Laman

Sabtu, 02 Maret 2013

Jatuh Cinta sama Lo?! NO WAY! PART 2 - Paksaan


JATUH CINTA SAMA ELO?! NO WAY! PART 2 : PAKSAAN

            “kamu jangan kayak anak-anak dong eza! Ayo buka pintunya!.” Kata mama erza di depan pintu kamar anaknya.
           
            “eza gak mau di jodohin ma! Memangnya eza gak bisa cari jodoh sendiri jadi mama repot-repot carikan jodoh buat eza?! Sekali eza bilang enggak, tetap enggak!.” Kata erza ngotot di dalam kamar.
mamanya yang tau sifat anaknya yang keras kepala Cuma bisa menghela napas dan berkata “ok kalau begitu. Jangan salahkan mama kalau semua jadwal les kamu seperti berenang, karate, piano,nyanyi, bulu tangkis akan mama hentikan mulai hari ini dan yang tersisa hanya les bahasa inggris dengan bimbingan belajar.  Bagaimana nyonya eza?.” Ancam mamanya dengan ekspresi puas di balik pintu.
mendengar jadwal lesnya dipertaruhkan, erza langsung keluar kamar dan berkata
            “ kok mama begitu sih? Itu sama saja dengan memaksa kehendak mama sendiri! Eza enggak mau ma. Kenapa sih mama ngotot banget buat jodohin eza?”
            “ini adalah janji konyol mama dengan tante Jennifer, sahabat mama waktu SMA dulu. Kami dulu pernah janji kalau kami menikah dan punya anak pertama yang satu cewek dan satu cowok, maka akan kami jodohkan supaya kami bisa besanan. Dan kemarin dia baru pulang dari Negara suaminya,di jerman dan menelpon mama untuk menagih janji itu. Kamu kan tau mama bukan tipe orang yang suka ingkar janji. Jadi mama iyakan dan langsung pulang hari ini untuk bilang itu ke kamu. Dan dia hari ini atau lusa  mau ke rumah kita jam 8 malam tepat. Bagaimana sayang?.” Kata mamanya memohon.
mendengar penjelasan mamanya, erza Cuma menghela napas dan berkata “eza gak punya pilihan lain nih?.”

            “punya kok. Kamu bisa menolak perjodohan ini, tapi kamu akan kehilangan semua jadwal les kesukaan kamu dan kamu harus focus dengan kedua les itu saja dan kamu harus pindah dari bandung dan ikut mama dan papah ke singapura dan harus siap ikut kemanapun kami pindah. Tapi,….”

            “tapi apa ma?.”
“kalau kamu mau ikut perjodohan ini, kamu akan mama ijinin ikutin semua les kesukaan kamu dan kamu gak akan mama paksa lagi untuk ikut mama dan papah pindah ke singapura dan mama ijinin kamu tinggal di Indonesia selama kamu inginkan. Syaratnya ya kamu harus mau mama jodohkan.  Bagaimana?.” Kata mama erza dengan ekspresi puas melihat anaknya mati kutu.
            “kenapa semua yang gue suka dijadikan sandera gini sama nyokap?! aishhhh…. Masa gue harus ngelepas semua les yang udah gue jalani waktu kelas 1 SMP hanya karna gue gak mau tunangan? Dan gue akan tinggal disini selama gue inginkan. Gue iyain aja deh… toh entar gue bisa cari alasan lain waktu atau selalu bikin ribut sama tuh cowok agar hubungan konyol ini diputusin aja. Kalau nyokap gak mau, mending nyokap aja yang tunangan sama tante Jennifer deh!.” Kata eza dalam hati
            “yaudah ma, eza mau tapi ada syaratnya?.” Kata erza serius
mama erza yang tau kalau ini akan berhasil tersenyum senang dan berkata “ apa syaratnya sayang?.”
            “kalau misalnya eza gak ada kecocokan lagi dengan tuh cowok. Eza akan mutusin hubungan tunangan ini. Biar mama gak setuju, eza akan lakuin itu. Bagaimana ma?.”
Kalau yang tadi eza yang mati kutu karena ancaman mamanya, sekarang mamanya yang mati kutu dengan kesepakatan eza. Setelah berpikir keras, mama nya berkata  “ ok. Mama gak akan maksain kamu untuk lanjutin tunangan ini kalau misalnya gak berjalan sesuai keinginan mama.”
“deal ma?.” Kata eza sambil mengulurkan tangannya karena merasa menang.
“Deal. Dan sekarang kamu harus ikut mama.” Kata mamanya sambil menarik erza keluar
“kemana ma?.”
“keliling mall buat entar malam dan kamu jangan protes.” ancam mama eza ketika melihat anaknya menghela napas berat dan mengikuti mamanya keluar dari rumah.
*Sementara itu, terjadi peperangan di rumah putra…..*
“ma! putra enggak mau! Memangnya putra kurang ganteng apa jadi mama mencarikan jodoh buat Putra?! * pede benar ini anak -,-“ *
Mamanya yang sudah mengira akan jadi begini berkata “ kamu enggak setuju di jodohkan dengan anak tante meisza? Dia cantik lo sayang. Pasti kamu suka deh.”
“biar mama bilang dia cantik kek, dia manis kek, putra enggak mau!.”
“ok kalau kamu enggak mau. Mama gak akan maksa.. tapiiii…….” Kata mamanya sambil memandang putra
“tapi apa ma?.” Kata putra heran
“Semua fasilitas kamu mulai dari mobil, kendaraan, hp, kartu kredit akan mama cabut dan besok mama akan kesekolah untuk memindahkan kamu sekolah di jerman temanin nenek kamu di daerah pedesaan dan kamu gak mama ijinin pulang ke Indonesia sampai lulus SMA di jerman sana dengan nilai sempurna dan kamu harus masuk Freie Universität Berlin dengan nilai yang sempurna juga.  Bagaimana?.” Kata mamanya puas sambil menyebutkan salah satu universitas di jerman yang sangat susah di tembus.
mendengar ancaman mamanya, membuat putra berpikir seribu kali untuk menolak. Kemudian sambil menghela napas putra berkata “ ok deh ma, putra mau di jodohin. Tapi putra dapat apa ma? Kan sama aja mama ngorbanin putra untuk hal aneh macam gini. Harus ada kompensasinya dong.” Kata putra genit.
mamanya kaget mendengar ucapan putra kemudian sambil tertawa dia mengacak rambut putra dan berkata “ mama enggak akan maksa kamu lagi untuk pindah ke jerman dan bujuk semua keluarga di sana agar mereka menerima keputusan kamu dan kamu boleh memilih kuliah yang kamu inginkan.”
“heumm.. kayaknya cukup adil ma. Ok putra mau dijodohin  dengan cewek itu asal ada syaratnya.” Kata putra serius.
“apa syaratnya sayang?.”
“kalau misalnya hubungan perjodohan ini ambruk di tengah jalan, putra mohon banget sama mama agar tidak ikut campur dalam hubungan ini dan menerima semua keputusan kami. Bagaimana?.”
“ok. Mama akan menuruti permintaan kamu. Sekarang kamu ganti baju dulu terus temanin mama makan siang. Setelah itu kita jemput ayah kamu dan langsung ke rumah tante meisza.” Kata mamanya sambil mendorong putra masuk kamar.
“ok deh mama sayang.” Kata putra samba mengecup pipi mamanya kemudian masuk kamar untuk berganti pakaian.

Setelah selesai berganti pakaian, putra keluar dari kamarnya dengan memakai boxer warna hitam dan baju kaos berwarna serupa juga. Dia turun dari tangga dan langsung menghampiri mamanya untuk makan siang.
“ma…. Siapa sih nama anak tante meizsa itu? Memang benar dia cantik ma?.”
“sayangnya mama lupa nama anaknya. Yang mama ingat Cuma nama akhirannya yang sama dengan nama tante meizsa yaitu Asifa. Cantik banget sayang. Wong tante meisza aja cantik begitu, masa anaknya enggak?.”
“asifa? Kok sama dengan nama panjangnya si cewek judes yah? Apa jangan-jangan……” batin putra
“ memangnya mama pernah liat dia jadi mama bilang cantik? Putra rada-rada lupa dengan wajah tante meizsa ma, mama punya fotonya?.”
“fotonya? Punya dong! Bentar mama ambilin.” Kata mamanya masuk kedalam kamar untuk mengambil foto mereka berdua dan keluar lagi dari kamarnya sambil membawa foto di tangannya dan duduk di samping putra.
“ini fotonya sayang. Tante meisza yang disamping mama ini.” Kata mamanya sambil menunjuk foto yang dimaksud
“bentar… bentar…. Kok wajahnya mirip dengan si cewek judes tapi ngangenin itu? Jangan-jangan gue di jodohin sama erza lagi! Wahhh….. kesempatan bagus ini!.” Kata putra puas dalam hati.
melihat anaknya senyam-senyum sambil memandang foto, membuat mamanya bingung. Tapi sebelum sempat bertanya, tiba- tiba hp di dalam kantongnya berbunyi dan ketika melihat siapa yang menelpon, dia tersenyum puas dan meninggalkan putra yang masih melihat foto itu dan mengangkatnya.
“ya za.. bagaimana? Sukses gak kamu bujuk anak kamu untuk di jodohin sama putra?.” Kata mama putra di telpon
“Akhirnya sukses Jen. Walau harus ngancem dia dulu.” Kata suara di seberang sana tertawa.
“memangnya kamu ancam dia apa za jadi anak kamu nurut? Setau aku, dia kan sama kerasnya sama kamu.”
“aku ancam semua les tambahan dia bakalan di stop mulai hari ini kecuali bimbingan belajar sama kursus bahasa inggris. Dan dia harus ikut aku tinggal di singapura dan siap kalau suatu saat nanti kami akan pindah Negara lagi. Aku kan tau dia paling luluh kalau jadwal lesnya di ganggu gugat. Makanya dia nurut.  kalau putra gimana jen?.”
“Sama saja sih dengan kamu. Dia ku ancam kalau enggak mau di jodohin, semua fasilitas yang ku beri sama dia akan ku cabut dan dia harus pindah ke jerman untuk temanin neneknya di pedesaan dan sekolah disana. Dan dia harus lulus sekolah dengan nilai sempurna dan masuk ke universitas jerman dengan nilai sempurna juga. Dia kan paling anti kalau disuruh sekolah disana. Akhirnya dia mau deh.”
“hahahahahaaa…. Tapi ada syaratnya jen dari erza soal ini”
“apa syaratnya za?.”
“kalau nanti ada masalah di hubungan pertunangan ini, kita harus setuju dengan keputusan mereka dan tidak akan memaksa untuk dijodohin lagi. Kamu enggak apa-apa kan jen?.” Kata mama erza cemas.
“Enggak apa-apa kok. Sebenarnya putra juga ngomong kayak gitu ke aku sebagai syarat dia mau di jodohin. Toh yang menjalani hubungan ini kan mereka jen, bukan kita. Kita mah cuma sebagai perantara aja. Siapa tau jodoh beneran. Oh iya, bagaimana dengan kabar kamu dan suamimu si Erwin? Baik-baik saja kan?.”
“iya, semoga saja apa yang kita lakukan ini akhirnya membawa hasil yang bagus, walau harus dipaksa dulu. Oh mas Erwin baik aja kok. Kalau kalian berdua gimana? Baik aja kan?.”
“iya, aku dan Mario baik-baik aja kok. Nanti entar malam atau lusa akan kerumah kamu untuk bahas masalah ini dan mempertemukan mereka berdua. Kalau jadi nanti aku telpon deh. Gimana?.”
ok deh Jen, eh sudah dulu ya.. nanti si Erza marah lagi kalau aku ngilang. Soalnya kami lagi terpisah di mall.  Sampai jumpa lusa Jen.”
“Sampai jumpa juga za. Take care yah.” Kata mama putra sambil menutup telpon dan tersenyum.
“dari siapa ma? Dari ayah ya? Mama kayak senang gitu.” Kata putra melihat mamanya masuk ke ruang makan sambil tersenyum.
“bukan kok. Ini dari tante meizsa. Dia bilang jadi gak kita ke rumah dia hari ini. Mama bilang aja kalau enggak hari ini yah besok saja. Soalnya kan papah kamu pulang malam ini.”
“kalau begitu, mending besok saja ma kita ke tempat tante meizsa. Kan kasian ayah capek-capek dari bandara langsung ke rumah tante meizsa.”
“iya juga sih. Ya sudah besok kita ke rumah tante meisza. Mama yakin. Kamu pasti akan setuju dengan perjodohan ini.”
“terserah mama saja deh maunya gimana. Putra ke kamar dulu ya.” Kata putra sambil mendorong kursi makan ke dalam dan berlari naik tangga menuju kamarnya.

melihat tingkah anaknya, mamanya tersenyum dan mengambil kunci mobil. Kemudian dia naik ke lantai atas dan mengetok kamar putra sambil berkata “ put, kamu ikut mama enggak ke mall? Masa mama baru datang capek-capek kamu ngumpet di kamar?.”
putra keluar dari kamarnya dan berkata “ aduh ma…. Kalau mama capek ya istirahat. Jangan ke mall. Ke mall? Boleh juga tuh. Sumpek di rumah ma.”
mamanya tersenyum mendengar ucapan putra dan berkata lagi “ yasudah kalau kamu mau ikut lekas ganti baju! Masa kamu makai baju ini ke mall? Jangan malu-maluin mama dong.”
“ok deh ma. Ich warte ein paar Minuten. Mom und ich werde kommen. Wie? (tunggu aku beberapa menit.  Dan aku akan mendatangi mama keluar. Bagaimana?)." kata putra menggunakan bahasa jerman.
”ok
lieben. nicht für lange.(ok sayang. Jangan lama-lama).“ Balas mama putra sambil keluar dari kamar anaknya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya putra keluar dengan memakai baju kaos warna biru muda yang terlihat pas di tubuhnya, rambut mohawk, dan celana jins dengan warna senada dan memakai sepatu kets, dia menghampiri mamanya yang Cuma memakai celana jins dan baju kaos berwarna merah bata dan rambut cokelat tergerai yang membuat dia sekilas seperti anak kuliahan. “sudah siap put?." Tanya mamanya melihat penampilan anaknya.
“siap dong ma. Ayo berangkat." kata putra sambil memutar kunci mobil dan berjalan menuju mobilnya.

Sepanjang perjalanan, putra cerita dengan mamanya soal sekolah dia dan bertanya bagaimana keadaan mamanya selama di Jerman. Kemudian setelah memasuki sebuah mall dan memarkir mobilnya di sana. Dia berkata kepada mamanya “ma, putra di toko buku aja yah nunggu mama. Gimana?.“
“ok deh sayang. Nanti kalau mama sudah selesai belanja, mama akan telpon kamu dan kita langsung jemput ayah di bandara.“
putra mengancungkan jempolnya tanda dia setuju dan berjalan meninggalkan mamanya yang sudah memasuki butik pertamanya menuju toko buku.
Setelah memasuki di salah stau toko buku, putra melihat erza sedang duduk membaca buku dengan memakai jumpsuit selutut berwarna biru malam terlihat bagus di kulitnya yang putih, sepatu flat warna abu-abu, dan rambut tergerai panjang yang dihiasi oleh sebuah bando menghiasi kepalanya yang membuat beberapa cowok melihat ke arah gadis itu. ‘‘ini cewek, enggak di sekolah, enggak di mall. Tetap aja jadi pusat perhatian orang. Gue kerjain ah.“ Batin putra jahil.

Putra mengambil sebuah buku dan diam-diam duduk di samping gadis itu sambil menatap tajam kepada cowok-cowok yang melihat ke arah erza. Kemudian dia meletakkan tangannya di bahu erza yang mebuat gadis itu refleks memukul badannya dengan buku yang dia baca sambil berkata “eh jangan kurang aj... kok ketemu lagi sih?! Ya Allah, dosa apa gue jadi ketemu cowok enggak jelas kayak elo. Sial bener hidup gue.“ Rutuk erza.
“gue juga bingung kenapa bisa ketemu elo disini, apa jangan-jangan kita jodoh jadi ketemu disini? Buktinya aja warna baju gue sama dengan warna baju elo. Wah....." kata putra puas.
“bener-bener bentar lagi gue bakal sial dekat dengan elo!.“ Kata erza berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan putra yang tersenyum melihat tingkahnya.
“lo itu menarik za. Makanya gue suka bikin elo marah. Di saat cewek lain mengejar-ngejar gue, elo malah sibuk kibarin bendera perang sama gue. Pokoknya gue gak mau lo dekat sama cowok lain!.“ Tekad putra dalam hati.

melihat erza berjalan meninggalkannya, tiba-tiba...

1 komentar:

  1. Siang, mau ijin sedikit ngopi ide cerita boleh nggak? Bukan copas, cuman nyontek ide ceritanya dikit kok hehe. Ini soalnya baru pertama kali ngarang :D mohon balasannya ya, thanks:)

    BalasHapus