banyak sekali. Kemudian selvi melepas tangannya yang menutup mulut erza dan menarik rambut panjang erza membuat gadis itu merintih, kemudian mendekatkan kepalanya di samping erza dan berbisik “ada pesan terakhir tuan putri?.” Dan BUK! Kepala erza dibenturkan lagi.
“putra, help me.” Kata erza lemah dan akhirnya pingsan.

tari yang panic melihat erza gak bergerak dan pinggir kolam renang dipenuhi darah, berkata “sel!. Bagaimana nih?.” kemudian dia melepas pegangannya di kaki erza.
“kita angkat kemudian serahkan semuanya dengan gue. gue merasa bentar lagi aka nada yang ada datang.” Kata selvi sambil keluar dari kolam renang dan mengangkat erza yang mengapung.

kemudian dia mengikat tali di tiang kolam renang dan memasukkan kepala erza dalam tali tersebut kemudian mengikat kaki dan tangan erza serta meletakkan gadis itu mepet di pinggir kolam dengan berkalung tali. Tari yang bingung berkata “tuh anak mau lo apain sel?.”
“kalo dia bangun, terus dia bergerak dikitt aja, bakal langsung jatuh ke kolam lagi dan dia akan mati tergantung di kolam! Hahahahahaha.” Tawa selvi licik.
“lo gila sel! Psikopat! Lo mau dia mati?!.” Kata tari kaget sambil berusaha melepas ikatan di tangan erza tapi di tahan selvi.
“gue gak mau lo ngacauin rencana gue! gue pengen pangeran dia nyesal apa yang dia lakuin ma gue! pake baju sekarang dan kita cabut!.” Kata selvi

mereka cepat-cepat berpakaian dan selvi mendekati erza yang wajahnya sudah pucat karna kehabisan darah dan dehidrasi karna hari sangat panas.
“pangeran lo gak bisa selamatin lo za. Lo akan jadi putri tidur selamanya.” Sambil tersenyum sinis dan pergi dari rumah erza.

mereka menutup pintu rumah erza dan berlari menuju mobil selvi kemudian keluar dengan kecepatan penuh.

putra baru datang ketika mobil selvi keluar dari rumahnya, bingung antara pengen mengejar selvi atau mendatangi erza, dia akhirnya memilih mendatangi erza dengan perasaan kalut.

keluar dari mobilnya, putra langsung masuk dalam rumah dan berteriak manggil nama erza, entah kenapa, perasaannya mengatakan erza berada di kolam renang, ketika dia sampai di kolam renang tiba- tiba…

“za lo dima…ASTAGA ERZA! Bangun za! Buka mata lo za! Jangan tinggalin gue!.” teriak putra sambil berlari mendekati erza kemudian berlutut melepas ikatan di leher erza dan kaki serta tangannya lalu memeluk gadis itu.
“please za, bangun. Jangan tinggalin gue. gue sayang sama lo za! Seharusnya gue gak tinggalin lo. Ada disini buat lo.” Sesal putra kemudian mencium kening dan pipi berkali-kali dengan harapan semua ini hanya mimpi dan erza akan bangun sambil mengomel karna sudah melakukan hal semena-mena. “za… gue terima lo marah kek, jambak kek, nyumpah kek, yang penting lo bangun. Please za.” Kata putra sambil mencium bibir gadis itu. Tapi nyatanya, erza tetap diam membisu, tak bergerak apalagi ngomel. Darah mengucur semakin banyak di kepala erza membasahi kemeja putra yang putih.  putus asa, putra meneteskan air matanya dan mengenai wajah erza yang sudah putih saking kekurangan darah.

tanpa putra sadari, erza meneteskan air matanya dan…….



Top of Form
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar